"Bagaimana ... Bagaimana itu bisa terjadi?" Hermione tidak bisa mempercayai apa yang ia lihat.
Lyra belum mempelajari apapun, tapi kenapa ia bisa mengendalikan Naga itu?
"Ayo kita akhiri semua ini, Candice."
Lyra maju lebih dulu, Candice telah bersiap bersama Ying.
Kedua Naga itu telah mengeluarkan cahaya nya masing-masing, menandakan mereka telah siap dengan pertempuran.
Tidak ada tongkat sihir, hanya dapat pedang dengan bilah yang memantulkan cahaya.
Tidak ada kelonggaran di antara keduanya. Mereka sama-sama berambisi saling menghabisi.
Lyra melompat menggunakan sebuah batu sebagai pijakan, memberikan Candice serangan lewat udara.
Candice menangkis dengan cepat, membuat detingan memekikan telinga terdengar.
Ying dan Yang, bertarung di udara; saling mencakar, menggigit dan membelit.
Namun tidak ada satupun, yang terlihat akan kalah.Candice ingin membuat Lyra terpojok, dengan terus mengayunkan pedangnya ke arah Lyra. Namun, Lyra bagaikan ahli pedang. Ia melakukan gerakan memutar, sehingga Candice lah yang terpojok.
Dengan cepat Lyra meraih tongkat di bawah kakinya, membuat tubuh Candice membeku dengan mantra, Petrificus Totalus.
Lyra dengan cepat menghampiri Harry dan yang lain.
"Tolong tahan sebentar." Kata Lyra, ia melaparkan mantra 'Vulnera Senentur, mantra untuk menyembuhkan luka kecil dan luka mendalam.
Keempat kembali bisa merasakan tubuh mereka sendiri, meski masih ada sisa-sisa rasa sakit, namun ini jauh lebih baik.
"Bagaimana itu bisa terjadi?" Tanya Harry, namun Lyra tidak menjawab apapun.
Ia malah menyerahkan batu dan pedang nya pada Harry."Hancurkan batu ini untuk semua orang, aku harus menghentikan Candice."
Protes Harry terhenti, saat merasakan benda lembut dan hangat menyentuh kening nya.
Mengalirkan rasa hangat dan nyaman.
"Aku mencintaimu, Harry." bisik nya, sebelum menajuh menuju sang Kakak.
Harry masih terdiam, sebelum suara Hermione membawa nya untuk segera melakukan perintah Lyra.
Lyra tau, mantra seperti itu tidak akan menghentikan Candice.
Saat ia melihat Candice telah berdiri dengan pedang Ying, Yang pun mengubah dirinya menjadi sebuah pedang.
"Aku benar-benar sangat kecewa padamu, Candence." Dengan cepat Candice menyerang Lyra.
Kali ini ia benar-benar bernafas mengahabisi sang Adik.Draco, Ron dan Hermione dengan cepat mengambil tongkat mereka, mulai membuat serangan guna membantu Lyra.
Sedang Harry, telah berhasil menaiki menuju Altar.
Darah dari kedua pewaris telah menyatu dengan pedang.
Harry meletakkan batu itu di atas bunga lotus. Entah bagaimana, ia merasa seakan keluarga Lyra ada di sekitar nya, turut membantu menghancurkan batu tersebut.Candice menjadi lebih tidak sabaran, setelah beberapa mantra mengenai dirinya.
Dengan satu tebasan, ia kembali membuat mereka terpental.
Namun, Lyra berdiri dengan cepat, lain dengan ketiga nya yang kembali merasakan sakit luar biasa.Candice memandang ke Altar, matanya melihat Harry yang tengah bersiap untuk menghancurkan Batu Kehidupan.
Candice berteriak keras."Jangan coba-coba kau menyentuh batu itu, Potter!" Ia berlalih menuju Harry, tapi langkah nya terhalang oleh Lyra.

KAMU SEDANG MEMBACA
Who? [Completed]
FanfictionHarry Potter-The Boy Who Lived. Pahlawan dunia sihir, putra dari James Potter dan Lily Evans. Harus mengulang tahun terakhir nya di Hogwarts, setelah perang melawan The Dark Lord. Bersamaan dengan penerimaan murid baru Hogwarts. Seorang gadis hadir...