SAILOR: 21

594 91 70
                                        

Taehyung menyentuh pinggiran perban Joohyun dengan ujung jari telunjuknya secara hati-hati dengan mata yang menggenang.

"Maaf ya, karena menyelamatkanku, kau jadi mendapat bekas luka ini, sayang" kata Taehyung bergetar.

Tapi Joohyun malah mengusap puncak kepala Taehyung dengan tangan kanannya sambil tersenyum.

"Jika luka itu bisa menunjukkan seberapa besar cintaku padamu, itu bukan sebuah masalah yang besar, sayang"

Baru Taehyung ingin menjawab pernyataan Joohyun itu, Jiwon kembali masuk ke ruangan.

"Bagaimana, Joohyun? Masih merasa sakit?"

Pertanyaan itu dihadiahi sorotan tajam dari Taehyung dan pernyataan balasan.

"Tadi Joohyun menjerit kesakitan saat menggerakkan tangannya, seonsaengnim. Kau yakin kau tidak melakukan kesalahan?"

"Taehyung.." Joohyun berkata pelan merasa tak enak dengan Jiwon.

"Hah? Kesalahan katamu? Kalau tidak percaya dengan kemampuanku kenapa semalam memintaku menyelamatkan Joohyun?"

Joohyun tahu akan seperti ini jadinya. Sebelum perkataan sindiran dari kedua belah pihak semakin banyak dan memicu pertengkaran.

"Seonsaengnim, apa aku sudah bisa kembali ke kamar?"

Untungnya pertanyaan dari Joohyun itu masih dijawab dengan senyuman oleh Jiwon.

"Kalau kau sudah merasa baikan, tentu saja boleh, Joohyun. Kembalilah ke mari nanti sore, kau harus mengganti perbanmu"

"Terima kasih seonsaengnim" Joohyun menundukkan kepalanya sedikit.

Jiwon pergi ke sisi kanan Joohyun untuk melepas infus Joohyun agar Joohyun bisa kembali ke kamarnya.

"Ah" Joohyun sedikit meringis saat jarum itu berhasil keluar dari dirinya.

"Seonsangnim!" Benar itu Taehyung.

"WAE!" kali ini Joohyun ikut terkejut.

Jiwon berteriak seolah matanya juga akan keluar bersama suaranya.

"Joohyun, seharusnya kau tidak usah mau dengan laki-laki sepertinya, menjagamu saja tidak becus, malah menyalahkan dokter yang merawat kekasihnya, bahkan kau yang harus melindungi dirinya bukan sebaliknya, begitukan luka itu kau dapat?" skakmat, Taehyung.

"Te-terima kasih atas sarannya, seonsaengnim. Akan ku pikirkan lagi perkataanmu" jawab Joohyun sekenanya.

"YAK! JOOHYUN! NEO MICHYEOSS-EO!?"

Tapi teriakan Taehyung itu menghadirkan wajah cemberut Joohyun dengan kedua sudut bibir melengkung ke bawah dan mata bergetar.

"Bukankah aku sudah bilang tadi? Aku takut saat kau marah, Taehyung"

Seperti seolah detik itu juga air mata Joohyun dapat turun dan Taehyung menyesali perbuatannya.

"Aigoo, jangan menangis sayang" Taehyung segera memeluk Joohyun nya.

"Jangan berteriak lagi padaku"

Joohyun menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Taehyung dan merangkul leher itu erat.

"Iya, aku janji. Sekarang kita kembali ke kamar ya?"

Joohyun mengangguk di ceruk leher Taehyung dan membisikkan sesuatu tepat di telinga Taehyung. Sangat halus dan pelan sehingga hanya Taehyung yang bisa mendengarnya.

"Gendong"

Taehyung yang mendengar permintaan itu tersenyum di baliknya dan dengan mudah, badan Joohyun sudah melayang dibuatnya.

SAILOR MAN [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang