Different Life
Vely tak bisa mengalihkan tatap dari bayangan dirinya yang mengenakan gaun pengantin hasil desain Ellena dari cermin di depannya. Saat ini, ia berada di ruang ganti untuk acara fashion show eksklusif nanti malam. Vely berputar sambil berteriak senang.
"Tante, aku udah kayak calon pengantin beneran, kan?" tanya Vely riang pada Ellena yang tadi membantunya memakai gaun itu.
Ellena tersenyum dan mengangguk. "Sekarang, waktunya mempelai wanita keluar," katanya.
Vely mengerutkan kening. Lalu, ia mendengar suara piano wedding march. Mata Vely berbinar ketika melihat dari pikiran keluarganya yang sudah menunggu di luar, di depan panggung fashion show. Vely seketika menghambur keluar. Namun, langkahnya terhenti di luar ruang ganti ketika melihat Zelo, papanya.
"Papa?" Vely mengerutkan kening.
Papa Vely menghela napas, lalu menepuk lengannya, memberi isyarat agar Vely menggandengnya.
"Papa udah nyiapin mempelai prianya?" tanya Vely iseng.
Papanya menatap Vely kesal. "Ini bukan pernikahan sungguhan, Velyan."
"Zelo!" tegur Ellena. "Seenggaknya hari ini, biarin Vely bersenang-senang."
Zelo memutar mata. "Ya, ya." Zelo lalu menatap Vely. "Tapi, ingat, kamu masih kecil. Belum waktunya menikah. Oke?"
Vely merengut, tapi ia mengaitkan tangan di lengan Zelo. Sementara Ellena bergabung dengan keluarga mereka yang lain di depan panggung, Zelo membawa Vely naik ke panggung diiringi wedding march.
Vely melihat bunga-bunga berwarna putih dan kain-kain putih yang dipasang di kanan-kiri stage, membuat itu seperti acara pernikahan sungguhan.
"Maaf, Sayang, ini bukan pernikahan sungguhan," komentar Zelo di sebelahnya.
Vely mendesis kesal pada papanya yang malah tersenyum geli. Namun, Vely tak bisa kesal lama-lama ketika mendengar teriakan Veryn, mamanya,
"Selamat untuk pernikahannya, Putri Cantik Mama!"
Vely tersenyum lebar dan melambai pada mamanya.
"Sayang, ini bukan pernikahan, jangan bikin Vely makin halu!" Zelo balas berteriak pada Veryn.
Kesal, Vely melepas pegangannya di lengan Zelo dan berjalan sendiri hingga ke depan stage. Saat itulah, tiba-tiba ada balon-balon putih berjatuhan dari atas. Lalu, Vely mendengar ucapan riuh,
"Selamat ulang tahun, Vely!"
Vely menatap sekitar dan dalam sekejap tampak banyak orang, pengunjung, staff, sudah berdiri di sekeliling atrium tempat panggung itu berada dan bertepuk tangan untuknya.
Lalu, dalam kepalanya Vely bisa melihat ketika mamanya, Eve, Ellena, Athena, dan Alena, menyiapkan kejutan itu untuknya. Ketika tatapannya bertemu dengan mamanya, Vely menangis haru.
"Mama ... makasih udah ngelahirin aku di dunia ini ..." ucapnya sungguh-sungguh.
Veryn naik ke stage dan memeluk Vely. Lalu, Vely mendengar suara papanya,
"Papa juga berkontribusi dalam proses keberadaan kamu di dunia ini, lho."
Vely mendengus geli. "Iya, makasih juga buat Papa. Tapi, aku masih kesal sama Papa."
Begitu mamanya melepaskan pelukan, Vely melihat Alena bersama Ellena dan Athena naik ke stage membawa kue ulang tahun yang seperti kue pernikahan. Di bagian atas kue, ada figure perempuan yang memakai gaun pengantin seperti yang dipakainya. Vely bersorak senang melihat itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Crazy CEO (Crazy Series #1) (End)
RomanceTerlahir sebagai bungsu Dirgantara, tak ada satu pria pun yang cukup berani untuk mendekati Vely. Mengingat keluarganya yang begitu overprotektif padanya. Sampai Devon muncul. Devon akan melakukan apa pun untuk menguasai perusahaan peninggalan pap...