Selamat Membaca ❤
___________
Keadaan ruang kelas X1I IPS 1 sangat lah berisik. Semua Siswa-Siswi asik dengan urusan dan kerjaannya masing-masing, guru yang mengajar di kelas itu sedang tidak masuk karena ada kepentingan mendadak, hal itu membuat kelas IPS 1 mendapatkan jamkos untuk hari ini. Tidak biasanya sekolah elite seperti ini mendapatkan jamkos.
Sasa yang termasuk salah satu murid dari kelas itu tengah sibuk duduk di kursi bersama ketiga temannya. Entah apa yang mereka bahas dan perbincangkan, sehingga membuat ketawa di antara mereka lepas begitu saja.
*****
Ruangan kelas XII IPS 1 sedang mendapatkan jamkos, sedangkan kelas XII IPA 1 tengah belajar ilmu matematika wajib. Suasananya begitu tenang dan hening, hanya ada suara dari luar kelas yang mengisi kekosongan kelas.
Sebagian Siswa di dalam kelas keliatan mengantuk dan bosan menatap sebuah benda persegi panjang berwarna putih yang di penuhi dengan berbagai coretan rumus matematika.
Waktu pelajaran matematika telah selesai. Waktunya untuk menuju surganya kaum pelajar.
Keadaan kelas sangat sepi, hening, dan sunyi. Sisi melangkah kan kaki jenjangnya menuju rooftoop sekolah.
Langkah kaki Sisi telah sampai di rooftoop, tidak ada siapapun yang berada di sana. Hanya ada Sisi dan hembusan angin siang.
Sisi menikmati hembusan angin dan sinar terik dari matahari. Tanpa di ketahui, ternyata ada seseorang yang tengah memperhatikan Sisi dari tadi.
Bima Putra Damares. ya, orang yang paling tampan di 'Galaxy internasional school' dan laki-laki yang menjadi idaman kaum hawa di sekolah ini dan yang sedari tadi memperhatikan gerak-gerik yang di lakukan Sisi.
Bima mencoba mendekati Sisi yang asik menikmati kesendirian. Posisi Bima sekarang sudah tepat berada di samping Sisi.
"Hey," sapa Bima yang ingin memulai suatu obrolan.
Sisi tidak menghiraukan sapaan Bima. Bagi Sisi kedatangan Bima hanya mengganggu dan mendatangkan kerisihan beserta ketidak nyamanan yang menciptakan rasa canggung.
Pupil mata cokelat Bima terus memperhatikan wajah datar yang di tunjukkan Sisi.
"Lo ngapain di sini?" tanya Bima dengan penuh keraguan.
"Lagi menghirup udara," jawab Sisi dengan nada dingin.
"Gue juga tahu kalau lo lagi menghirup udara," balas Bima.
Ucapan yang di lontarkan Bima berhasil membuat Sisi menatapnya, walupun dengan tatapan tajam yang sulit di artikan.
"Kalau tahu kenapa masih nanya?" Sisi malah balik nanya.
"Gue cuma ingin basa-basi dengan lo," seru Bima.
"Aku tidak suka yang namanya basa-basi!" ucap Sisi.
Keadaannya hening sesaat.
"Lo di sini sendirian?" tanya Bima.
Sisi sudah bosan menjawab pertanyaan ambigu yang di tanyakan oleh Bima.
"Tidak! Aku di sini bersama 7 orang wanita, 5 orang anak-anak, dan 11 orang pemain bola," jawab Sisi dengan cepat.
"Mana? Aku tidak melihat siapapun di sini aku hanya melihat kamu," ucap Bima menatap Sisi dengan tersenyum.
"Makhluk aneh yang pernah aku temui. Kamu mau coba membuat tawa? Bukan di sini tempatnya!" ketus Sisi.
"Gue hanya ingin membuat lo tersenyum dan tertawa sedikit," seru Bima.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sisi: Gadis Yang Tersakiti
Teen FictionSisilia Mikaila, seorang gadis yang selalu di selimuti oleh rasa sedih dan sakit. Layaknya seperti Cinderella. Tapi ini bukan di siksa oleh Ibu tiri dan Kakak tiri. Melainkan oleh keluarga sendiri. Mungkin, kehidupannya tidak seberuntung saudara kem...