Who? (twenty three)

743 98 3
                                        

Setiap langkah terasa berat, seakan bola rantai terikat di kedua kaki kecil nya.

Perasaan sesak melingkupi seluruh jiwa dan raganya, mengingat bahwa—mungkin ini kali terlahir ia melihat sosok yang amat berjasa dalam kehidupan nya. 

Keduanya telah berdiri di depan sebuah pintu yang terbuat dari kayu Mahoni. Lyra membaca tulisan yang terdapat di pintu tersebut, dengan nada bergetar, sebuah tulisan Wongso Home. Rumah yang telah menjadi tempat, dirinya mengenal banyak hal.

Tangannya terhenti di udara, saat menyadari bahwa jika dia mengetuk pintu tersebut, maka mungkin tidak akan ada lagi kesempatan untuk mengetuk nya kembali.

"Aku sangat tau perasaan mu, tapi waktu kita hanya empat puluh Lima menit lagi." cetus Hermione. Tidak ada waktu hingga matahari terbenam. Keduanya harus kembali, lebih cepat dari seekor semut, jika bisa.

Lyra mengerti, dengan cepat mengetuk pintu tersebut.

"Sia–Lyra!" Fiona langsung memeluk sang adik dengan sangat erat. Kebahagiaan begitu terasa, sehingga sulit mengatakan dengan kata-kata.

"Aku tidak tau harus bilang apa, kau tidak tau betapa aku dan nenek, sangat merindukan mu!" Seru Fiona, penuh semangat dan kebahagiaan.

"Senang melihat Kakak baik-baik saja. Dan, ini Hermione. Teman dari Hogwarts."

Fiona melirik ke sebelah Lyra, senyum sabit timbul di bibirnya saat melihat Hermione tengah tersenyum ke arah nya.

"Maaf, aku tidak menyadari ada orang lain. Aku Fiona, kakak Lyra," sapa nya, mengulur kan tangan untuk berjabat, Hermione menerima uluran tersebut.

"Hermione Jean Granger, nice to meet you." Fiona tersenyum mendengar nya.

"Ayo masuk, Nenek memiliki feeling yang bagus, ia memasak makanan kesukaan mu." Sambut Fiona, dengan senyum yang tak luntur dari bibirnya.

Ketiganya masuk kedalam, foto keluarga menjadi hal pertama yang menyambut mereka.

Hermione memperhatikan setiap detailnya. Rumah dengan nuansa alam ini cukup nyaman untuk dirinya yang baru saja tiba.

Seperti ada semilir angin sejuk bercampur sinar hangat, yang membuat nya benar-benar seperti berada di rumah.

"Tunggu di sini sebentar, aku akan memanggil Nenek dulu." Fiona berjalan atau lebih tepatnya berlari menuju lantai dua.

"Kau yakin akan menghilangkan kenyamanan ini?" Cetus Hermione. Saat Lyra menoleh,  gadis itu sedang memperhatikan sebuah akuarium yang terisi berbagai jenis ikan hias.

"Asal mereka baik-baik saja, aku bisa melepaskan apapun." Hermione melirik nya sesaat, lalu kembali pada akuarium nya.

♦♦*♦♦

"Hira, jangan berlari!" Teriakan Ron tidak di dengar oleh Sephira, gadis itu semakin mempercepat lajunya.

Ia sudah mendapatkan penjelasan tentang Dumbledore Manor, beserta orang-orang yang ada di dalam nya. Lebih dari cukup, untuk melakukan sesuatu dengan cepat.

Terlalu cepat, sehinggah tidak melihat sebuah batu hias yang terletak tepat di depan nya, sehingga membuat kaki kecil itu dengan cepat menabrak batu tersebut. Ku saja seseorang tidak sigap memegang lengan punggung nya, sudah dipastikan kepala Sephira akan membentur pot yang terbuat dari batu.

"Potter dan pengikutnya, selalu ceroboh." cibir sosok itu dengan suara pelan. Sephira mendongak untuk melihat, itu Draco dengan tatapan datar nya.

Who? [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang