SAILOR: 7

624 124 42
                                    

"Kemari" kata Taehyung setelah ia selesai makan.

Iya, dengan terpaksa lagi-lagi Joohyun membuatkan makan malam untuk Taehyung, dan ini adalah yang ke tiga kalinya Joohyun memasak untuk pria misterius ini.

Joohyun mendekatkan wajahnya pada Taehyung atas perintah Taehyung yang tengah duduk tepat di seberang mejanya.

"Wae?" Tanya Joohyun.

"CUP" tepat mendarat di pipi Joohyun.

"Bayaran dariku atas makanan enak yang hari ini kembali mengisi lambungku, terima kasih, sayang"

Ah, kata itu. Joohyun jadi bersemu dengan perlakuan dan perkataan Taehyung, yaampun, kenapa dirinya jadi seperti anak remaja yang baru mendapatkan ciuman pertamanya? Padahal dicium Taehyung pun bukan hanya baru kali ini.

Lalu setelah berhasil membuat Joohyun memerah, Taehyung hendak berdiri dan pergi. Nampaknya sudah jadi kebiasaan Taehyung untuk seperti itu. Membuat Joohyun terdiam dan pergi meninggalkan Joohyun dengan sejuta rasa. Tapi kali ini Joohyun tidak hanya diam.

"Mau kemana?" Joohyun menahan tangan Taehyung nya.

Taehyung berakhir menghentikan langkahnya dan menoleh kepada Joohyun nya.

"Pulang, kenapa?" Polos sekali jawabnya.

Joohyun rasanya ingin marah saja. Taehyung ini polos atau bodoh? Bagaimana bisa ia hanya datang ke kedai ini, menemui Joohyun, tiba-tiba menjadikannya sebagai kekasih Taehyung, lalu harus memberi makan Taehyung, tapi setelah semuanya berlalu, dia malah seenaknya pergi begitu saja. Pulang? Enak sekali dia.

"Ka-kau bilang ingin menunjukkanku surat baptismu?" Setelah berkata demikian Joohyun memejamkan matanya.

'Joohyun bodoh, apa yang kau tanyakan? Sungguh tidak jelas' batin Joohyun.

"A-ah, kau sungguh-sungguh ingin melihatnya? Kalau begitu, kau boleh ikut denganku untuk pulang ke rumahku, kalau kau mau"

Joohyun tidak berpikir mengiyakan atau menolak, toh dia yang memberikan ide gila mengenai surat baptis yang ingin ia lihat, padahal ia yakin Taehyung pasti hanya bercanda saat menantang Joohyun untuk melihat surat baptisnya.

Joohyun sontak berdiri tanpa menjawab pertanyaan Taehyung, ia menyamakan langkah dengan prianya, lalu memandang dua gadis yang masih sibuk dengan kedainya. Dan kedua gadis itu membalas pandang Joohyun lalu mengangguk seolah mengerti, sehingga Joohyun memantapkan langkahnya untuk pergi dengan Taehyung ke rumah Taehyung.

"Setidaknya dengan hadirnya pria itu, eonni tidak sedih lagi" kata Seungwan.
"Iya, Seungwan-ah, setidaknya eonni tidak jadi gila, bukan begitu?" Tanya Seulgi yang dijawab gelengan dengan Seungwan.

.

Di jalan pulang yang disertai semilir angin di malam hari yang cukup hening, akhirnya Joohyum menepis kesunyian.

"Berapa harga gelang yang kau berikan padaku? Pasti mahal kan?" Tanya Joohyun.

Tapi Taehyung tetap berjalan sedikit di depan Joohyun dengam tangan mereka yang tertaut seolah tidak mendengar pertanyaan Joohyun.

"Yak! Aku bertanya, kenapa kau tidak menjawab pertanyaanku?" Joohyun kesal.
"Aku bukan tidak menjawab pertanyaanmu, aku tidak ingin membuatmu terkejut"
"Aku kan sudah tahu harga gelang ini akan mahal, aku tidak akan terkejut, Taehyung-ssi, katakanlah"

Sesungguhnya walau Taehyung menjadikan Joohyun kekasihnya, entah kenapa Taehyung masih ingin menyembunyikan sekian fakta dari Joohyun termasuk pekerjaannya. Sesungguhnya ia membeli gelang Joohyun saat terakhir sebelum pulang dan kapalnya berlabuh di New York. Taehyung mampir ke toko perhiasan itu dan membeli gelang itu seharga seribu seratus dollar. Sekarang Taehyung harus mengkonversikannya ke won agar Joohyun tidak curiga kalau Taehyung membelinya di belahan dunia lain, karena sejujurnya toko perhiasan ini baru saja memasuki Korea pada bulan ini. Mereka membuka cabangnya di Seoul, jadi.

SAILOR MAN [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang