Chapter 19 - Kue untuk Ardan

1.8K 128 1
                                    

Alesa mengerjapkan matanya ketika cahaya matahari masuk kedalam celah kamarnya.

Alesa mengingat kejadian semalam, seingat nya dia, di antar kan oleh Ardan.
Kening nya masih terasa sakit, juga tangan nya yang masih di perban.

"Anak mamah udah bangun?" Tanya Marisa yang langsung memeluk nya erat.

Alesa adalah putri satu-satunya, hanya dia putri semata wayang nya yang sangat Marisa sayang.

"Mamah, caca kangen!" Rengek nya manja kepada Marisa.

Marisa tersenyum. Anak semata wayangnya ini sangat manja, walaupun sudah dewasa umur nya.

"Caca sarapan dulu yuk. Masih sakit ga luka nya, kamu ko bisa sih sampe kaya gini?" Tanya Marisa bertubi - tubi kepada Alesa.

Alesa memutar bola matanya, mamahnya jika sudah bertanya pasti sudah seperti wartawan yang harus tau sampai akar nya.

"Mama, caca gapapa. Cerita nya panjang, Ayok sarapan laper niih" ajak nya kepada Marisa.

🌵🌵🌵

Saat ini mereka sedang makan di meja makan yang sangat besar, suara dentingan sendok menghiasi suasana di meja makan saat ini.

"Semalem kamu di gendong Ardan sayang" celetuk Marisa tiba - tiba membuat Alesa tersedak.

Marisa langsung memberikan nya minum, Alesa segera meminum nya.

Alesa kaget dengan ucapan Marisa, lalu dia teringat dengan janji nya ketika di hutan.

Ah sial.

"Ko bengong sayang?" Tanya Marisa.

Alesa langsung tersadar dari lamunan nya. Memandang mamah nya dengan penuh pertanyaan.

"Eh iya mah kenapa?"

Alesa bertanya balik, bingung dengan apa yang mamah ucapkan tadi, fikiran nya fokus dengan janji yang dia buat kemarin malam.

Astaga ternyata orang yang menolong nya si cupu, jadi Alesa harus bagai mana.

"Kamu kenapa ko bengong?" Tanya Marisa mengulang pertanyaan yang belum Alesa jawab.

"Gapapa mah" jawabnya dengan tenang.

"Kamu tau rumah Ardan?"

"Tau, kenapa mah?" Kali ini Alesa yang bertanya kepada mamahnya.

Dia juga heran kenapa mamah nya menanyakan rumah Ardan.

"Mamah mau ngasih kue yang tadi mamah buat, ucapan terimakasih karna dia udah tolongin kamu" jawab Marisa panjang lebar.

"Biar caca aja yang anter mah" ucap Alesa tiba - tiba membuat marisa bingung.

"Tapi kan kamu masih sakit!" Larang marisa, dia tidak mau anak nya
kenapa - napa.

"It's ok mah aku udah baik, nanti aku di anter sama supir aja biar mamah ga khwatir"

"Yauda deh hati-hati ya sayang"

Akhirnya Marisa menyetujui nya asalkan Alesa di antar oleh supir pribadi keluarganya, semoga tidak terjadi apa - apa.

🌵🌵🌵

Ardan datang turun dari tangga berjalan lesu kemeja makan yang disana sudah ada kakak nya cristal.

Sedangkan bunda dan ayah mungkin mereka sudah berangkat kerja. Bunda Ardan punya banyak butik sedangkan Ayah kerja di kantor nya.

"Dek ko lo udah pulang?" Tanya Cristal heran dengan kehadiran adik nya.

"Gapapa, gua pulang duluan aja" jawabnya.

"Bukan nya sore ya pulang nya?" Cristal masih tetap bertanya.

Selagi belum Ardan jawab dia akan terus bertanya sampai Adiknya itu itu lelah.

"Hmm"

Ardan hanya bergumam sebagai jawaban.

Cristal mendengus tak suka, Adik nya selalu menyebalkan ketika di tanya seperti ini.

Mereka embali lagi makan,tidak ada lagi percakapan di antara mereka berdua.

Hanya ada dentingan sendok yang meramaikan suasana meja makan saat ini.

Setelah selesai makan Ardan kembali lagi ke kamarnya, dia ingin istirahat karna memang hari ini adalah hari libur.

Ini adalah kesempatan terbaik untuk tidur, tidak boleh di sia-siakan begitu saja.

Suara bel rumah berbunyi dan maid langsung membukakan pintu rumah, menampilkan seseorang yang sangat cantik.

"Kak Cristal nya ada bu?" Tanya nya Alesa sopan kepada pembantu Keluarga cristal.

Mungkin semenjak kejadian itu, Alesa jadi Aneh ntah kenapa.

"Ada, ayo masuk neng" Ajak pembantu tersebut lalu mereka masuk kedalam rumah yang sangat besar itu.

"Eh siapa ini yang dateng, si cantik!!" puji Cristal.

"Kakaaa" ucapnya lalu memeluk Cristal.

"Kamu kenapa, ko banyak perban dan juga ini kenapaa!?" Tanya nya bertubi - tubi.

Alesa menjelaskan nya Kepada Cristal tentang dia yang tersesat dan juga Ardan yang sudah menolong nya.

Dia juga menjelaskan niat buruk nya kepada Ardan tapi malah dia yang tersesat.

Cristal hanya menggeleng tidak percaya segitu benci nya kah Alesa, tapi Cristal memaafkan nya, toh nanti juga rasa benci bisa berubah jadi cinta, lihat saja nanti.

"Oh ya kak ini ada hadiah dari mamah buat Ardan, dimakan yah buat kaka juga kok" ucapnya kepada cristal.

"Aaaa thank you so much"

"Ardan mana kak?" Tanya Alesa dari tadi tidak melihat Ardan.

"Di kamar, samperin gih sekalian bangunin, kakak mau naro ini dulu" suruhnya kepada Alesa lalu pergi ke dapur.

Alesa bingung ini pertama kalinya dia ke kamar cowok, tapi ini di suruh oleh Cristal mau tidak mau dia harus menuruti nya.

Pintu bewarna coklat sudah terpampang nyata di depan, dan sekarang dia ragu harus mengetuk atau langsung masuk saja.

Akhirnya Alesa memutuskan masuk saja karena dari tadi dia mengetuk pintu tidak ada yang membuka sama sekali.

Ternyata cowok itu tertidur pulas di kasur big size nya.

Tidurnya sangat nyenyak dan damai, astaga Ardan sangat tampan jika tertidur seperti ini.

"Cupu bangun!" ucap nya mengguncang tubuh Ardan.

Tapi bukan nya bangun Ardan malah menarik tangan Alesa, menyebabkan dirinya terjatuh di pelukan Ardan.

Posisi yang bisa menyebabkan orang yang melihat nya salah paham.

~•••~

Follow, vote and comment yang banyak🧡🌼

#TBC

My Geeky Boyfriend [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang