Who? (twenty five)

870 110 7
                                        

Fyfy terdiam sembari memainkan jari-jarinya.
Sudah lebih dari lima puluh tahun, dirinya mengabdi pada Emerson Family.

Menjadi saksi dari hancurnya Emerson Manor, akibat para pelahap maut. Namun, Fyfy bukan hanya sekedar peri rumah biasa. Clarissa dan Ayden, tidak pernah sekalipun membuat elf house itu merasa rendah.

Mereka selalu menganggap Fyfy, bagian dari Emerson.
Karena itu, ini benar-benar situasi yang menyulitkan untuk nya.

"Dengar, mungkin kau baru meli—"

"Tidak, Nona. Fyfy sudah mengenal Nona, bahkan ketika Nona masih berada di kandungan Mrs, Emerson." jawab Fyfy cepat, ia menghilang dalam sekejap, lalu datang kembali dalam sekejap pula, dengan beberapa buku yang bertumpukan di tangan nya.

Lyra tau buku apa itu, ia sangat mengenal buku itu dengan baik.

"Itu, bukan kau,'kan?" Fyfy mengangguk.

"Bukan Fyfy, tapi Mr. Snape yang meminta Fyfy memberikan ini," katanya, membuat Lyra tidak percaya atas apa yang dia dengar. Buku-buku itu, buku yang sama, yang dirinya terima saat ulang tahun nya yang ke sebelas. Dan ternyata, itu adalah pemberian Guru dari Hogwarts itu sendiri, Professor Severus Snape!

"Bagaimana, kau tau itu?" tanya Lyra, sorot mata nya menatap peri rumah itu dengan keingintahuan besar.

"Mr. Snape juga seorang dead eaters. Namun, ia tetap berada di pihak Dumbledore. Mr. Snape tau tentang penyerangan itu, tapi ia tidak bisa melakukan apapun. Karena, menolong dan membantu sama dengan bunuh diri." jelas Fyfy, sembari menaruh buku-buku itu di atas meja.

"Meski mendapatkan batu kehidupan, dead eaters akan tetap melakukan penyerangan. Mr. Snape, terlambat memberi tau akan hal itu, bahkan setelah mengetahui batu itu palsu. Mereka tidak bisa menunda lagi, untuk melakukan penyerangan."

Lyra tercekat, ternyata ada banyak rahasia yang tidak ia ketahui.

"Apa lagi yang kau tau, Fyfy?"

"Setelah Mrs, McGonagall menaruh Nona di dalam mobil itu, Mr. Snape datang dan memanggil saya. Ia mengatakan bahwa pemilik mobil bukan orang baik. Jadi, dia membawa Nona ketempat lain, menaruh Nona di mobil lain, bersama dengan secarik kertas. Mobil milik keluarga Wongso, Mr. Snape juga meminta saya untuk terus mengawasi Nona, sampai usia Nona sebelas tahun. Di mana Nona, sudah siap dengan segala pelajaran."

Lyra menarik napas dalam, berusaha menghalau air yang hendak turun dari mata nya.

Setiap kata yang terdengar, bagaikan hujanan batu besar yang meremukkan tubuh nya.

"Fyfy, kau harus melepaskan aku."

Tidak ada tanda-tanda peri rumah itu akan melakukan perintah yang di berikan, dia lebih memilih berdiam diri sembari memandangi wajah Lyra. Kebingungan besar, melanda peri rumah itu.

"Fyfy, ini perintah!" Peri rumah itu tersentak, suara yang tadinya lembut itu, kini berubah menjadi tegas dengan sorot mata yang tajam.

Lyra tidak bermaksud untuk membuat elf house itu takut, hanya saja rasa panas yang dirinya rasakan sekarang, membuat ia harus melakukan nya.

♦♦*♦♦

Candice sudah bersiap dengan pasukan nya. Maniknya sejak tadi tidak lepas dari seekor Naga yang terbang mengitari nya.

"Candice, dia—"

"Shut up Alen! urus saja Candence. Karena, jika dia bergerak, meski hanya satu mili saja, akan ku buat tubuh mu melepuh!"

Who? [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang