Seluruh murid sudah sampai di lokasi yang sudah di tetapkan oleh kepala Sekolah ALDEBA dan mereka mulai bersiap siap membangun tenda masing - masing.
Ardan diam memandang pemandangan sekitar yang begitu masih Asri, indah dan juga sejuk.
Mata cantiknya tidak sengaja menatap Alesa yang sedang duduk manis memperhatikan Cindy dan juga teman nya yang sedang membangun tenda.
Ardan menghembuskan napasnya kasar. Alesa memang sepertinya tidak mempunyai jiwa solidaritas, lihat saja sekarang dia malah asik memainkan ponsel nya.
"Rey gua tinggal bentar ya, gua mau ke Alesa dulu" Ucapnya kepada Reyhan yang sedang sibuk mendirikan sebuah tenda.
"Okee, jangan lama-lama Dan!"
Ardan langsung pergi ke tempat dimana Alesa duduk memainkan ponselnya.
Tanpa aba - aba Ardan langsung menarik hp Alesa, membuat sang pemilik marah.
"Paan sih lo. Balikin hp gue!" Ucapnya tak terima dan mencoba meraih ponsel yang di pegang Ardan.
Akan tetapi Alesa kalah jauh tingginya dengan Ardan, dia tidak bisa merampas kembali hp nya dan akhirnya Alesa pasrah.
"Balikin hp gue!!"
Ardan membalikan hp Alesa, bukan di kembalikan melainkan membolak - balikan hp Alesa yang terlihat logo Apel tersebut.
"Gua ga bego cupu!" Teriaknya dengan kencang membuat semua di tenda menatap mereka penasaran.
"Oke gua bakal balikin asal lo bantuin mereka pasang tenda. Kalo gak gua ga bakal kasih hp ini ke lo!" Ancamnya di depan mata Alesa.
Alesa melongo tidak percaya. Pasalnya baru kali ini ada orang yang berani menyuruh nya, apalagi di depan banyak orang seperti ini.
"Gak gua gamau!" Tolak nya mentah-mentah.
"Yaudah hp lo gua Gadein!!" Ancam Ardan lagi.
Dia tidak akan mau di permalukan oleh Alesa lagi, sekarang akan Ardan beri dia pelajaran.
"Kurang ajar ya lo. Emang lo siapa berani nyuruh-nyuruh gue?!" Tanya nya emosi.
Dia melupakan bahwa sekarang Ardan adalah kekasih nya.
Cewek itu sering lupa jika sekarang dia sudah mempunyai kekasih, menyebalkan memang.
"Pacar lo!" jawabnya singkat padat dan jelas.
Setelah itu Ardan pergi dari hadapan Alesa, pergi ke tempat Reyhan yang sedang serius mendirikan tenda.
"Cupuu sialan!!!" Teriaknya kencang tanpa memperdulikan semua orang melihat nya.
Ardan tersenyum dari kejauhan melihat Alesa yang mulai membantu Cindy dan juga teman - teman nya.
Sebenarnya Alesa orang baik, hanya saja dia bergabung dengan orang yang salah.
"Biasa aja kali liatin nya, gua tau kalo lo suka sama dia" celetuk Reyhan yang dari tadi memperhatikan Ardan.
"Nggak, gua cuma bantuin dia berubah" elaknya.
Tidak mungkin seorang Ardan bisa menyukai cewek bad attitude seperti Alesa. Begitu juga sebaliknya.
"Awas nanti lo cinlok sama Caca" peringat nya.
"Ga mungkin, dia ga bakal mau sama gue!" ucapnya tanpa basa - basi lalu pergi masuk ke dalam tenda.
Ardan melupakan sesuatu bahwa di dunia ini tidak ada yang namanya tidak mungkin, jika sudah ketentuan Tuhan yang sudah di tetapkan dalam sebuah takdir.
🌵🌵🌵
Semua murid sudah berkumpul di sebuah tanah lapang yang di kumpulkan oleh seluruh guru dan juga senior beserta kakak Alumni.
"Oke semuanya, semoga camp kali ini bisa membuat kalian senang ya" ucap pak Anto selaku guru senior di sini.
"Iyaa pak" jawab seluruh murid.
"Nah semua tugas dan jadwal aktifitas kalian hari ini saya serahkan kepada Bu Ana selaku pemimpin aktifitas dan kepada senior beserta Alumni"
"Baik pak" serentak semuanya kecuali Alesa.
Dia tidak suka dengan Alumni dan juga senior di depan nya ini, banyak musuh Alesa di sini.
Mereka pasti akan membalaskan dendam nya satu persatu kepada Alesa di sini.
"Oke Haii kaliaan semua have fun ya. Di sini anggap ibu ini teman kalian dan jadwal kalian sudah ada di tangan ibu" Ucap Bu Ana.
"Siap Bu!!"
Alesa sudah muak mendengar ucapan sok manis Ratu Ana, pasti sekarang dia akan mempermalukan Alesa lagi di sini, sial.
"Kalian semua di tugaskan untuk mencari Kayu bakar dan ibu sudah menulis team kalian di papan dekat pohon itu ya" Bu Ana mulai menyuruh mereka semua untuk menjalankan tugas nya.
Mereka semua mulai berlari ke Arah papan yang ada di dekat pohon.
Ardan dan juga Reyhan mulai membaca team tersebut dan Akhirnya mereka berdua satu team.
Alesa dan juga Cindy satu team beserta yang lain nya, syukurlah semoga Bu Ana tidak mempermainkan Alesa lagi.
"Tenang dong Alesa ibu ga bakal buat kamu malu disini" ucap bu Ana di belakang Alesa.
"So baik, pasti nih ujung-ujung nya ngerjain gue!!" ungkap nya kepada Bu Ana.
"Jangan seuzon Alesa!" jawab bu Ana.
"Gausah so baik deh bu. Aku tuh udah tau kelicikan ibu dari dulu ke Caca!" ucap Cindy membela Alesa.
Sebenarnya cindy juga sangat tidak menyukai Bu Ana karena guru itu sudah merebut pacar nya dulu.
Selicik itu memang guru muda yang ada di sekolah nya saat ini.
"Sorry ya ibu ga sejahat Alesa sama kamu" kata nya.
"Ck. Jahatan ibu kali, ngerebut cowok orang!" Sindir Cindy sarkatis.
"Ups!"
Alesa mencoba menahan tawanya ketika melihat ekspresi Bu Ana yang seperti menahan malu.
"Saya ga pernah ngerebut Cowok kamu. Dia sendiri yang suka sama saya!" Jelasnya tidak terima.
"Tapi kan harusnya ibu tau, kalau cowok yang suka sama ibu udah punya pacar!" Kata Cindy berusaha menahan emosi.
Jika ini di luar lingkungan sekolah pasti Cindy akan menjambak Bu Ana yang sudah kelewat batas.
Ya memang, jika di fikir - fikir dulu sakit hati, apalagi Cindy dan pacarnya itu sudah menjalin Asmara selama 5 tahun.
"Saya ga tau. Lagian kamu sama dia ga pantes, dia juga nyari yang lebih dewasa. Seorang TNI ga pantes sama bocah kaya kamu!"
Alesa menatap tajam Bu Ana, sumpah ya Guru itu. Sudah salah malah membela diri, tidak tau malu.
"Malu kali Bu, yang nemenin dari Nol Cindy tapi dia malah milih Cewek yang murahan kaya ibu!!" Jelas Alesa membela Cindy.
Bu Ana sudah naik darah. Alesa selalu bisa membuatnya kesal.
"Jaga ya mulut kamu. Saya lebih tua dari kamu!" Ucap nya marah.
"Udah Tua tapi masih aja nyari masalah sama yang muda!"
"Alesa!!!" Teriak Bu Ana marah.
"Apa Lo malu ya, udahlah Ci. Penghianat emang pantes sama pelakor!!" Kata Alesa sarkas.
Alesa langsung menggandeng tangan Cindy membawanya jauh dari Bu Ana.
Alesa tau Cindy pasti sakit hati mendengar perkataan Bu Ana, maka dari itu dia tidak ingin membuat Cindy sedih, dengan pergi dari hadapan Bu Ana.
Begitu lah Alesa dan Bu Ana layaknya teman dengan musuh jadinya.
Bukan guru dengan murid, tapi itulah mereka tidak ada attitude sama sekali terhadap guru nya.
[Yuk follow, vote, comment and share🥰💐]
#TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
My Geeky Boyfriend [COMPLETED]
Ficção Adolescente#1NANGISSAMPEKELUARINGUS #1MENGSEDIH #1MENGGALAU #1MEMBAPERSAMPELAPER #1COGAN Coverby : Me (@xyznebula)✨ Cerita ini berawal dari Ardan Cowok culun yang tidak sengaja menumpahkan Saus di baju milik Alesa yang notabe nya Cewek cantik primadona incaran...