Ardan berjalan di koridor yang terbilang cukup sepi, karna mungkin jam segini semua murid sudah memasuki kelasnya masing - masing.
Kecuali Ardan tadi dia disuruh menggambil buku di ruang Guru nya.
"Heh cupu, berhenti lo disitu!" Ucap seseorang yang berada di belakang Ardan.
Posisi Ardan sekarang sangat sulit bergerak karna kedua tangan nya yang memegang buku paket yang begitu tebal.
Tapi karena seseorang itu dia tepaksa memberhentikan jalan nya.
"Gue punya nama" Ucap Ardan tidak terima jika cewek itu terus memanggil nya Cupu.
"Terserah gue, sekarang lo harus ambil buku gue dan kasih ke bu Ana sebagai tanda bahwa gue masuk absen!" Suruh nya tanpa dosa.
"Gue gabisa" tolak Ardan cepat.
Cowok itu masih fokus menjaga keseimbangan dengan kedua tangan nya yang memegang buku.
"Belagu banget si lo cupu!!"
"Ya lo usaha makannya jangan ngebuat onar terus!" saran Ardan kepada Alesa.
Alesa sudah di ujung emosi dengan cowok cupu di hadapan nya ini.
Dia tidak bisa menahan amarah nya, cowok culun ini begitu menyebalkan dia tidak tau dengan siapa sekarang dia berhadapan.
"Kurang ajar lo gatau siapa gue?!" Tanya nya kepada Ardan.
Ardan memutar bola matanya malas, sungguh dia sudah tau semua tentang Alesa tanpa terkecuali, itu semua karna bantuan dari Reyhan.
"Gua gamau tau minggir!" Ucap Ardan memperingati Alesa yang belum juga pergi dari hadapan nya.
"Bangsat!" Umpat cewek itu.
Alesa menghempaskan semua buku yang berada di tangan Ardan ke lantai, membuat semua bukunya terjatuh berserakan akibat ulah Alesa.
"Bisa ga sih lo tuh diem gausah gangguin gue!" Ucap Ardan emosi.
Kali ini dia tidak akan diam saja di perlakukan seperti ini apalagi ini oleh seorang cewek.
"Ga bisa!!! Lo udah kurang ajar sama gue dan gue ga bakal lepasin lo gitu aja!!" Teriaknya kencang.
Ardan tidak mau ambil pusing, jika nanti dia terlambat toh juga cewek itu yang akan kena hukum bu Ana.
Ardan mulai membereskan semua buku yang berserakan di hadapan nya, percuma Ardan melayani cewek seperti Alesa tidak akan ada ujungnya.
Sementara Alesa dia masih berdiri dihadapan Ardan menertawakan kebodohan si cupu.
"Udah ketawanya?!! Sekarang lo bawa ini separo, biar lo ada guna nya!" Perintah Ardan memberikan separuh bukunya kepada Alesa.
Alesa melongo tidak percaya dengan apa yang cowok cupu itu lakukan kepadanya.
Seorang Alesa diperlakukan seperti ini, apalagi ini oleh seorang Cupu, bisa - bisa nanti dia menjadi trending topik di satu sekolah ALDEBA.
"Heh kurang ajar banget cupu nyuruh-nyuruh gue!!"
"Ya kalo lo mau Absen lo aman, bantuin gue bawa semua buku ini!" Ancam nya kepada Alesa.
Alesa diam tidak bisa berkutik, dia tidak mungkin bolos absen pelajaran bahasa Jerman lagi.
Ini sudah ketiga kalinya dia bolos Absen dan Alesa tidak mau menambah bolos lagi.
Ah sial sekarang mau tidak mau dia harus menuruti cowok cupu ini.
"Gimana setuju?" Tanya nya bernegosiasi.
Alesa mengerucutkan bibirnya sebal percis seperti mulut pantat Ayam.
Ardan yang melihat ekspresi Alesa tersenyum kecil.
Ternyata cewek menyebalkan seperti Aleda bisa bersikap seperti ini tapi Ardan sama sekali tidak peduli.
