Bab 30

154 6 1
                                    

Seharian ini Andrea benar-benar memikirkan perkataan Magda. Ia tak fokus dengan pelajarannya hingga beberapa kali sang guru menegurnya.

Bahkan suara bel pun tak ia gubris. Pikirannya hanya penuh dengan perkataan Magda. Disisi lain ia juga penasaran sebenarnya siapa kedua orang tua kandungnya. Apakah mereka masih ada? Jika diberi kesempatan Andrea ingin bertemu dengan mereka walau hanya sekali.

"Ndre!" Panggil Adel membuyarkan seluruh lamunannya.

"Kenapa?"

"Lo kenapa? Gak pulang?" Tanya Adel yang sudah rapi dengan tas nya.

Seketika Andrea langsung mengecek jam tangannya. Benar! Sudah beberapa menit lalu bel berbunyi. Dengan segera Andrea mengemasi seluruh barangnya lalu dengan terburu-buru ia keluar kelas dan segera pulang. Setidaknya ia harus menanyakan hal ini ke Letta dan Alan.

Selama dijalan, Andrea sudah menyusun beberapa pertanyaan yang ia akan tanyakan ke orang tuanya. Tentang siapa orang tua kandungnya dan di panti mana ia di adopsi.

Andrea segera turun dari motor Andrew setelah sampai, ia tak mau menyia-nyiakan waktunya. Bahkan Andrew pun dibuat bingung dengan perilakunya. Sejujurnya akhir-akhir ini Andrea juga agak menjauhinya setelah ia memberitahunya beberapa hari lalu.

Andrea mengecek di dalam rumah, apakah keduanya ada. Seingatnya hari ini Letta tak ada urusan di cafe dan Alan mengambil cutinya. Benar saja tebakannya, dari arah pintu ia sudah bisa melihat keduanya duduk di sofa.

"Andrea?" Tanya Letta mendekat. Tetapi Andrea sepertinya benar-benar menjaga jaraknya, ia mundur selangkah.

"Andrea mau nanya," ucap Andrea.

"Ayo duduk dan tanyakan apapun yang ingin kau ketahui. Mom tau kau sudah menyusun beberapa pertanyaan," ajak Letta.

Andrea duduk di sofa dengan Andrew yang ikut duduk disampingnya. Ia penasaran dengan apa yang akan ditanyakan dan dijawab nanti. Selama ini ia hanya tau bahwa ia anak adopsi, untuk hal lainnya Andrew benar-benar tak tau.

"Apa yang ingin kau tanyakan?"

"Siapa orang tua kandung ku? Dan dimana mereka berada sekarang?"

Pertanyaan ini membuat Letta dan Alan saling bertatapan selama beberapa detik.

"Kami tak tau tentang hal itu. Kami sudah pernah menanyakan hal itu ke pemilik Panti, tetapi mereka pun tak mengetahuinya."

"Bagaimana bisa mereka tak tau?"

"Itu karena kalian ditinggalkan di depan pintu panti tanpa catatan apapun kecuali kertas yang berisi umur kalian," ucap Letta.

"Di panti mana?"

"Adhitama, letaknya di ujung kota," balas Alan. "Tetapi sekarang panti itu sudah tutup sejak empat tahun yang lalu," tambahnya.

Letta bisa melihat bahwa Andrea putus asa sekarang. Mereka ingin membantunya, tetapi satu info tentang orang tua mereka pun, mereka tak memilikinya.

"Kenapa kalian mengadopsi kami? Bukankah akan lebih baik jika kalian memiliki seorang anak kandung?" Tanya Andrea.

Andrea tau ini pertanyaan bodoh, sangat bodoh! Tetapi Andrea juga penasaran tentang hal itu.

Letta menghela nafas lalu mulai menceritakan semuanya kepada Andrea dan Andrew. Mungkin ini memang saatnya membongkar semuanya lagipula Andrea dan Andrew  sudah terlanjur mengetahui hal ini.

"Jadi itu adalah awal bagaimana kami akhirnya mengadopsi kalian. Sejak mom melihat kalian, kami berjanji akan merawat dan menjaga kalian sebaik mungkin dan menjadikan kalian seperti anak kandung kami walaupun kami tau itu tak bisa," ucap Letta.

Andrea menjadi merasa makin bersalah setelah mendengar cerita Letta. Andrew juga merasa sedih setelah mendengarnya. Mereka adalah orang tua terbaik yang pernah Andrew miliki.

"Maafkan, mom dan dad," ucap Letta.

"Tidak, ini bukan salah kalian. Hal yang kalian lakukan sudah benar. Justru seharusnya Andrea berterimakasih dan bersyukur, tanpa kalian mungkin kami tak akan pernah bisa merasakan kehidupan yang sangat layak seperti ini," ucap Andrea dengan air mata yang siap terjatuh.

Andrew menepuk pelan bahunya Andrea. Letta dan Alan menjadi terharu mendengar ucapan Andrea. Mereka memeluk Andrea dan Andrew. Tak peduli apapun status mereka, mereka tetaplah menjadi anak kandung Letta dan Alan.

"I'm sorry, mom, dad," ucap Andrea.

"No problem. Mom dan dad akan selalu memaafkan kalian," balas Letta sambil menghapus air mata Andrea.

"Anak dad kok nangis," ucap Alan membuat Andrea tersenyum.

"Mom sudah memasak makan siang, ayo makan!" Ajak Letta.

***

Hari-hari Andrea dan Andrew lalui. Suasana perlahan kembali normal seperti semula. Bahkan mereka menjadi semakin dekat dengan Letta dan Alan. Contohnya hari ini Andrea membantu Letta membuat kue, sedangkan Andrea bermain basket dengan Alan.

"Setelah lulus, kau mau kuliah dimana?" Tanya Alan disela-sela bermain.

"Entahlah, aku belum memikirkannya, dad."

"Dad mempunyai kenalan. Ia adalah Ahli Aerospace dan Teknisi Operasi Aerospace. Bukankah kau sangat tertarik dengan teknik penerbangan?"

Andrew langsung menghentikan aktivitasnya lalu menatap Alan dengan penuh arti.

"Benarkah?"

"Hm, apa kau mau bertemu dengannya dan mempelajari beberapa hal?"

"Mau!"

Alan terkekeh lalu mengangguk. Ia memeluk putranya lalu mengajaknya duduk di kursi. Umurnya yang tak muda lagi membuatnya merasa sering lelah.

"Dad! Lihat apa yang mom dan aku buat!" Ucap Andrea sambil membawa sebuah piring berisi cupcake. "Kau harus mencobanya!" Imbuhnya.

"Aku tak di ijinkan mencobanya juga?" Tanya Andrew.

"Tidak!" Jawab Andrea kesal.

Tadi pagi Andrew memberantakkan kamarnya hanya untuk mencari ponselnya. Padahal ponselnya terletak di kantongnya. Setelah itu pun Andrew tak merapikannya dan meninggalkannya begitu saja sehingga mau tak mau Andrea yang harus merapikannya.

"Dasar pelit!"

- END -

Haii! Hari ini Gardenia resmi tamat! Terimakasih buat kalian yang udah baca dari awal sampai sekarang!

Aku sangat berharap kalian puas dengan endingnya 🤗 untuk yang menanyakan extra part akan aku pertimbangan yaa!

Soalnya jujur ini otak udah stuck sekarang 😌 pokoknya jangan lupa vote, comments dan share cerita ini ke temen kalian yaa!

Oh iya! Gimana cerita hari ini?

Karena cerita ini udah ending! Cerita baru akan segera aku upload yaa! Entah kapan, kalau kangen baca cerita lainnya dulu yaa! Untuk mengobati rasa rindunya 😆

Follow Instagram :
@Literasimary_

See you in the next story! Bubyee!

GARDENIA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang