_Kembali ❥.ᨘ۫.ꪶ [🍻]

86 12 0
                                    

Kini Ara dan Papah nya sedang berada di dalam mobil menuju perjalanan pulang ke Jakarta.

"Ra, apa Ara sering main ke sana sejak Mamah dan ka Rara pergi"

"Iya"

"Ara nyaman sama mereka?"

"Banget"

"Perlu kita pindah lagi ke Bandung"

"Gausah"

"Oh iya Ra tentang perjodohan itu, kalau kamu ga setuju Papah bakalan batalin sekarang juga"

"Gausah Ara setuju"

"Kamu yakin? Apa alesannya?"

"Ara yakin, alesannya karena Papah bilang kalau ini yang terbaik walaupun ga secara langsung"

"Makasih udah ngertiin Papah sayang"

"Ara ga bakalan ninggalin Papah kan?" Lanjut nya

"Ga akan"

"Kenapa?"

"Pah belok kiri" ucap Ara sambil mengalihkan pembicaraan.

Pengalihan itu di buat Ara agar Papah nya tak lagi banyak bertanya yang mengharuskan Ara berbicara panjang. Ara benci hal ini, jika bukan karna Bunda yang meminta nya mungkin Ara tak akan mau mengeluarkan satu patah kata pun dari bibir nya.

Tersimpan kata sudah memaafkan di lubuk hati nya, namun jika mengingat prilaku yang sebelum sebelum nya, ia kembali merasakan pedih yang begitu mendalam.

"Loh arah ke Jakarta kan lurus"

"Kita mampir dulu"

"Kemana?"

"Ke tempat Mamah sama ka Rara"

"Yaudah ayok udah lama juga ga ke sana"

"Itu sih papah kalau Ara rutin setiap hari selasa ke sana"

"Kok ga ajak papah?"

"Papah kan sibuk"

"Hehe maaf"

Di dalam pembicaraan itu Ara terus saja berbicara dengan nada dingin dan cuek khas nya. Ia sebal pada takdir yang terasa nyaman di awal dan begitu pahit di akhir.

Papah pun melajukan mobil nya menuju TPU tempat Mamah dan Rara di makam kan.

"Hai sayang apa kabar mu? aku sangat merindukan mu, apa kamu juga merindukan ku di sana? apa kamu bahagia di sana? aku harap kamu bahagia bersama Rara" menolog Rino sambil mengusap nisan istri nya dan putri pertama nya.

Sedari tadi Ara terus saja memperhatikan Papah nya yang begitu merindukan istri nya, terbesit keeyuhan saat melihat Papah nya tak berdaya diantara kedua nisan yang bersebelahan itu.

"Pah pulang yuk" pikir nya sangat tidak baik jika diri nya terus berada di sana dalam waktu yang lama.

"Tapi ini kan baru sebentar sayang Papah masih kangen sama mereka"

"Ara tunggu di mobil"

"Yaudah"

Sekarang Ara berjalan menuju mobil. Jika ingin jujur sebenarnya Ara juga masih sangat merindukan mereka, namun Ara enggan berlama lama karena takut tergiur untuk ikut bersama mereka di alam mimpi nanti.

Sudah 30 menit Ara menunggu di dalam mobil dan akhir nya Papah Ara pun kembali dengan wajah lesu. Mungkin Papah nya merasa kan apa yang Ara rasa kan selama ini.

Dalam perjalanan menuju jakarta.

"Kamu akan bersikap dingin terus sama Papah dan keluarga teman Papah?"

Tentang Ara✧ ཻུ۪۪ [Dalam Tahap Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang