Chapter 6 - Cowok buruk rupa berhati Malaikat.

2.2K 159 2
                                    

Alesa berjalan lesu mengikuti Ardan dari belakang, dia sudah lelah tidak kuat berjalan lagi.

Si cupu itu membawa nya berjalan terlalu jauh, Alesa sudah banyak bicara tapi Ardan sama sekali tidak memperdulikan nya.

"Woy cupu istirahat dulu napa gue cape!!"

Ardan menghembuskan nafasnya kasar, dia juga sebenarnya Cape, tapi tugasnya belum selesai, dia harus mencari narasumber yang bisa di wawancarai oleh nya dan juga Alesa.

Ardan melihat Alesa yang sudah pucat dan kelelahan, Ardan tidak tega melihatnya cewek manja itu pasti tidak akan sanggup berjalan lagi.

"Yauda kita istirahat dulu" Ucap Ardan Akhirnya memutuskan untuk duduk di kursi dekat taman di pinggir jalan.

"Dari tadi kek Cupu!!"

Alesa lega mendengarnya demi apapun dia lelah, haus dan juga lapar.

Tapi alesa tidak sanggup berjalan lagi kaki nya sudah pegal dan dia sudah lemas bahkan kepala Alesa terasa pusing.

"Lo gapapa?" Tanya Ardan khawatir.

"Gue haus" jawab nya malas.

Hanya itu yang dapat Alesa ucapkan, dia tidak bisa berbicara telalu banyak.

Alesa berharap Ardan bisa mengerti ucapan nya.

"Yauda lo tunggu sini" ucap Ardan.

Ardan pergi dari hadapan Alesa ntah lah kemana Ardan pergi, yang jelas semoga saja Ardan membawakan air minum untuk nya.

Tidak lama Akhirnya Ardan sampai, membawa dua buah minuman dan juga Empek - empek makanan khas Palembang.

"Nih minum, abis itu lo makan ini buat ganjel perut lo!" Ardan memberikan minum yang sudah dia buka tutup nya tadi.

Cewek itu langsung meminum air yang Ardan kasih tanpa sisa.

Ardan terpana melihat kecantikan Alesa meskipun wajah nya pucat dia masih terlihat sangat cantik. Ardan segera menghilangkan fikiran aneh nya.

Alesa sedikit lega setelah meminum Air dari Ardan. Cowok itu sudah rela membelikan dan memberikan nya minum, tapi semua ini jugakan karna ulah nya.

"Makan" Ardan menyuruh Alesa memakan makanan yang tadi dia beli.

Alesa hanya menatap makanan itu tanpa berniat memakan nya, dia tidak bisa makan yang Alesa tidak tau cara pembuatan nya bagaimana.

"Gak gue kasih Obat sakit perut ko!"

Alesa yang mendengar ucapan Ardan terkejut. Bagaimana Ardan bisa tau kalau kemarin dia yang memberikan obat sakit perut.

"Lo tau?" Tanya Alesa penasaran.

"Tau" jawabnya seada nya.

"Kenapa lo diem aja?" Tanya Alesa lagi.

Dia ingin tau bagaimana Ardan mengetahui nya, apa mungkin ini karna ada seseorang yang telah memberi tau Ardan.

"Semua perbuatan jahat ga seharusnya di balas sama kejahatan juga. Itu sama aja dengan gue bales dendam ke lo, gue sama jahat nya kaya lo!!" jelas Ardan kepada Alesa.

Alesa diam mencerna perkataan Ardan. Benar katanya dia sudah jahat, tidak seharusnya kejahatan dibalas dengan kejahatan.

Alesa tertegun baru kali ini dia menyadari kesalahan nya, itupun karna Ardan. Astaga Alesa tidak mungkin luluh karna ucapan Ardan, itu semua jugakan karna ulah nya Ardan.

"Yauda cepet makan!!" perintah Ardan.

"Gue gamau!" Tolaknya cepat.

"Kenapa?!" Tanya Ardan heran.

"Lo ga liat apa proses pembuatan nya kaya gimana, pasti makanan kaya gini jorok!!" jawab Alesa.

