SAILOR: FY

494 92 28
                                        

Taehyung memasuki ruang kesehatan dan bagusnya Dokter Ha masih di sana. Benar, Dokter Ha juga merupakan dokter yang telah memeriksa keadaan Joohyun saat pertama kali ada di kapal ini dan menyatakan kehamilan Joohyun waktu itu.

"Seonsaengnim, tolong! Tolong Joohyun ku, jebal yo Ha seonsang"

Ha Jiwon yang melihat Taehyung yang basah kuyup dengan Joohyun yang penuh darah karena sayatan besar nan panjang di sepanjang lengan kirinya, kini hanya bisa tercengang.

"Seonsaengnim!"

"Ah! Silahkan baringkan Joohyun di brankar, biar kita berhentikan terlebih dahulu pendarahannya ya"

Jiwon segeran mensterilkan tangannya. Menggunakan sarung tangannya, juga mengenakan masker sebelum menangani Joohyun. Taehyung diminta untuk menjauh agar dapat memberi Jiwon ruang mengobati Joohyun.

"Lukanya kita sterilkan dulu ya"

Jiwon menatap Taehyung seolah memberitahu juga meminta izin. Taehyung memberi anggukan yakin.

Jiwon membersihkan luka Joohyun dengan alkohol perlahan. Sampai Jiwon menemukan titik pembuluh darah yang terus mengeluarkan darah. Untungnya kapal ini menyediakan beberapa peralatan untuk melakukan tindakan ini. Jiwon mengambil suction dan meletakkan di sisi lengan Joohyun yang agak terbuka agar luka menjadi kering dan tidak terlalu basah. Lalu Jiwon mengambil bovie untuk menghentikan keluarnya darah Joohyun yang tidak kunjung berhenti. Setelah berhasil membuat pembuluh darah itu berhenti mengeluarkan darah. Kini Jiwon mengambil benang dan menjahit luka Joohyun yang cukup terbuka. Dikarenakan Joohyun yang sudah tidak sadar, Jiwon tidak menggunakan anestesi bagi Joohyun. Terakhir, Jiwon menutup luka Joohyun.

"Selesai"

Benar, kerja Jiwon memang tangkas dan sangat rapih. Joohyun masih terbaring pucat di sana. Berakhir Jiwon mengambil sampel darah Joohyun dan memberinya transfusi darah, bagusnya memang Jiwon selalu menyiapkan kantung darah sebelum melaksanakan pelayaran.

"Mungkin dalam beberapa jam kemudian, istrimu akan sadar, Taehyung. Kau bisa menungguinya di sini. Ku rasa lebih baik ia beristirahat di sini ketimbang kau memindahkannya ke kamar kalian. Ada resiko jahitannya terbuka. Jika terjadi sesuatu. Hubungi aku dengan telepon yang ada di meja itu. Tekan 1 dan kau akan terhubung ke telepon kamarku"

Taehyung mengangguk dan Jiwon hendak keluar dari ruang kesehatan itu, tapi ia kembali membalikkan tubuhnya menghadap Taehyung.

"Oh iya, bayi kalian tidak apa-apa. Walau kondisi Joohyun sedang tidak baik-baik saja. Tapi saat aku memeriksa nadi Joohyun. Detak jantung bayi kalian terasa baik-baik saja. Walau milik Joohyun melemah. Tolong lebih berhati-hati dalam menjaga istrimu, Tae. Semoga hal ini menjadi pelajaran dan tidak terulang lagi"

Kali ini, Jiwon benar-benar pergi meninggalkan ruang itu.

Taehyung mengambil kursi yang ada di ruang itu dan menggesernya ke arah sampir brankar Joohyun. Taehyung rasanya ingin mengambil tangan itu. Tapi tangan Joohyun yang kiri baru saja mendapatkan jahitan dan tangan kanannya kini sedang mendapatkan transfusi. Oh, Joohyun. Rasa-rasanya jika bisa, Taehyung ingin sekali menggantikan posisi itu.

"Sayang, yang kuat ya, aku mencintai kalian" akhirnya Taehyung memilih mengecup kening Joohyun.

🐯🐰


Pagi hari datang. Joohyun melihat tangan kanannya sedang diinfus namun selang di dekat punggung tangannya tersirat darah. Joohyun mendongakkan pandangannya dan menemukan seorang dokter cantik yang ia yakini telah merawatnya saat itu, juga saat ini.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Terima kasih, dok"

Jiwon tersenyum dan membalas Joohyun dengan anggukkan.

"Kalau boleh tahu, siapa nama dokter?"

"Ha Jiwon. Kau bisa memanggilku Dokter Ha. Seperti yang suamimu lakukan"

Joohyun menghangat mendengar Jiwon memanggil Taehyung dengan sebutan suaminya, lalu mata Joohyun segera mengedar untuk mencari keberadaan lelaki yang disebut suaminya itu.

Ternyata Taehyung ada di sisinya. Dengan menundukkan kepala, tertidur sambil melipat tangan di kursi itu yang Joohyun yakini pasti tidak nyaman.

"Sengaja tidak aku bangunkan. Dia pasti lelah menjagamu semalaman"

Kini Joohyun yang mengangguk. Lalu, Jiwon pergi ke luar ruang itu.

Joohyun memerhatikan rupa suaminya yang sedang tertidur pulas, ia ingin menggerakkan tangan kirinya untuk meraih wajah Taehyung yang berada tak jauh dari sana, tapi.

"Argh" Joohyun sedikit mengerang.

Ternyata erangan kecil milik Joohyun itu berhasil membangunkan Taehyung.

"Mana yang sakit sayang? Bagian mana yang tidak terasa nyaman?"

Tapi pertanyaan Taehyung itu malah membuat Joohyun menangis. Taehyung panik dan malah berteriak.

"Ha seonsaeng! Tolong Joohyun kesakitan!"

Tapi Joohyun malah menggeleng dan berkata di tengah tangisnya.

"Peluk aku!"

Taehyung yang hilang arah hanya bisa menuruti keinginan Joohyun untuk memeluk calon ibu dari anaknya itu. Joohyun yang hanya bisa memiringkan sedikit tubuhnya itu membuat Taehyung mengusap pelan punggung wanitanya.

"Aku takut kau marah padaku seperti semalam, Taehyung. Apa kau sudah memaafkanku sekarang? Aku mencintaimu, juga anak kita"

Aku Joohyun dalam pelukan itu membuat senyum Taehyung terbit.

"Ya ampun sayang, kau baru siuman dan yang kau pikirkan hanya mendapat maaf dariku? Tidak tahukah kau seberapa panik diriku saat melihatmu berdarah sangat banyak seperti semalam?"

"A-aku hanya tidak ingin kau terluka, Taehyung"

"Begitupun aku, aku jauh lebih tidak ingin melihatmu terluka, apa lagi penyebabnya adalah diriku. Kau sedang berbadan dua Joohyun. Aku tidak ingin melihat kejadian serupa terulang lagi, arasseo?"

Joohyun terpaksa mengangguk untuk memberi jawaban pada pernyataan Taehyung.

🐯💜🐰

Ps: ilmu kedokteran dalam cerita ini hanyalah fiktif belaka :) dan chapter ini dikarang dalam waktu singkat.

131120

SAILOR MAN [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang