Semuanya bersiap di posisi mereka masing-masing.
"Ingat, Nak. Hanya satu kali, jika gagal, kau akan tertarik dan meleleh." Harry mengerti dengan apa yang di katakan Prof Carrow.
Mereka memulai dengan menarik perhatian Macus tersebut.
Harry dibantu dengan sapu Firebolt nya, mulai mendekati titik lemah Macus tersebut.
Macus itu terus melemparkan bola-bola lendir nya, ke segala arah. Membuat mereka yang berada di sana menghindar dengar cepat.
Harry mendekat, berusaha untuk tidak menarik perhatian Macus.
Namun melakukan nya, tidak semudah yang di bayangkan. Yang di katakan Prof McGonagall benar, Macus tak pernah mengizinkan siapa pun menyentuh bagian leher nya.
Lendir itu akan terbuka lalu tertutup lagi.
"Ingat Potter. Lakukan dengan cepat, atau kau akan tersedot dan mati!" Teriak Prof Carrow.
Harry mendekat, namun kembali mundur tak kala lendir itu menutupi leher nya kembali.
♦♦*♦♦
Disisi lain, Candice mulai menjalankan tugas nya.
Ia masuk kedalam ruangan di mana pedang dengan ukiran naga berada.
Setelah berhasil membuka pintu utama, Candice masuk dan membuka pintu kedua dengan mudah nya.
Lalu berhenti saat melihat seekor Cimera menatap nya dengan nyalang.
"Tak mengenal tuanmu sendiri, eh?" Cetus Candice menatap tepat di mata Cimera tersebut, tak lama sebuah cahaya mulai keluar dari tubuh nya.
Membuat Cimera itu duduk bagaikan seekor anjing, yang bertemu tuan nya.
Candice maju, ia menghindar tak kalah satu tombak melesat kearah nya.
Dengan satu gerakan tangan, semua benda tajam yang mengelilingi pedang itu hancur menjadi debu.
Kakinya berjalan menuju pedang itu, lalu menarik nya dengan mudah. Candice dapat melihat seringai nya sendiri lewat pantulan pedang tersebut.
Seringai yang amat tak bersahabat.
"Satu hal lagi, dan semuanya akan berjalan dengan baik."
Candice pergi dengan pedang di tangan nya, suara gesekan pedang dan lantai menjadi satu-satunya suara yang menyapa telinga.
♦♦*♦♦
Harry terus mencoba, namun sangat sulit.
"Harry, cobalah untuk fokus!" Teriak Hermione, mereka sudah terlihat begitu lelah, dengan terus membuat mahluk itu mengejar mereka.
Harry mengangguk, ia melihat bagaimana lendir itu menutup dan membuka.
"10 detik membuka, 10 detik menutup, aku hanya punya waktu 10 detik." Harry mencoba fokus, ia menghitung waktu menutup nya lendir itu, lalu saat lendir nya terbuka dengan cepat Harry melempar mata 'Reducto' lalu dengan sigap menjauh dari sana, di susul oleh yang lain nya.
Mereka kembali bersembunyi di balik batu besar.
Booooom!
Makhluk itu kembali hancur, namun kali ini dipastikan tidak akan bisa menyatu lagi.
Mereka benar-benar bernapas lega sekarang.
"Prof, aku yakin ada penjelasan di balik ini." ucap Harry cepat, melupakan napas nya yang masih tersengal-sengal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Who? [Completed]
FanfictionHarry Potter-The Boy Who Lived. Pahlawan dunia sihir, putra dari James Potter dan Lily Evans. Harus mengulang tahun terakhir nya di Hogwarts, setelah perang melawan The Dark Lord. Bersamaan dengan penerimaan murid baru Hogwarts. Seorang gadis hadir...