Ara kembali menjadi gadis dingin yang bisu, sakit nya tak pernah ia rasa. Detakan jatung yang kian melemah pun tak ia perdulikan.
Sudah 2 hari Ara sakit, dan selama di rumah ia tak pernah meminum obat dan makan makanan yang Bunda nya sediakan hanya untuk diri nya seorang.
Semakin hari ia semakin gencar menghancurkan bagian tubuh nya. Ia terus meminum alkohol dan merokok saat tak ada orang.
Dalam 2 hari ini Ara tak melihat siapa pun selain orang rumah, sekilas ia teringat bacotan teman teman cerewet nya. Ternyata terpuruk selama beberapa hari membuat nya merindukan teman teman gila nya.
Siang ini ia habiskan untuk melihat indah nya mentari yang berwarna kuning terang di atas sana, merasakan sinar yang terasa hangat persis seperti senyuman nya dulu.
Ketenangan nya sedikit terganggu karna Devan menelfon nya. Ara mengangkat telfon itu dalam diam, manik nya terus menatap mentari yang menyambut kelahiran nya saat itu.
Mesum boy
Hai cantik
Udah makan?
Kalau belum, mau aku bawain apa?
Um kamu belum ada niatan buat ngomong lagi ya?
Yaudah gapapa
Aku nelfon cuma mau ngasih tau, Fiqa, Rifa, Zidan, sama Samuel mau main ke rumah
Aku pulang telat
Paling nanti sore aku pulang
Papah lembur
Abang kamu lagi packing mau pulang ke London
13 menit lagi mereka sampai
See you sayang
Love you
Tutt tutt tutt
Dengan tega nya Ara membiarkan Devan mengoceh sendirian di telfon, Ara hanya diam memandang lekat ke arah jalan yang akan di lalu oleh teman teman nya.
Sesekali Bunda dan Ayah nya mengunjungi Ara di kamar, mertua nya pun kemarin ikut melihat keadaan menantunya, yang kata nya sedang tak enak badan akhir akhir ini.
Mereka semua bingung, melihat Ara yang terus terdiam tanpa suara. Mereka tak mengetahui apa pun tentang masalah Ara.
Tak lama pintu kamar nya terketuk, Ara berjalan menuju pintu dan membuka nya untuk orang di luar sana.
Yang pertama kali ia lihat adalah senyuman manis Samuel dan Fiqa. Kedua nya berada di depan Ara dengan mata terbinar.
"I miss you so much" ucap Fiqa sambil memeluk Ara, namun tak mendapatkan balasan dari sang empu.
Rifa menghampiri dan memegang dahi yang kata nya panas "lo udah sehat?" Lagi lagi Ara hanya diam bak orang bisu.
"Mending masuk dari pada ngeladenin orang bisu ini" ucap Zidan asal jeplak dan langsung mendapat kan tonjokan ringan dari Samuel.
"Sakit anjing"
"Kalau ngomong di jaga, jangan asal jeplak ae"
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Ara✧ ཻུ۪۪ [Dalam Tahap Revisi]
Teen FictionCerita ini tentang seorang adik yang menghidupkan kembali sosok kakak kembar kesayangan nya, yang menjadi idola sejak kecil. Umur kedua nya hanya berjarak 10 menit, namun terlihat seperti 10 tahun. Bukan rupa yang membuat sang kakak terlihat tua, me...