Happy Reading 🌹
Vote and komennya jangan sampai lupa sayang.💙
________________
"Hey bangun..." ucap Mama yang membangunkan Sisi.
Sisi tersadar dan terbangun dari tidur pulasnya.
"Kenapa Ma?" tanya Sisi.
"Kamu itu niat sekolah atau tidak sih? Liat sekarang sudah jam berapa!?" bantak sang Mama.
Setelah mengatakan perkataan terakhir, Mamanya langsung menuju keluar dari kamar Sisi dan beranjak ke ruang makan untuk melakukan sarapan pagi.
Beberapa menit kemudian, Sisi sudah siap berangkat sekolah. Seragam putih abu-abunya sudah rapi melekat di tubuhnya. Yah, sekarang umur Sisi dan Sasa sudah mulai memasuki 17 tahun, ia juga sudah duduk di bangku jenjang SMA.
Sisi melangkah keluar kamar, saat di ambang pintu Sisi tengah melihat pemandangan yang membosankan. Matanya berkaca-kaca melihat pemandangan yang di suguhkan pagi ini.
Terlihat dengan jelas, Papa, Mama dan Sasa tengah asik sarapan sambil bertukar cerita.
Sisi berjalan menuruni anak tangga, berniat menghampiri keluarga kecil yang sangat bahagia. Sisi menghampiri Mama dan Papa hanya untuk berpamitan, bukan untuk melakukan sarapan.
"Ngapain kamu ke sini?" tanya Papa.
"Ma, Pa. Sisi berangkat sekolah dulu ya," pamit Sisi sambil mengulurkan tangan nya ke hadapan orang tua, ia berniat ingin bersalaman dan berpamitan.
"Saya nggak mau menyalami tangan kamu yang menjijikan itu, yang ada nanti saya bisa penyakitan jika megang tangan kamu itu!" ucap Papa.
"Ga usah pakai pamit segala. Kalau mau pergi ya pergi, sekalian aja nggak usah balik lagi ke rumah ini!" ketus Mama sambil menepis tangan Sisi.
Sisi menahan sabar dengan perlakuan orang tuanya. Ia juga menahan tangisan yang rasanya ingin pecah begitu saja.
Kakinya melangkah keluar.
Sisi tidak sama seperti Sasa. Sasa pergi dan pulang sekolah selalu di antar jemput sang sopir ataupun membawa mobil sendiri. Sedangkan Sisi ia harus menaiki angkutan umum atau ojek, demi sampai di sekolah.
Sekarang Sisi telah sampai di halaman sekolah 'Galaxy internasional school', yah itu nama tempat sekolah menengah atas Sisi. 'Galaxy internasional school' adalah sekolahnya untuk orang berkelas dan banyak harta. Murid di sekolah ini rata-rata bersifat cuek, dingin dan pintar. Di sekolah ini juga sering terjadinya kasus bullying antar siswa, semua guru di sini tidak memperdulikan hal itu, mereka bilang itu hal biasa untuk murid seumuran di sekolah ini. Sisi bisa masuk ke sekolah mewah ini karena Papanya, walupun orang tuanya sangat membencinya, tetapi mereka masih mau menyekolahkan dan membiayainya.
Sisi dan Sasa begitu mirip, awalnya cukup sulit untuk membedakan keduanya. Sisi dan Sasa awalnya sama-sama memiliki rambut panjang, hidung mancung, kulit putih, senyum manis dan wajah cantik. Jika lebih jelas melihatnya, mungkin lebih mudah membedakannya. Hanya dikit yang bisa membedakannya, Sisi sedikit memiliki lingkaran hitam di sekitar mata, wajah Sisi begitu pucat, tubuh Sisi juga lebih mungil dari Sasa, dan rambutnya saat ini juga sudah tidak terlalu panjang.
Sisi berjalan di koridor sekolah menuju ruang kelasnya. Sisi dan Sasa sama-sama menduduki bangku kelas 11, hanya saja Sisi di kelas Ipa sedangkan Sasa di kelas Ips.
Ketika sampai di kelas, Sisi sudah di sambut dengan cacian, hinaan dan makian. Itu hal biasa untuk Sisi, hatinya terlalu kuat untuk mengalami hal seperti itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sisi: Gadis Yang Tersakiti
Novela JuvenilSisilia Mikaila, seorang gadis yang selalu di selimuti oleh rasa sedih dan sakit. Layaknya seperti Cinderella. Tapi ini bukan di siksa oleh Ibu tiri dan Kakak tiri. Melainkan oleh keluarga sendiri. Mungkin, kehidupannya tidak seberuntung saudara kem...