Chapter 44 - Rasa sakit.

1.3K 92 21
                                    

Update kembalii....

NB : Baca nya pakai hati ya, Biar nyampe feel nya ke kalian. Semoga saja :")
Karena jujur, aku nulis nya ikutan Nangis.

Jangan lupa jika sudah mampir sempatkan untuk klik ⭐ ya Readers.

- Patah hati terhebat seorang Anak perempuan adalah kehilangan Cinta pertamanya -

-Alesa-

~°°°~

Happy Reading!!!

"Dia pacar gue"

Kata - kata itu masih terngiang di fikiran Alesa, bayangan Ardan mengandeng tangan Ruby membuat hatinya bertambah sakit.

Air mata nya jatuh dengan sendirinya tanpa aba - aba, otak berkata 'Biarkan' tapi hati berkata lain.

Sekarang Alesa sedang berada di Gazebo belakang rumah Cindy.

Disini keadaan nya sangat sepi, lebih baik dibanding harus melihat mereka berdua.

"Segitu gampang nya lo berpaling, bahkan kita putus aja belum satu minggu. Kenapa lo lakuin itu ke gue iya gue tau gue jahat sama lo semenjak pertama gue kenal lo. Tapi gue juga punya hati Ardan!!"

Alesa berteriak sekencang mungkin untuk meluapkan rasa kekesalan nya yang dia pendam selama ini.

"Caca" Panggil seseorang.

Alesa menghapus air mata nya cepat, takut jika orang itu melihat air mata nya.

"Ngapain ke sini!?"tanya Alesa sewot.

"Gue males di sana" jawab nya.

Alesa memutar bola matanya malas.

Kenapa di situasi seperti ini, dia malah harus berurusan dengan musuh nya.

"Tumben banget, biasanya lo paling seneng sama pesta!" Ungkap Alesa.

Stefany tersenyum devil, memang pada dasar nya Alesa tidak bisa bersikap baik kepada nya.

"Gue tau apa yang lo rasain sekarang" ucap nya tiba - tiba.

"Tau apa lo tentang gue?!"

"Gue tau semua nya ca. Yang sabar yah, gue yakin Ardan pasti nyesel karna ga percaya sama lo" jelas nya meyakinkan.

Alesa menatap stefany tajam.

Tumben stefany bersikap baik padanya,apa mungkin ada sesuatu kah yang dia sembunyikan.

"Tumben lo peduli sama gue?" tatap nya curiga.

Stefany tertawa, mungkin benar kata Arya bahwa dia dan Alesa tidak akan pernah akur.

"Kepo lo" jawab stefany.

Tring.. Tring... Tring...

Baru saja alesa akan menjawab ucapan stefany, tapi suara ponsel Alesa menghentikan ucapan nya.

"Halo mah, mamah kenapa!?"

Stefany memperhatikan Alesa lekat, dia penasaran dengan siapa yang menelfon Alesa.

"Apa?!!!"

Ponsel Alesa terjatuh air matanya sama deras nya jatuh membasahi pipi nya.

Lutut nya tidak bisa menahan beban tubuh nya, dia terjatuh seakan akan dunia nya juga ikut berhenti.

"Ca lo kenapa nangis?" Tanya stefany khawatir.

My Geeky Boyfriend [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang