Tanggal 27 Februari, hari Minggu malam hari. Taehyung pergi meninggalkan Daegu. Pergi dengan sejuta rasa penasaran. Seribu rasa ketidak ikhlasan. Dan seratus rasa penyesalan. Sepuluh rasa kerinduan. Dan satu rasa cinta yang masih ia percaya.
"Joohyun, aku pergi"
Itu Taehyung yang kembali mengemas barangnya dan keluar dari rumah Joohyun sebelum Joohyun kembali dari kedai dan menyadari dirinya tidak ada. Taehyung sempat berpamitan dengan sang ibu sebelum ia pergi. Pengecutkah ia tidak mau mempertahankan hubungan ini? Tapi inginnya hanya membuat Joohyunnya bahagia, bukan ia takut Joohyun tidak memilihnya ketimbang Junmyeon. Tapi ia tidak mau membuat Joohyun bingung dan harus memilih antara dia dan Junmyeon. Biar ia yang mengalah.
Untuk bayi yang bahkan belum lahir dan belum sempat ia ketahui jenis kelaminnya atau bahkan belum ia lihat wajahnya, apakah lebih mirip dirinya selaku ayah ataukah akan lebih mirip dengan sang ibu yang tengah mengandungnya. Ah, membayangkan bayi itu mungkin tidak akan memanggilnya ayah dan dia tidak berada di samping sang anak juga ibu dari anaknya membuat air mata itu menetes begitu saja, tanpa sempat ia tahan.
"Ya Tuhan, baru beberapa jam aku meninggalkan kalian dan sudah serindu ini rasanya seperti akan mati setiap saat, sayang. Apakah aku bisa hidup sendiri saat diriku rasanya sudah kalian kuasai seperti ini? Apa kau juga merasakan hal yang sama, istriku? Bolehkah aku meragukannya?"
Taehyung melanjutkan perjalanannya menggunakan bus malam dari terminal itu.
🐯
Tadinya Joohyun enggan pulang karena ia yakin Taehyung akan menjemputnya. Masalah Junmyeon. Ia sudah menyuruh pria itu pulang, dengan alasan sudah malam dan Ibu Jummyeon juga pasti sangat merindukan sang anak yang hilang.
"Eonni, kami antar pulang saja ya? Mungkin ada terjadi sesuatu yang penting yang harus dilakukan oleh Vian-ssi?"
"Hal apa lagi yang lebih penting baginya ketimbang aku dan calon anak kami?"
Tapi Joohyun berkata begitu sembari berdiri dan mengikuti gerak Seulgi dan Seungwan. Joohyun pulang diantar kedua gadisnya.
Malam itu bagai malam teramat panjang yang tak berujung, setelah selama ini terbiasa tidur dengan belaian Taehyung dan selalu berada di sisi suaminya itu, malam ini ia sendiri. Ia terus khawatir di mana keberadaan suaminya itu dan apakah sang suami baik-baik saja, dan setelah berpikir keras hingga dini hari.
"Apa Taehyung melihatku saat bersama Junmyeon tadi?"
Kini mata Joohyun memanas dan dirinya menekuk kakinya sehingga ia bisa menenggelamkan wajahnya di sana. Ia tidak mau berpikir sekeras ini, tapi ia terlalu takut bagaimana jika Taehyung meninggalkannya? Akhirnya Joohyun tertidur dalam posisi duduk meringkuk seperti itu.
🐰
Hari demi hari Joohyun lewati, gurat sedih itu tidak bisa ia hilangkan, tapi jika ditanya oleh kedua gadisnya mengenai keberadaan sang suami entah kenapa ia merasa harus melindungi suaminya itu dengan mengatakan Taehyung ada urusan pekerjaan di luar kota. Joohyun, sungguh merindukan suaminya.
Mengenai Junmyeon setelah malam itu, ia juga belum menampakkan batang hidungnya lagi, Joohyun duga pasti keluarga Junmyeon tengah menjamu pria itu setelah hilang sekian lama.
Kenapa semua orang bahkan bisa bahagia dengan cara mereka masing-masing, dan kenapa Joohyun tidak? Joohyun hanya mampu menahan kesedihannya dengan mengusap perutnya yang mulai terasa perubahannya. Joohyun hanya berharap sekarang bayinya bisa terus bersama dia dan tidak meninggalkan dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAILOR MAN [Completed]
FanfictionJoohyun, gadis yang terlalu mencintai kekasih yang ia temui saat ia masuk bangku kuliah. Semua angan telah ia bayangkan bersama Junmyeon, teman sekelas, sebangku, yang sekarang terus memenuhi hati dan pikiran Joohyun. Tanpa mengerti bahwa ternyata m...