Setelah itu Ara pun langsung pergi ke rooftuf, sementara di sisi lain Devan sedang mencari Ara.
"Kalian liat Ara pergi kemana?" Tanya Devan panik.
"Gue sih ga liat" jawab Cio.
"Duain" jawab Vino dingin.
"Pokok nya kalian harus bantu gue nyari Ara sampe dapet" paksa Devan dan membuat teman teman nya memutar bola mata nya malas.
"Kenapa sih harus kita yang ke bawa bawa" keluh Cio tak terima.
"Kebiasaan" kesel Vino dengan nada yang masih dingin.
Akhir nya mereka mencari Ara dengan rasa ketidak iklasan.
Sudah 1 jam mereka mencari Ara dan akhir nya mereka memutus kan untuk kumpul di tempat awal.
"Gimana udah ketemu?" Tanya Devan.
"Gue ga nemu Dev" jawab Cio.
"2in" jawab Vino masih dengan nada dingin nya.
"Eh anjing bisa kaga sih jawab yang bener" ucap Cio sewot. Karna Vino hanya berbicara seadanya.
"Hm" dan di bales deheman sama Vino.
"Kenapa sih tuhan harus kirim lo buat jadi temen gue" ucap Cio dramatis hingga membuat Devan dan Vino merasa jijik.
"Berisik banget sih lo berdua, bukan nya bantuin mikir Ara dimana, malah pada ribut" lerai Devan.
"Rooftuf" usul Vino tentu saja dengan nada dingin nya.
"Bener tuh kata si batu es kita kan belum ada yang ke sana" ucap Cio menyetujui usulan Vino.
"Yaudah gue ke rooftuf ya, bye" Devan pun pergi ke rooftuf dan meninggal kan ke dua teman nya begitu saja.
"Si bangsat mah gitu udah di kasih jalan keluar bukan nya makasih malah di tinggal" sewot Cio.
"Gatau diri" jawab Vino singkat padat jelas.
Sekarang devan udah ada di rooftuf dan betapa terkejut nya ia ketika melihat ada kepulan asap tanpa ada nya api.
"Ra lo nyebat?" Tanya Devan sambil berdiri di samping Ara.
"Iya emang kenapa?" Tanya Ara balik.
"Keluarga lo tau?" Dan di tanya balik lagi.
"Ga" singkat dan cuek.
"Jadi gue doang yang tau"
"Ga. Papah sama ka Rendi juga tau"
"Lo bandel apa lagi selain ini?"
"Sebelum gue jawab lo harus jawab pertanyaan gue, lo ngapain ke kamar mandi cewe?"
"Hm itu gue kan lewat depan toilet terus ada cewe minta beliin pembalut. Ya gue beliin lah"
"Bohong banget"
"Kok bohong?"
"Yaiyalah, kalau kebetulan itu ga mungkin. Gue dah ketemu lo di depan kamar mandi 2 kali dan itu dalam keadaan lo ngerapihin baju. Jujur lo ngapain?"
"Ga ngapa ngapain Ra sumpah"
"Iyain dah"
"Ya aelah, jawab dong pertanyaan gue tadi"
"Gue suka tauran, balapan liar, main ke club, minum minum an keras, cabut, bolos dah itu aja"
"Anjir kok lebih bandel lo sih di banding gue"
"Mana gue tau"
"Eh gue mau dong" sambil ngerebut rokok Ara.
"Gue masih punya banyak, jadi kalau mau tuh bilang gausah rebut rebut punya gue"
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Ara✧ ཻུ۪۪ [Dalam Tahap Revisi]
Fiksi RemajaCerita ini tentang seorang adik yang menghidupkan kembali sosok kakak kembar kesayangan nya, yang menjadi idola sejak kecil. Umur kedua nya hanya berjarak 10 menit, namun terlihat seperti 10 tahun. Bukan rupa yang membuat sang kakak terlihat tua, me...