Ardan melongo. Tidak mengerti dengan fikiran Alesa, bagaimana bisa dia menyimpulkan hal yang tidak dia lihat sebelum nya.

"Lo liat ibu - ibu yang bawa bayi Di sana?"

Ardan menunjuk ibu penjual yang membawa dagangan beserta anak nya yang di gendong.

"Ibu itu penjualnya. Barang dagangan nya juga bersih, dia ga bakal ngejual yang ga baik buat orang lain. Lo tau kenapa?" Tanya Ardan kepada Alesa.

Alesa diam tanda bahwa dia tidak tau.

"Dia punya Anak dan dia gamau kalau suatu saat nanti anaknya dapat makanan yang ga baik juga" jelasnya mantap.

Alesa tertegun dengan kesekian kalinya mendengar ucapan Ardan.

Hati Ardan benar - benar baik, Ardan mengingatkan nya kepada Kakak nya.

"Yaudah gue makan" ucap Alesa akhirnya.

Ardan tersenyum mendengar ucapan Alesa, senyum yang sangat manis bahkan Alesa yang melihatnya juga ikut tersenyum.

Ah tidak - tidak kenapa Alesa ikut tersenyum karna Ardan, tolong siapapun ingatkan Alesa.

Seorang Anak kecil berpakaian lusuh dan juga kotor memperhatikan Alesa yang sedang lahap makan.

Ardan melihatnya, dia tidak tega melihat Anak kecil itu yang sepertinya dia kelaparan.

"Hei kamu, sini!!" Ardan memanggil anak kecil itu.

"Aku kak?" Tanya Anak kecil itu dengan polos.

Anak itu mendekati Ardan dan Ardan yang gemas dengan Anak kecil itu mengusap kepalanya gemas.

Ardan sangat menyukai Anak kecil terlihat dari matanya yang bersinar ketika melihat Anak kecil.

"Nih buat kamu. Dimakan ya... ini juga ada sedikit uang buat kamu" ucap Ardan memberikan makanan dan juga uang seratus ribu kepada Anak itu.

"Makasih ya kak, ini bisa buat aku jajan satu satu tahun" Ucapnya lalu memeluk Ardan.

"Iya sama sama"

"Heh cupu apa - apaan sih. lo tuh kaya ga butuh makanan aja dikasih ke Bicil kaya gini. Di kasih uang juga lagi, nanti dia kebiasaan minta - minta mereka tuh cuma akting tau ga?!"

Ardan menatap tajam Alesa, cewek itu tidak tau situasi dan kondisi.

"Kamu makan dulu ya sini duduk sama kaka"

Ardan menggelengkan kepalanya tidak percaya dengan sifat Alesa.

Di sini bahkan terdapat Anak kecil, tapi dia tidak memperdulikan nya.

"Ga semua Anak kecil kaya gitu, bayangin kalo lo ada di posisinya, lagian ngasih duit sama makanan ini ga akan ngebuat kita miskin" jelas Ardan.

Alesa lagi - lagi terdiam karna ucapan Ardan, demi apapun mahluk di hadapan nya ini hatinya seperti malaikat.

Alesa teringat dengan kakak nya jika melihat sosok Ardan yang seperti ini.

"Kamu mau kakak tanya - tanya ga?" Tanya Ardan kepada Anak kecil itu.

"Mau Kak. Tapi, kakak cantik ini ga suka sama Deni" ucap nya sendu, perlahan dia menunduk kan kepalanya.

Alesa merasa bersalah dengan Anak ini dan dia tidak bisa membayangkan jika dia ada di posisi anak ini.

"Kaka suka ko sama kamu. Maafin kaka ya, mau kan kamu kenalan sama kita?" Tanya Alesa tersenyum manis kepada Anak yang bernama Deni ini.

"Mau kak!" Jawab nya senang.

Ardan tersenyum manis melihat Alesa yang Akhirnya mau berbicara dengan Anak ini.

Semoga dengan kehadiran nya Ardan bisa merubah sikap nya menjadi lebih baik.

Hii.

03 januari 2021

Cerita ini lanjut lagi, semoga bisa sampai and doain ya, semoga suka🤍

#TBC

My Geeky Boyfriend [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang