Hari ini adalah hari dimana Ara, Devan dan Rendi balik ke jakarta. Karna masa skors Ara telah habis.
Ara mulai kembali bersekolah dengan senang karna mungkin semua penderitaan yang ia tanggung selama ini sudah berakhir.
"Ara seneng bisa masuk sekolah lagi"
"Kakak lebih seneng lagi pas liat perubahan sikap kamu yang drastis"
Tak terasa mereka pun sampai di depan gerbang sekolah.
Lantas Devan pun langsung mengantarkan Ara sampai ke depan kelasnya.
"Belajar yang bener ya my wife" ucap Devan sambil mengacak ngacak rambut Ara.
"Iya kak, kakak juga ya?"
"Pasti! Kan mau jadi calon imam yang baik"
Dan Ara pun di buat tersenyum sekaligus malu hingga wajahnya pun berubah menjadi merah.
"Dah sayang" ucap nya sambil mencium kening Ara lalu pergi sambil melambaikan tangan.
"Beruntung ya lo punya kak Devan" ucap Fiqa yang tiba tiba ada di belakangnya bersama Rifa.
"Lo denger semua nya?" Tanya Ara panik.
"Iya kita denger" ucap Rifa santay.
"Iya termasuk saat dia bilang my wife" ucap Fiqa sambil menekan kata my wife, dan hanya di respon cengiran cantik khas Ara.
Saat Ara dan yang lain nya masuk terdengar kebisingan dari dalam, lebih tepatnya para ciwi ciwi alay, salah satu nya datang menghapiri Ara dengan muka menahan amarah.
"Maksud lo apa bikin kak Rain di pecat hah? Lo ada masalah sama dia? Apa harus lo bikin dia di pecat dari kerjaan nya? Kan kasian kalau dia ga dapet kerjaan di tempat lain" ucap salah satu nya panjang lebar dan dengan nada yang alay.
"Bukan urusan lo" ucap Ara enteng lalu pergi ke tempat duduk nya di ikuti oleh Fiqa dan Rifa.
"Anjing banget lo gue ngomong panjang lebar dan cuma lo bales sama 3 kata" ucap nya tak terima.
"Hm" Ara hanya membalasnya dengan deheman.
"Ngajak ribut sumpah" ucap nya yang mulai kesal.
"Gaes" panggil nya pada teman teman persejametan nya.
"Yah main nya keroyokan" ucap Rifa meremehkan.
"Dasar tante girang" cerca Fiqa.
"Bacot lo semua" ucap nya tak terima lalu datang lah segerombolan siswa yang tak terima Rain di pecat termasuk si Puspita Dwimuka itu.
"Lo ambil Devan gue diem, lo permaluin gue depan kepala sekolah dan temen temen lo gue masih diem tapi kali ini lo ambil guru kesayangan kita dan gue ga bisa diem lagi" ucap nya tak terima.
"Hm" lagi lagi Ara hanya berdehem sambil tersenyum meremehkan.
"Kenapa lo cuma berdehem dari tadi? ga mampu ngelawan kita yang banyak kaya gini dan lo cuma bertiga" ejek nya.
"Maaf ya mba lonte sayang nya kita ga takut sama lonte murahan kaya lo" ucap Rifa dengan tatapan meremehkan.
"Apa lo bilang gue lonte?" Tanya nya.
"Pegangin tangan nya" titah Puspita.
Lalu antek antek yang di titah nya pun menurut.
Tangan Rifa di pegang oleh kedua antek nya begitu pun dengan Fiqa.
"Lepasin temen gue atau lo akan nyesel" ucap Ara.
"Ouh jadi kelemahan lo itu temen temen lo? Apa yang bakalan lo lakuin kalau temen lo kita gini in" ucap nya sambil menjambak rambut Fiqa dan Rifa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Ara✧ ཻུ۪۪ [Dalam Tahap Revisi]
Novela JuvenilCerita ini tentang seorang adik yang menghidupkan kembali sosok kakak kembar kesayangan nya, yang menjadi idola sejak kecil. Umur kedua nya hanya berjarak 10 menit, namun terlihat seperti 10 tahun. Bukan rupa yang membuat sang kakak terlihat tua, me...