Joohyun pikir ia harus menunggu lagi akan pertemuannya dengan Taehyung, seperti waktu itu, lama dan tidak menentu kapan. Tunggu, kenapa Joohyun jadi memikirkan pertemuan yang akan datang dengan Taehyung?
"Kau harus fokus Joohyun, kau sudah bertemu dengannya dua kali setelah pertemuan pertama itu dan kau masih belum mengembalikan topinya" Joohyun bermonolog.
Benar. Topi itu kini tersimpan rapih di dalam laci meja kerja Joohyun. Seakan, ia yang enggan mengembalikan topi yang bertuliskan nama Kim Taehyung itu. Joohyun mengeluarkannya dan memandanginya.
"Apa pemilikmu adalah Vian yang menemaniku pergi ke taman rekreasi kemarin? Tapi kenapa kau malah bertuliskan Kim Taehyung bukan Kim Vian? Apakah tuanmu berbohong padaku? Haruskah aku mengembalikanmu jika aku bertemu dengannya lagi?" Mungkin Joohyun sudah gila berbicara dengan topi.
.
Ternyata kali ini tidak lama, keesokkan harinya lagi, tepat di tanggal 31 Maret, ia datang.
"Tring" lonceng pintu berbunyi tanda ada yang masuk ke kedai.
"Eoseooseyo" kebetulan Joohyun sedang berada di dekat pintu untuk menyambut tamu.
"Hai"Benar, itu Taehyung, ia kembali lebih cepat dari perkiraan.
"Apa kau ingin makan sesuatu?" Joohyun bertanya.
Sebenarnya ia sempat merasa bodoh dengan menanyakan hal seperti itu, bukankah memang semua pelanggan yang datang ke kedainya pasti ingin makan? Joohyun, pabbo.
"Ani, aku tidak tahu kenapa ini perlu ku lakukan, tapi kurasa harus" perkataan Taehyung sedikit berbelit menurut Joohyun.
"Memangnya" baru Joohyun akan bertanya.
"Besok aku akan pergi, dan belum tahu kapan pasti akan pulang, aku tidak berjanji akan kembali, apa lagi dalam waktu dekat, jika mungkin pun aku bisa kembali, bisa jadi waktu itu sudah dekat dengan akhir tahun, aku tahu ini keterlaluan dan mungkin sedikit berada di luar nalarmu, tapi kau itu spesial Rene, seperti yang sudah ku katakan padamu malam itu" entah kenapa Joohyun kesal.
"Seperti Dumbo?" Tanya Joohyun jengkel.Tapi Taehyung malah mengangguk dengan senyumnya lalu mengusak surai Joohyun hingga sedikit berantakan, dan kembali merasai bibir manis Joohyunnya.
"Kau, spesial untukku. Aku mencintaimu, Irene. Aku rasa, aku harus menyatakannya walau tidak tahu apa masih ada kemungkinan untuk bisa bertemu denganmu lagi, aku tidak pernah menjanjikan pertemuan, tapi, hati, pikiran, dan perasaanku, sudah ku pastikan bahwa ternyata semua itu dikuasai olehmu"
Selesai mengatakan itu, Taehyung yang sudah sekiranya berhasil meluluh lantahkan pertahanan Joohyun langsung membalikkan badan dan berusaha pergi dari sana, ia merasa sesi berpamitan pada Joohyun sudah selesai, tapi ternyata Joohyun berfikiran lain. Joohyun mencekal tangan lelaki itu.
"Tu-tunggu sebentar Vian-ssi"
Mengetahui Taehyung berdiam diri walau tidak mengembalikan pandangannya kepada Joohyun. Joohyun segera berlari ke ruangannya dan membuka laci meja kerjanya.
"Fyuh, akhirnya kau bisa kembali kepada pemilikmu kali ini, untung aku ingat, kau dengarkan perkataannya tadi kan? Jika aku tidak mengembalikanmu hari ini, mungkin kau baru bisa bertemu dengan tuanmu di sekitar akhir tahun nanti. Memikirkanmu harus terus berada di dalam laci mejaku sepanjang tahun, membuatku sedikit berat, kau tahu?" tidak tahu kenapa Joohyun jadi suka berbicara dengan topi ini.
"Apa masih lama?" Teriak Taehyung dari luar ruangannya.
"Jamkkanman" Joohyun segera keluar dari ruangnya.Ternyata Taehyung sudah berada di depan pintu. Tanpa Joohyun melangkah keluar dari ruangnya dikarenakan terhalang keberadaan Taehyung, Joohyun memberikan topi itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
SAILOR MAN [Completed]
Fiksi PenggemarJoohyun, gadis yang terlalu mencintai kekasih yang ia temui saat ia masuk bangku kuliah. Semua angan telah ia bayangkan bersama Junmyeon, teman sekelas, sebangku, yang sekarang terus memenuhi hati dan pikiran Joohyun. Tanpa mengerti bahwa ternyata m...