Lucu sih tapi lebih lucu kakak nya dibanding Alesa,alibi nya.
"Dasar lo Cowok buruk Rupa, lo ngejebak gue!!" Teriak Alesa ketika Ardan mulai melangkahkan kaki nya pergi dari hadapan Alesa.
🌵🌵🌵
Ardan mengetuk pintu kelasnya lalu masuk ke kelas dalam di ikuti Alesa di belakang Ardan.
Seisi kelas memandang takjub Alesa yang mau membawa buku yang begitu banyak.
"Eh Alesa tumben kamu mau bantuin Ardan bawa buku?" Tanya Bu Ana guru bahasa jerman yang sangat killer.
Bu Ana sangat dendam dengan Alesa setiap kali Alesa salah bu Ana pasti akan maju paling depan menghukum Alesa, begitu pun dengan Alesa mereka sudah seperti musuh bubuyutan.
"Emang nya ga boleh ya bu?"
Bukan nya menjawab Alesa malah bertanya kembali kepada Bu Ana membuat bu Ana kesal dengan muridnya yang satu ini.
"Oh ibu tau, Alesa pacar nya Ardan yah?" Tanya bu Ana kepada Alesa yang membuat seisi kelas menertawakan nya.
"Cie..cie...Alesa pacaran sama si Cupu" serempak seisi kelas mengejeknya.
Demi apapun Alesa malu dan kesal dengan Bu Ana dia selalu bisa mempermalukan nya.
Ini semua karna Ardan, Alesa akan balas perlakuan Cowok cupu itu nanti.
Alesa membanting buku nya langsung di meja bu Ana, guru itu sedang Asik menertawakan nya dia tidak peduli walaupun dia itu guru nya.
Bu Ana masih terbilang cukup muda umurnya 24 tahunan, jadi tidak heran jika mereka bisa bermusuhan seperti itu.
"Maaf bu Ardan permisi duduk" Ucap Ardan sopan yang dari tadi diam saja memperhatikan Alesa dan bu Ana.
"Iya silahkan Ardan, makasi ya"
Ardan pergi ke bangku nya, disana terdapat Rayhan yang menunggu penjelasan nya.
Ardan yakin pasti Reyhan akan menanya kan kenapa Alesa mau membantu nya.
"Lo ko bisa bareng sama dia?"
Benar kan apa kata Ardan cowok itu pasti masih penasaran dengan Alesa, terlihat dari raut wajahnya yang sangat penasaran.
"Nanti gue ceritain" jawabnya singkat dan cowok itu mulai mengeluarkan buku nya untuk belajar.
Alesa masih menatap Ardan dengan tatapan yang sangat mematikan, lihat saja nanti Akan Alesa balas perlakuan nya.
"Astaga Caca lo beneran pacaran sama Cowok buruk rupa kaya dia?" Tanya Cindy sahabat Alesa.
Caca adalah panggilan kesayangan untuk Alesa, semua keluarga dan hanya orang terdekat yang memanggil nya Caca.
"Ya ngga lah,kurang ajar emang tuh si Ana, bakal gue kutuk dia jadi batu es!!" Jawabnya emosi dengan guru muda satu itu.
"Haha gue setuju aja Ca"
Pada dasarnya memang nama mereka hampir mirip seperti Elsa dan Ana di kartun frozen, bedanya di kehidupan ini Alesa dan Bu ana Musuhan.
#TBC
FOLLOW AKUN INI YA GAYS🧡
KAMU SEDANG MEMBACA
My Geeky Boyfriend [COMPLETED]
Novela Juvenil#1NANGISSAMPEKELUARINGUS #1MENGSEDIH #1MENGGALAU #1MEMBAPERSAMPELAPER #1COGAN Coverby : Me (@xyznebula)✨ Cerita ini berawal dari Ardan Cowok culun yang tidak sengaja menumpahkan Saus di baju milik Alesa yang notabe nya Cewek cantik primadona incaran...