Ending Part
.
"Jihyun-ah! Jangan lari sayang, nanti jatuh" bukan, itu bukan teriakan dari Joohyun juga bukan dari Taehyung.
"Ibu, biarkan saja dulu Jihyun bermain sendiri, nanti ibu lelah mengejarnya terus seperti itu" ini Joohyun.
Tapi Ibu Taehyung tidak mengindahkan perkataan Joohyun malah masih asik bermain dengan cucunya yang kini berusia tiga tahun itu.
Sementara Joohyun sendiri berdiri di bawah pohon yang rindang menghindari panas matahari yang begitu menyerang kulit di taman rumahnya hari ini. Tapi anak sulungnya itu tidak mengenal lelah juga tidak mengenal matahari, terus berlari nengerjai sang nenek.
Taehyung siap sedia memeluk Joohyunnya dari belakang, menaruh dagunya di ceruk leher Joohyun sambil mengecup pipi chubby milik Joohyun.
"Aku tidak menyangka kita akan sampai di titik ini" ucap Taehyung mengelus area perut Joohyun.
"Ini juga berkat dirimu" Joohyun ikut meletakkan tangannya di area perutnya, tepat di atas tangan Taehyung yang sedang mengusap-usap perut itu.
"Terima kasih sudah menghadirkan Woohyun di sini, hidupku semakin terasa lengkap dengan kehadiran sepasang anak yang cantik dan tampan darimu, aku mencintaimu, Joohyun"
"Tiba-tiba saja aku jadi teringat hari kelahiran Jihyun"
Flashback On
Setelah bermalam di rumah eomma malam itu, ke esokkan paginya Taehyung dan Joohyun memang benar-benar pindah ke Incheon. Sekali lagi mereka menitipkan kedai pada Seulgi dan Seungwan tapi kali ini juga memperkenalkan Ibu Taehyung, jadi Ibu Taehyung bisa membantu kedua gadis itu ataupun kedua gadis itu bisa membantu mengawasi Ibu Taehyung.
Kepindahan mereka ke Incheon sangat lancar, mereka membuka kedai di pagi hari hingga petang, dan menghabiskan waktu terus berdua hingga malam menjelang. Kata dokter, Joohyun harus rajin memeriksakan kandungannya dan jika terasa sakit, harus segera menghubungi dokter dan menuju ke rumah sakit. Tapi hampir dua bulan mereka di sini, tidak terjadi sesuatu apapun yang berakibat fatal, karena Joohyun bahagia bersama Taehyungnya.
Taehyung sendiri perlahan menceritakan semua kejadian di dalam hidupnya pada Joohyun untuk membangun rasa percaya pada sang istri. Menceritakan ayahnya yang juga merupakan seorang nahkoda, juga sang adik yang sangat cantik bernama Jisoo. Walau pada kenyataannya kedua insan itu juga ternyata hilang dengan kapal yang sama dengan Junmyeon, sekarang bedanya Junmyeon kembali namun tidak dua kesayangan Taehyung itu.
Hampir dua bulan tidak bertemu sang ibu, Taehyung mendapat kabar dari Seulgi dan Seungwan bahwa ibunya akan datang menjenguk Taehyung, Joohyun juga calon cucunya, sehingga Taehyung berjanji akan menjemput ibunya di terminal.
"Sayang, aku tinggal di kedai sebentar tidak apa kan? Aku hanya sebentar menjemput ibu" sejak peristiwa Joohyun takut ditinggal, Taehyung selalu izin dengan lembut jika ingin pergi.
"Tidak masalah, Taehyung. Aku sudah tidak setakut itu, lagi pula aku percaya kau pasti pulang. Hati-hati di jalan ya"
"Atau kau mau ikut? Kita bisa menutup kedai sebentar?" Ah iya di sini mereka belum memiliki teman yang bisa membantu mereka mengawasi kedai.
"Kau ini, lalu kita harus mengusir pelanggan yang sedang makan? Tidak sopan, sayang. Pergilah, aku tidak apa"
Tapi ternyata Joohyun salah telah mengira tidak akan ada hal yang terjadi padanya. Sekitar lima belas menit setelah kepergian Taehyung, kedai Joohyun ternyata sepi, orang-orang yang tadi menikmati makanannya kini telah pergi dari kedai karena sudah selesai dengan kegiatan mereka. Saat Joohyun melamun di meja kasir, lonceng yang diletakkan di belakang pintu masuk berbunyi, tanda ada yang masuk ke ke Vian Jib.

KAMU SEDANG MEMBACA
SAILOR MAN [Completed]
FanfictionJoohyun, gadis yang terlalu mencintai kekasih yang ia temui saat ia masuk bangku kuliah. Semua angan telah ia bayangkan bersama Junmyeon, teman sekelas, sebangku, yang sekarang terus memenuhi hati dan pikiran Joohyun. Tanpa mengerti bahwa ternyata m...