_Kejutan lagi ❥.ᨘ۫.ꪶ [🍻]

78 10 0
                                    

Mulai hari ini Ara dan Devan sudah masuk ke sekolah lagi. Di dalam perjalanan menuju ke sekolah Devan terus saja mengingatkan Ara agar tidak dekat dekat dengan laki laki mana pun selain diri nya, Rendi dan keluarga nya.

Sebenar nya Ara muak dan ingin sekali menyumpal mulut sialan itu dengan sepatu nya, tapi seketika ia ingat posisi nya saat ini jadi dia hanya diam dan mengangguk angguk kecil. Sampai akhir nya mereka sampai di sekolah.

Langsung saja Ara turun dan segera berjalan di koridor, dari pada harus berjalan bersama Devan yang ada dia akan di ceramahi lagi sekaligus di curigai.

Sesampai nya di kelas Ara langsung di sambut oleh kedua teman laknat nya, siapa lagi kalo bukan Fiqa dan Rifa.

"Good morning my best friend" ucap Rifa.

"Ke sambet apaan lo?" Tanya Ara heran melihat sikap Rifa hari ini.

"Setan centil kali Ra" jawab Fiqa asal.

"Apaan sih lo berdua" ucap Rifa tak terima.

"Tumben udah dateng" ucap Ara pada Fiqa. Karna biasa nya perempuan itu masih bergelud dengan selimutnya dan akan terbangun dengan wajah panik saat melihat jam weker nya.

"Noh mak lampir subuh subuh udah ada di rumah gue" ucap Fiqa pada Rifa. Sedangkan Rifa hanya nyengir tanpa dosa.

"Mana ngebangunin nya kaga nyelow lagi" lanjut nya.

"Lo yang molor nya kek kebo bangsul" ucap Rifa.

"Bacot lo semua, buruan ke lapangan" ucap Ara menengahi sebab kalo ga di pisahin tu anak bisa ribut tujuh hari tujuh malem.

Hari ini adalah hari senin, dan seperti sekolah pada umum nya, mereka akan melaksanakan upacara bendera merah putih.

Ara, Riqa, dan Fifa pun segera berjalan keluar kelas menuju lapangan.

"Anjir kenapa sih si Debot ngomong nya panjang banget kek tai" celoteh si Rifa dengan kesal.

Debot itu singkatan dari Dede botak ya, Pa Dede tuh adalah wakil kepala sekolah di sini.

"Iya anjing kaga ngertiin banget murid murid nya pada ke panasan" ucap Fiqa yang ikutan kezel.

"Lo berdua berisik" nah mulai ngamuk kan si Ara. Cuaca hari ini begitu terik, panas yang berkecamuk dengan basa basi tak penting dan keluhan teman teman nya, membuat kepala Ara merasa pening.

"Oke anak anak sebelum saya akhiri, saya ingin memberi tahu bahwa ada murid pertukaran pelajar dari bandung. Mereka akan mengikuti kegiatan belajar mengajar selama satu minggu di sini, jadi saya harap kalian bisa bersikap ramah pada mereka dan bisa berteman baik dengan mereka. sekian dan terimakasih. wasalamualaikum warohmatullahi wabarokatu" ucap nya panjang kali lebar.

"Nah gitu kek" gunam Rifa sambil menghela nafas berat nya.

"Ke kantin dulu yuk belum sempet sarapan nih" curhat Fiqa.

Ara dan fiqa pun hanya mengangguk tanda mereka setuju. Karna baik Ara mau pun Rifa hanya sarapan sepotong roti di pagi hari tadi.

"Lo yang mesenin ya Rif" titah Fiqa seenak jidat.

"Tradisi" ucap Rifa pasrah.

"Lestarikan" ucap Ara dengan nada acuh tak acuh.

"Yaudah kalian mau mesen apa?" Tanya Rifa.

"Nasgor" ucap Ara dan Fiqa bersamaan.

"Anjir kompak bener" ucap Rifa kagum.

"Minum nya?" Lanjut Rifa persis seperti waiters.

Tentang Ara✧ ཻུ۪۪ [Dalam Tahap Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang