Bel pulang sudah berbunyi lima belas menit yang lalu, tapi Alesa belum juga menampilkan batang hidung nya.
Ardan kesal mendengus tak suka, ternyata cewek itu sedang asik berjalan dengan seorang cowok.
Alesa menghampiri Ardan dan cowok yang tadi bersama Alesa pergi tidak mengikutinya.
Cewek itu tersenyum kepada Ardan tapi Ardan tidak membalas nya.
"Sorry lama, gue abis dari toilet" ucap nya.
"Hmm"
Alesa menautkan Alis nya bingung. Tumben biasanya Ardan akan memarahi nya jika dia lama.
Mereka akhir - akhir ini memang sering pulang bersama, jadi tidak heran jika Alesa mengetahui sifat nya.
"Dan lo marah?" Tanya nya.
"Tadi lo sama siapa. Gue disini nunggu tapi lo malah jalan sama cowok lain!?" Tanya balik Ardan
"Oh Astaga, lo cemburu!?"
Bukan nya menjawab Alesa malah balik bertanya, benar - benar membuat nya kesal setengah mati dengan gadis ini.
"Ga, udah lah ayo masuk!!" ajak nya agar Alesa berhenti menggoda nya.
"Gue juga gatau dia siapa, setau gue dia Anak futsal. Tadi dia nembak gue" ucap Alesa kelewat santai.
Ardan sudah deg - degan setengah mati. ingin bertanya tapi gengsi, tidak bertanya tapi dia penasaran. Astaga siapa cowok yang Alesa maksud.
"Terus?" Tanya nya.
"Gue tolak lah, kan gue udah punya pacar cupu gue ini" ucap nya tersenyum menggoda Ardan.
Ardan ikut tersenyum membenarkan letak kaca mata nya, memang tampilan Ardan tidak seperti yang Alesa ingin kan.
Dia lebih nyaman memakai kaca mata dan juga baju besar yang di masukan.
Meski terkesan cupu tapi kali ini Alesa tidak peduli lagi dengan tampilan Ardan.
"Yaudah ayo kita berangkat, Ratu Elsa"
Alesa salting. Ardan selalu bisa membuat nya tersenyum " Ayo!"
Ardan membukakan pintu mobil nya untuk Alesa dan mobil Ardan mulai meninggalkan lingkungan sekolah.
🌵🌵🌵
Saat ini Ardan dan juga Alesa sedang berada di salah satu pusat perbelanjaan. Ardan yang mengajak nya. Katanya, ingin membelikan hadiah untuk si kembar.
"Si kembar belum pulang?" Tanya nya ketika mereka sedang berada di salah satu toko mainan.
"Belum, kak Bening sama ka Setya belum jemput mereka" jawab nya.
"Nama kakak pertama lo Bening, wah pasti orang nya bening nih!!"
Ardan tertawa. Alesa ada - ada saja tidak semua bernama bening itu orang nya bening, meskipun memang kaka nya yang pertama itu sangat putih.
"Ko ketawa?" Tanya nya heran.
"Masa kakak gue transparan, ya kaga lah" jawab nya dengan tawa nya.
"Maksud gue, putih gitu dan cantik"
" Iyah gitu deh, persis sama apa yang lo katakan" ucap nya dan Alesa mulai mengerti.
Alesa senang berada disini, di tempat yang terdapat banyak boneka, bahkan tidak
henti - hentinya dia tersenyum memandangi boneka.Ardan melihat senyum Alesa, sangat cantik apalagi jika sedang tersenyum seperti itu.
"Dan yang ini aja nih, pasti Clea suka, kalo Cleo beliin ini aja nih" ucap nya menunjuk boneka beruang dan juga mobil - mobilan.
"Boleh nih, lucu pasti mereka suka" Ardan menyetujui nya dan membawa nya ke kasir.
Alesa tidak mengikuti nya dia masih setia melihat boneka - boneka yang berukuran besar, bahkan ukuran nya dan boneka ini besaran Boneka.
Ardan kembali dan melihat Alesa yang memandang boneka beruang besar bewarna coklat, sepertinya cewek itu menyukai boneka nya.
"Udah beres?" Tanya nya ketika Ardan berada di hadapan nya.
"Tunggu, gue mau beli sesuatu dulu" ucap nya lalu pergi ke kasir.
"Oke, gue tunggu di luar ya" ucap nya sedikit berteriak.
Alesa berinisiatif untuk menunggu Ardan di depan saja, dia tidak bisa melihat
boneka- boneka yang menggoda pandangan nya.Akhirnya Ardan datang menghampiri nya. Tapi yang membuat Alesa heran adalah Ardan membawa boneka besar yang Alesa inginkan tadi di dalam toko.
"Eh lo beli boneka besar ini dan?" Tanya nya penasaran.
"Iyah, buat lo" ucap nya.
Alesa tersenyum bahagia. Ternyata Ardan tipe cowok yang sangat peka, sangat romantis dam diam - diam selalu memperhatikan nya.
Astaga Alesa malu, dia yakin pipi nya saat ini sudah merah.
"Bisa malu juga tenyata pacar nya Ardan" ucap nya menggoda Alesa.
Mencubit pipi nya yang merah itu dengan gemas.
"Ish paan si lo" elak nya.
"Yaudah yok!!" Ajak nya dan mereka berdua mulai pergi meninggalkan Mall.
Ardan membawa boneka besar Alesa, dia menggendong nya di punggung, dengan tas gendongan khusus boneka. Sementara mainan si kembar Alesa yang membawa nya.
🌵🌵🌵
Akhirnya mereka sampai di rumah Ardan dan langsung di sambut oleh si kembar dengan Antusias.
"Waa uncle itu boneka besar untuk Clea kah?" Tanya nya antusias melihat boneka besar yang Ardan gendong.
"No, ini milik Aunty. Kalau yang di tangan Aunty itu baru milik kalian" ucap Ardan menjelaskan kepada si kembar Clea.
"Ah harusnya Boneka itu milik Clea uncle" ucap Clea kecewa.
"Dasar sudah di belikan kau malah minta yang lebih, tidak bersyukur!!" Cleo berkomentar.
Mulai menggoda Adiknya, ucapan anak itu cukup sarkas meskipun umur nya masih terbilang masih kecil.
"Eh ko Cleo begitu bicara nya" tegur Alesa.
"Sorry Aunty, aku sebal dengan Si cengeng itu"
"Hey kau yang cengeng Bego!"
"Ah sudah - sudah. Boneka besar ini untuk Aunty, karna boneka nya seukuran dengan Aunty!"
"Nah Ini untuk Clea dan ini untuk Cleo, nanti jika Uncle ke mall lagi, kita akan beli boneka yang banyak!!" jelas Ardan menenangkan si kembar yang mulai bertengkar.
"Benar ya Uncle, ayo Aunty kita main!" Ajak Clea menggandeng tangan Alesa dan membawa nya menjauhi Cleo dan juga Ardan.
Dasar ponakan tidak tau terimakasih, untuk sayang.
~•••~
GIMANA CHAPTER INI SERU GA?
SEMOGA SERU YA AAMIINJANGAN LUPA VOTE, COMMENT AND FOLLOW CERITA INI YA..
SAYANG KALIAN READERS🥰✨
SEE U NEXT CHAPTER DI JAM YANG SAMA
SALAM MANIS
#TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
My Geeky Boyfriend [COMPLETED]
Roman pour Adolescents#1NANGISSAMPEKELUARINGUS #1MENGSEDIH #1MENGGALAU #1MEMBAPERSAMPELAPER #1COGAN Coverby : Me (@xyznebula)✨ Cerita ini berawal dari Ardan Cowok culun yang tidak sengaja menumpahkan Saus di baju milik Alesa yang notabe nya Cewek cantik primadona incaran...