"Apa maksud lo di telefon tadi?" tanya Rama kepada Guntur. Saat ini mereka telah berkumpul di rumah Guntur setelah after party. Waktu menunjukan pukul 12.30 tepat.
Guntur melonggarkan dasinya dan mengambil tabletnya yang bergeletakan di sebelah TV, "gue tau lo marah, lo kesel sama Shinta yang udah bikin kontrak putus secara sepihak gitu aja, apalagi Tante Lanna sampe sempet sakit juga. Gue paham bener lo pasti nggak bisa memaafkan Shinta akan hal itu. Tapi, gue rasa lo perlu tau semua ini!"
Guntur menyalakan tabletnya dan Rama masih menyimak segalanya, "menurut lo, apa alasan pemutusan kontrak itu cuman karena dia dendam sama Abby?" tanya Guntur kepada Rama.
"Ya, apa lagi emang? Dia punya full akses dan dia bisa ngelakuin hal seremeh itu dengan gampang."
"Apa menurut lo memutuskan kontrak segampang itu kalau lo punya full akses?" tanya Guntur yang curiga bahwa Rama tidak mengerti cara kerja full akses.
Rama mengernyitkan dahinya, dia terlihat kebingungan, "bukannya kalau lo punya full akses lo bisa ngelakuin apa aja? Buktinya dia bisa nyelesaiin masalah Keyysia dengan gampang!"
"Nah, ternyata bener," kecurigaan Guntur terjawab. "Elo nggak tau cara kerja full akses!"
Rama semakin mengernyitkan dahinya, ia terdiam menyimak Guntur.
"Memutuskan atau membuat kontrak kerja dengan suatu perusahaan, itu tugas managerial, or AKA CEO!" Guntur menjelaskan perlahan supaya Rama mengerti. "Dan peran komisaris, or AKA Om Barra, adalah untuk memastikan bahwa segala kebijakan yang dibikin CEO ini menguntungkan bagi perusahaan dan aset dari perusahaannya semakin bertambah. Peran Shinta sebagai pemegang full akses sebenernya cuman untuk pemegang kekayaan aja."
"Jadi, maksud lo dia nggak punya kuasa sama sekali dalam hal memutus atau membuat kontrak?" tanya Rama memastikan.
"Iya!" jawab Guntur mantap. "Itu tugas CEO. Hal-hal yang bisa dilakuin Shinta dengan full aksesnya yaitu menggunakan koneksi dan uang yang ada untuk menyelesaikan masalah-masalahnya. Contoh kayak masalah Keyysia, dia gunain koneksi pria tampan dan uang untuk ngebungkam Keyysia. Secara gampangan, full akses adalah cara Om Barra manjain Shinta sama kekayaan. Yang kebetulan Shinta itu pinter banget dan tau cara gunain kekuasaan itu dengan benar."
"Jadi, dia nggak ada hubungannya sama sekali sama pemutusan kontrak itu?" tanya Rama yang saat ini benar-benar merasa bersalah.
"Nah! Masalah itu yang udah gue cari-cari selama seminggu ini. Kenapa Shinta, yang punya full akses dan dukungan dari Ganendra dan Keenanta, malah menolak segala jenis bantuan yang ada dan pasrah aja dikeluarin dari sekolah padahal dia nggak salah apa-apa."
Guntur menyalakan tabletnya dan memberikannya di depan Rama.
"Ini daftar jaringan yang dipunya Ganendra dan record incomenya," Rama menamati tablet itu sambil menunggu penjelasan Guntur. "Dan ini daftar jaringan yang dipunya Setyawardhana, or AKA keluarganya Sherlyn."
"Dan ini,..." Guntur menggeser layar dan menunjukan gambar selanjutnya. "....adalah daftar penyumbang di SMARA."
"Bisa lo liat, 50% jaringan bisnis Om Ferry, ngasih duit ke SMARA."
"Kenapa mereka invest sebanyak ini secara bebarengan? Karena Om Ferry yang kasih rekomendasi secara pribadi ke para penyumbang ini. Kenapa Om Ferry ngasih rekom? Karena ternyata invest di SMARA itu, profitnya gila abis!"
"Dan bisa lo liat di daftar incomenya Ganendra, kalau Keenanta ternyata adalah penyumbang ke 3 seluruh aset milik Ganendra. Bayangin berapa banyak profit yang dihasilin bokap lo buat Ganendra."
![](https://img.wattpad.com/cover/90468333-288-k470125.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Distance of Chance (END)
Novela Juvenil[Only Teenager] Mungkin pergi dari Rama hanyalah pilihan terbaik yang Shinta punya saat ini. Saat tali persahabatan mengikat keduanya begitu erat. Mungkin memutuskan hubungan adalah satu - satunya jalan supaya mereka dapat bersama lagi nanti. Update...