Iblis yang Konyol
Devon berdiri dengan kaku di ruang kerja Zelo sejak pria itu mengajaknya masuk ke ruangan itu untuk bicara, sepuluh menit lalu. Sementara, Zelo yang duduk di meja dan menyilangkan lengan, mengawasi Devon dari atas ke bawah.
"Jadi, apa yang kamu inginkan dengan mendekati Vely? Beritahu aku apa yang kamu mau," ucap pria itu tanpa tedeng aling-aling.
Devon menelan ludah. "A-apa maksud Om? Saya nggak ada maksud apa-apa. Saya hanya ingin membantu Vely ..."
"Apa kamu suka sama Vely? Kamu jatuh cinta sama dia?" tanya Zelo.
Apa Devon sudah gila?
Zelo menatapnya tajam, membuat Devon seketika gugup.
"Se-sebenarnya ... saya jatuh cinta sama Vely ..."
"Bohong," tepis Zelo.
Devon terkejut karena klaim itu. "Saya ..."
"Aku nggak butuh cintamu buat Vely," tolak Zelo bahkan sebelum Devon membicarakan isi pikirannya tentang perasaannya pada Vely. Meski itu perasaan palsu.
"Kamu pengen bikin Vely jatuh cinta sama kamu, kan?" tembak Zelo.
Devon begitu kaget sampai tak bisa berkata-kata untuk menjawab.
"Kamu pikir, dengan dapatin Vely, kamu bisa dapatin perusahaanku?" Zelo mendengus geli.
Devon berdehem. "Saya ... saya ..." Devon bahkan tak bisa menyusun satu kalimat dengan benar.
"Aku nggak bisa ngasih perusahaanku. Tapi, aku bisa bantu kamu di perusahaanmu," ucap Zelo. "Dengan satu syarat."
Devon menunggu. Memang, ini tak seperti rencananya, tapi ini adalah kesempatan emas yang tak boleh ia lewatkan.
"Buat Vely jatuh cinta," Zelo memberikan syaratnya.
Devon mengerjap, ragu akan apa yang didengarnya. "A-apa?"
"Buat Vely jatuh cinta. Biarkan dia main sama kamu sampai dia bosan. Begitu dia bosan dan muak sama kamu, dia akan meninggalkan kamu, dan saat itu, kamu harus pergi dan jangan pernah muncul lagi di depan Vely."
Devon mengulang syarat Zelo itu dalam kepalanya. Membuat Velyan Dirgantara jatuh cinta sampai wanita itu bosan dan meninggalkannya.
"Satu lagi!" Zelo mengangkat jari telunjuk. "Jangan sampai kamu jatuh cinta pada putriku."
Devon nyaris tertawa mendengar itu. Devon? Jatuh cinta pada Vely? Ya, jika Devon sudah gila.
Tatapan tajam Zelo membuat Devon berdehem gugup. "Itu ... Om nggak perlu khawatir."
"Aku udah ngasih kamu peringatan. Kalau sampai kamu jatuh cinta sama Vely, berusaha ngejar-ngejar dia pas dia udah nggak mau sama kamu, aku bisa bikin kamu keluar dari perusahaanmu sendiri. Paham?" Zelo menekankan.
Devon mengangguk. Jatuh cinta pada Vely bukanlah hal yang perlu ia khawatirkan. Melainkan, bagaimana membuat iblis kecil itu jatuh cinta padanya.
***
'Pa, ngapain Papa ngasih syarat kayak gitu ke dia?' tanya Vely geli dalam kepalanya.
'Impianmu adalah pernikahan. Papa cuma mau ngasih lihat ke kamu, pernikahan nggak sesederhana yang kamu pikir. Pernikahan sesungguhnya nggak kayak di dongeng-dongeng,' ucap papanya. 'Dengan kamu jatuh cinta ke dia, kamu akan tahu cinta juga nggak sesederhana itu. Nanti, begitu kamu bosan dan muak sama dia yang ngejar-ngejar kamu, sama kayak Eve ke Valent, kamu akhirnya akan sadar. Kamu nggak butuh itu semua.'
KAMU SEDANG MEMBACA
The Crazy CEO (Crazy Series #1) (End)
RomanceTerlahir sebagai bungsu Dirgantara, tak ada satu pria pun yang cukup berani untuk mendekati Vely. Mengingat keluarganya yang begitu overprotektif padanya. Sampai Devon muncul. Devon akan melakukan apa pun untuk menguasai perusahaan peninggalan pap...