Tiga hari terasa cepat. Hari ini, Ayah Joohyun dikremasi dan setelahnya, abu ayah di simpan di dalam guci, Joohyun berniat menyewa salah satu kotak kaca di rumah duka itu juga, Joohyun tidak ingin membuang abu ayahnya ke laut. Ia tidak siap melepas ayahnya ke laut, tempat yang sama dengan tempat menghilangnya Junmyeon, Joohyun tidak mau ayahnya menghilang.
Taehyung tetap menemani Joohyun hingga saat ini, kini mereka berdiri di depan kotak kaca itu dengan guci Ayah Joohyun yang sudah berada di dalam kotak kaca itu, setelah proses kremasi selesai. Di dalam kotak kaca itu, terdapat foto Joohyun dan ayahnya, juga ada papan nama kecil bertuliskan Bae SungJoo.
"Jadi, Joohyun itu, Sungjoo dan Hyunmi?" Tanya Taehyung tiba-tiba.
Pertanyaan itu dianggukki Joohyun tapi tiba-tiba juga tetes itu mengalir begitu saja.
"Joohyun?"
Saat Taehyung ingin menghapus derai air itu, Joohyun mundur.
"Tidak apa Taehyung. Aku bisa sendiri" Joohyun menghapus air matanya dan menghadap kembali ke guci.
"Aku harap kau tidak terlarut dalam sedihmu, Joo. Aku yakin ayahmu tidak menginginkan hal itu"
Senyum Joohyun sedikit terlihat, tapi setelah itu, amarah Taehyung yang tiba-tiba datang.
"Taehyung. Lebih baik kau jauhi diriku, kau terlalu baik untukku, Taehyung"
Alasan apa itu? Bahkan kemarin itu mereka sepasang suami istri di depan Ibu Joohyun.
"Bukankah kita sudah sepakat akan hal ini? Bahkan ibuku juga sudah setuju dengan hubungan kita kan?"
Oh iya, kemarin setelah Ibu Joohyun pulang, akhirnya Ibu Taehyung memaksa Joohyun untuk makan terlebih dahulu, karena Taehyung mengadu jika Joohyun belum makan sejak terakhir malam itu di rumah sakit. Dan tiba-tiba Ibu Taehyung bertanya siapa Joohyun? Karena Ibunya melihat ada cinta dari mata Taehyung untuk Joohyun. Benar kesadaran Ibu Taehyung sedang datang, dan ia berkenalan dengan gadis cantik yang ia percaya akan menjadi menantunya segera.
"Taehyung, kau benar. Joohyun adalah SungJoo dan Hyunmi. Aku adalah anak perempuan dari Bae SungJoo dan Lee Hyunmi. Dan kau harus meninggalkanku, Taehyung"
"Kau tahu aku benci bertele-tele, Joo. Katakan, kali ini apa? Aku berjanji di hadapan ayahmu saat terakhirnya untuk menjagamu, Joo. Tolong jangan membuat semua ini menjadi sulit dengan pikiran sempit milikmu"Entah karena perkataan tajam Taehyung, kali ini Joohyun menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya.
"Aku tidak mau menyakitimu Taehyung, aku tidak mau sampai hal itu terjadi"
Taehyung segera mendekap Joohyun dan tidak ada penolakan di sana. Taehyung mengecupi puncak kepala Joohyun itu dan ikut berpikir, kali ini apa lagi yang akan membuatnya tersakiti saat bersama Joohyun? Kenapa banyak sekali pikiran tidak penting yang Joohyun simpan di dalam benaknya?
"Jika kau tidak ingin menyakitiku, jangan tinggalkan aku, Joohyun"
Taehyung melerai pelukan itu, membuka tutupan wajah Joohyun, mengusap jejak air mata itu, lalu memegang kedua pundak Joohyun.
"Kau tahu bagaimana rasanya ditinggal, Joo. Ditinggal Junmyeon, ayahmu, bahkan ibumu, sakit tidak?" Joohyun mengangguk polos.
"Kalau begitu, jangan tinggalkan aku, Joo. Kau tidak ingin menyakitiku di dalam hubungan ini, maka tidak akan ada kata sakit di antara aku dan kau, Joohyun. Tolong mengerti perasaanku"Joohyun menghilangkan pegangan tangan Taehyung dari pundaknya. Menatap Taehyung tajam.
"Ku bilang, aku anak perempuan dari Lee Hyunmi, Taehyung. Perempuan yang meninggalkan aku dan ayahku karena cinta lamanya yang kembali. Ia melepas keluarganya demi cinta lama itu, aku..tidak bisa menjamin diriku sendiri untuk tidak seperti itu, walau aku tidak pernah berniat menyakitimu, tapi masa depan tidak bisa diprediksi walau Junmyeon sudah pergi. Aku..tulus menyayangimu, Taehyung. Tapi kalau cinta, bukan aku tak cinta, tapi Junmyeon telah membawa pergi separuh hatiku, walau tidak akan pernah kembali, aku harap kau memahami hal ini, Taehyung"
KAMU SEDANG MEMBACA
SAILOR MAN [Completed]
FanfictionJoohyun, gadis yang terlalu mencintai kekasih yang ia temui saat ia masuk bangku kuliah. Semua angan telah ia bayangkan bersama Junmyeon, teman sekelas, sebangku, yang sekarang terus memenuhi hati dan pikiran Joohyun. Tanpa mengerti bahwa ternyata m...