Lyra berlari dengan cepat, menembus derasnya hujan yang tengah menyelimuti Hogwarts.
Dirinya baru saja kembali dari gubuk Hagrid untuk menanyakan sesuatu tentang Hippogrif.
Gadis itu memeluk dirinya, sambil terus berlari.
Kilat menyambar dan angin semakin bertiup kencang, membuat suasana semakin mencekam.
Hinggah sesuatu membuat langkah nya terhenti.
Sosok besar yang menggunakan jubah, menyerupai kepulan asap hitam.
Lyra sangat tau mahluk apa itu. Dementor. Penjaga penjara Azkaban.
Lyra spontan memundurkan tubuhnya, saat menyadari Dementor itu mendekat kearahnya.
Namun, siapa yang bisa menghindari Dementor? di tambah dia belum mempelajari mantra untuk mengusir nya.
Gadis itu tak bisa mundur lagi, tak kala kakinya membentur akar pohon yang cukup besar.
Dementor itu terbang dengan cepat, Lyra menutup matanya.
Sepi, dingin, gelap. Seolah kau terjatuh di jurang tanpa akhir.
Sebuah sensasi yang di namakan kesedihan tak terbatas.Lyra pikir ini lah akhirnya, sebelum teriakan seseorang membawa kembali dirinya.
"Expeto Patronum!" Lyra terbelalak, tubuhnya tertarik kebawah di karenakan seseorang menarik pinggang nya.
Ia tak tau apa yang terjadi, tapi dia tau ada sebuah cahaya putih, cahaya putih yang begitu menyilaukan, hinggah meskipun kau menutup mata, kau masih bisa merasakan cahaya nya.
Perlahan cahaya itu menghilang, bergantian dengan suara seseorang yang cukup dirinya kenal, memanggil namanya dengan nada cemas.
"Lyra, kau baik-baik saja?" Lyra mengerjap beberapa kali, akibat cahaya sebelumnya.
Hal pertama yang ia lihat adalah, iris hijau cerah yang begitu indah. Namun, sesuatu membuat kepala nya teramat sakit hingga ia tidak sadar apa yang terjadi selanjutnya.
Harry semakin hawatir, gadis itu tak sadarkan diri, dia dengan cepat membawa nya dan pergi dari sana menembus hujan.
♦♦*♦♦
Saat ia terbangun, hal pertama yang ia lihat adalah manik abu yang menatapnya dengan lega.
Saat kesadaran nya sudah kembali normal, dia bisa melihat Draco dan yang lainnya tersenyum kearah nya.
"Jangan begitu lagi dear, kau membuat kami hampir mati."
Lyra mengalihkan tatapan nya, pada seorang gadis dengan rambut hitam sebahu.
Perasaan khawatir sangat bisa ia rasakan lewat netra itu.
"Aku baik, Pans," jawab nya dengan seulas senyuman.
"Tidak ada yang baik, saat kau bertemu Dementor!" Draco mendesis, netra nya menatap Lyra setajam belati.
"Dray, ak–"
"Saat Potter berlari membawamu yang tak sadarkan diri, saat itulah aku merasa tidak bisa menjaga mu."
Lyra menggeleng cepat, lebih dari apapun. Draco dan yang lainnya sudah teramat sangat baik dalam menjaga dirinya.
"Dray, itu tak–" ucapan gadis itu hrus terhenti, tak kala ia melihat Prof. McGonagall dan Harry yang sudah berdiri di sana.
Draco menoleh, dia menatap Harry, tidak ada yang terucap. Namun, Harry tau ada rasa marah dibalik tatapan itu.
![](https://img.wattpad.com/cover/237680100-288-k754710.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Who? [Completed]
Fiksi PenggemarHarry Potter-The Boy Who Lived. Pahlawan dunia sihir, putra dari James Potter dan Lily Evans. Harus mengulang tahun terakhir nya di Hogwarts, setelah perang melawan The Dark Lord. Bersamaan dengan penerimaan murid baru Hogwarts. Seorang gadis hadir...