Who? (fourteen)

881 131 2
                                    

"Sesungguhnya batu itu milik keluarga Emerson." ujar Prof McGonagall, sukses membuat ketiga orang tersebut terbelalak.

"Apa maksudnya?" ketiganya bertanya secara bersamaan, karena demi apapun, mereka tidak mengerti.

Prof McGonagall tidak langsung menjawab, ia berdiri dari duduknya dan berjalan menuju Pensive.

Mengacungkan tongkatnya tepat kearah pelipisnya sendiri, lalu keluarlah semacam benang putih tipis dari sana.

McGonagall, memasukan benda itu kedalam Pensive.

"Kemari, Nak." Harry maju lebih dulu dan disusul yang lainnya.

"Mungkin ini bisa membuat, kalian mengerti."

Ketiganya saling berpandangan, sebelum memasukan wajah kedalam Pensive tersebut, lalu mulailah kilasan masa lalu yang tersaji di hadapan mereka.

15 tahun lalu

Harry, Ron dan Hermione berdiri di depan sebuah manor yang begitu megah.

"Tempat apa ini?" Tanya Ron heran, mata nya melihat kesana kemari.

Lalu ketiganya dikagetkan dengan datangnya Dumbledore beserta McGonagall.

Mereka melihat keduanya memasuki manor tersebut, trio Gryffindor akhirnya memilih mengikuti kedua Professor tersebut.

Kemegahan semakin terlihat ketika mereka telah berada di dalam manor tersebut.

Pilar-pilar menjulang tinggi, lampu hias tergantung begitu megah di atas langit-langit nya.

Berbagai barang antik menghiasi setiap sudut, tapi lebih dominasi, dengan patung maga dan bunga lotus.

Kemudian perhatian Harry terhenti pada sebuah lukisan dengan bingkai besar, yang menampilkan empat orang di sana.

Seorang pria dengan pedang nya, lalu seorang wanita dengan batunya, juga seorang gadis kecil serta seorang bayi.

"Pedang nya!" seru Hermione tiba-tiba.

"Itu pedang yang digunakan Shi–Candice saat membuka jalan di Aula." timpal Ron.

"Dan batunya, mungkin kah itu batu yang diinginkan Candice?"

"Mungkin saja, kita harus mencari lebih banyak lagi."

Mereka bergegas menaiki tangga, berkeliling mencari dimana Dumbledore dan McGonagall berada.

Hingga Harry mendengar suara Dumbledore dari ruangan ke-tiga dari ujung.

Ketiga remaja itu bergegas pergi kesana, tapi pintu tersebut lebih dulu tertutup.

"Sekarang bagaimana?" keluh  Ron. Hermione maju dan tubuhnya menembus pintu itu.

Harry tidak membuang banyak waktu lagi, ia mengikuti apa yang di lakukan Hermione sebelumnya, di susul dengan Ron.

Sekarang mereka berdiri di sebuah ruangan.

"Ayden, kau tak punya pilihan selain menyerahkan batu itu."

"Tidak Albus! Batu itu adalah identitas dari Emerson. Jika aku menyerahkan nya sama saja dengan aku menyerahkan kehormatan keluarga Emerson."

Mereka memperhatikan pria yang baru saja menjawab Dumbledore itu, dan mereka menyadari pria itu yang memegang pedang di dalam lukisan di ruangan pertama tadi.

"Ayden, kita tak punya pilihan. Kita harus menyerahkan batu itu." Suara lembut seorang wanita membuat mereka menoleh.
Wanita itu, dia yang memegang batu dalam lukisan bersama dengan pria itu juga.

Who? [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang