Sesuai rencana, di Pantai Tanjung Benoa yang laut lepas berwarna hijau-birunya menjadi arena olahraga air sekaligus ladang parkir ratusan perahu, Dayan dan teman-temannya mencoba semua permainan air yang tersedia dalam paket yang dipesan Om Budi. Sekujur badan mereka basah karena mentas-cebur ke air berkali-kali. Yang kulitnya putih jadi memerah dan menggelap karena terbakar sinar matahari, yang kulitnya sudah cokelat jadi makin cokelat lagi. Bunga—dan Adit—tidak ikut karena menemani Tante Dewi berpelesir naik perahu, jadi Dayan tidak perlu jaga imej dan bisa bebas berekspresi sesuka hati.
Selain ramai-ramai naik banana boat dan mencicip rasanya terbang dengan parasailing, Dayan belajar main jet ski sampai hampir bertabrakan dengan Rendi. Anak itu heboh sekali ingin mengintimidasi Dayan dengan kemampuan jet ski-nya, tapi Dayan tidak meladeni karena takut tenggelam. Tidak di darat, tidak di laut, temannya itu maunya cari ribut saja.
Setelah puas main air dengan penuh tantangan dan kehebohan, mereka mandi, makan siang, dan beranjak ke pantai lain yang sedikit lebih sepi. Bomantara Group tidak punya properti di sekitar pantai itu, tetapi orang tua Adit menyewakan sebuah rumah bungalo tiga kamar dari penginapan tidak jauh dari pantai untuk menjadi tempat istirahat yang tertutup dan privat. Sesampainya di bungalo itu, Adit mengaku bahwa dialah yang meminta orang tuanya menyediakan fasilitas ini, sebab Adit tidak mau main di pantai lagi dan ingin tidur siang saja di tempat yang nyaman.
"Jadi Adit maunya rebahan aja, nih? Nggak ke pantai lagi?" tanya Om Budi yang semangatnya masih belum surut meski sudah beraktivitas fisik sejak pagi. Dia sudah menyiapkan dua papan selancar dan ransel di beranda bungalo, ready untuk menemani anaknya belajar surfing.
"Iya, Om. Aku di sini aja," kata Adit.
"Oke, deh. Tapi masa sendirian aja?" Om Budi lalu mengeraskan suara untuk bertanya pada semua orang, "Guys, guys! Adit mau di sini aja, nih. Ada lagi nggak yang udah capek dan nggak mau ikut ke pantai?"
Bunga mengangkat tangan. "Aku."
Melihat itu, Dayan ikutan. "Me too."
Rendi memelotot pada Dayan. "Lu ngapa nggak ikut? Nggak boleh!"
"Pusing gue, Ren, kebanyakan kecebur air tadi," Dayan beralasan. Padahal, matanya melirik Bunga. Hari ini Bunga tidak seceria dan seenergik kemarin. Gadis itu agak menjaga jarak darinya, tidak sebanyak bicara biasanya, dan terlihat agak pucat. Dia tidur di sepanjang perjalanan kemari, jadi Dayan tidak sempat berbicara dengannya. Apa dia mabuk laut setelah naik perahu? Atau sudah sakit sejak pagi? Dayan terlalu excited main water sports, sekalian melupakan semua kegundahan yang timbul setelah bertemu dengan pria Prancis kemarin, sampai lalai memperhatikan orang yang seharusnya dia jaga.
Tidak berlebihan kan kalau sekarang Dayan merasa khawatir?
"Aku, aku! Aku pantai lagi, Om!" seru Nina sambil lari kecil dari kamar mandi. Antusiasmenya tak habis juga meski sudah berkali-kali mengeluh kulitnya perih karena sunburned. "Aku mau rekaman cover dance di pantai sama Astrid! Nawang sama Tirta nanti rekamin kita, ya!"
"Rekaman terooos! Emang subscriber lo berapa, sih? Seratus juga kagak ada, itu pun temen sama sodara doang," olok Tirta, bosan mendengar agenda Nina tidak berubah-ubah.
"Iiih! Tirta nggak boleh ngomong gitu!" Nina cemberut dan terlihat betulan kesal, sampai-sampai Tante Dewi menengahi dengan berkata, "Udah, udah, kan kesenangan tiap orang beda-beda. Tata kalo nggak mau bantu nggak usah pake ngeledek."
Tirta ikut cemberut. "Ya udah. Orang aku mau surfing sama Papa."
"Aku main ke tempat temenku aja boleh nggak, Ma?" tanya Radit, tidak kapok ketahuan minggat tadi malam, padahal sudah dimarahi. Untung Dayan tidak ikut. Bunga juga memutuskan batal karena Dayan tidak mau pergi. Akhirnya mereka karaokean ramai-ramai bersama yang lain di vila.
KAMU SEDANG MEMBACA
Episode Dayan
Teen FictionAndreas Dayan diterima menjadi salah satu siswa baru di SMP Bomantara. Segera ia memutuskan akan menjaga jarak dari semua orang. Anak-anak di sekolahnya begitu sama dengannya, tetapi ia begitu berbeda dari mereka. Ia tidak mau dirinya dikenal dan me...