Setelah pulang dari rumah sakit kemarin, Samudra dan yang lain nya balik ke bandung. Dan mereka yang akan pergi keluar negri, mulai mempersiapkan nilai dan barang untuk keperluan di sana
Semakin hari Ara semakin meminta hal yang aneh aneh pada Devan atau pun orang rumah
Seperti pada beberapa saat lalu mereka melakuan foto keluarga dengan baju dan latar serba pink. Minggu lalu Devan harus pasrah menjadi kelinci percobaan untuk alat make up yang Ara ingin pakai. Dan kemarin ia harus merelakan rambut indah nan lembutnya rontok dan kasar akibat Ara yang terus menguncir dan membuka kunciran nya secara terus menurus
Yang lain pun ikut ambil bagian. Seperti Samudra yang di repotkan pada jam 3 pagi untuk membuat milk tea untuk Ara, Rendi yang harus tanding basket dengan Ara di lapangan bola, Zidan yang harus bermain PS dengan Ara jam 12 malam, dan Cio yang di repotkan dengan mengasuh Chia dan Chio selama seharian penuh
Bunda pun tak kalah repot ketika Ara selalu meminta mangga muda di setiap hari nya dan Ayah yang harus membagi waktu kantor nya untuk menemani sang bumil yang gemar bulak balik ke supermarket untuk membeli ini lah itu lah, hm dah bingung deh
Papah dan mertua nya pun selalu kalang kabut ketika cucu pertama mereka itu selalu meminta sesuatu ketika sedang meeting atau sedang bersama pebisnis lain
Untung saja ia tak merepotkan Reno yang sedang berada di sana. Setidak nya untuk kemarin dan sekarang, entah kalau besok
"Papah"
"Ada apa?"
"Ara kangen bang Reno"
"Papah juga sih, abang kamu itu emang kebiasaan kalau punya waktu luang ga pernah pulang"
"Emang abang kapan lulusnya sih Pah?"
"Masih 2 tahun lagi Ara"
"Pah apa ga bisa abang sekolah di sini aja? Banyak kok Pah universitas yang bagus di sini"
"Um gimana ya Ra"
"Ayo lah Pah, Ara cuma mau kita kumpul di sini. Susah seneng bareng bareng Pah"
"Apa abang kamu mau pindah?"
"Asal Papah yang minta pasti mau kok"
"Yaudah nanti biar Papah urus soal itu"
"Yaudah iya"
3 hari berlalu sudah dan kian hari Ara kian merindukan sosok Reno yang jahil dan penyayang itu
Hari ini Ara tak bersemangat seperti biasanya, entah mengapa ia hanya ingin tertidur seharian ini
Devan yang melihat istrinya yang tak bersemangat pun berniat untuk membujuknya. Namun nyatanya jika mood seorang Ara tak sedang baik, maka tak akan pernah membaik hingga hari berakhir
Benar saja hari ini Ara tertidur seharian tanpa keluar kamar, atau beranjak dari kasur empuk nya
Devan dan yang lain nya pun cemas, namun tidak dengan Papah. Karna dia sudah hafal sikap putri kecil nya itu
Sudah malam hari, tapi Ara tak kunjung keluar dari kamarnya. Ia masih sibuk bergelut dengan selimut tebalnya
"Ara" Ara tak menjawab nya
"Makan dulu sayang" lagi lagi Ara tak menjawab nya
"Kasian dong Twinsnya pengen makan" sudah cukup, jika sudah membahas prihal anak anak nya Ara menyerah
Dengan berat hati ia harus membuka mata nya, lalu berjalan keluar kamarnya dengan langkah gontai
Devan yang melihat tingkah Ara pun terkekeh lalu segera menggendong istri kecil ala brindal style. Ara pasrah terhadap perlakuan Devan, perlahan ia menutup mata nya kembali dan kembali terlelap dengan nyaman di pelukan Devan
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Ara✧ ཻུ۪۪ [Dalam Tahap Revisi]
Novela JuvenilCerita ini tentang seorang adik yang menghidupkan kembali sosok kakak kembar kesayangan nya, yang menjadi idola sejak kecil. Umur kedua nya hanya berjarak 10 menit, namun terlihat seperti 10 tahun. Bukan rupa yang membuat sang kakak terlihat tua, me...