32

5.8K 491 75
                                    

Seperti daun kering tertiup angin ringan dan tak berarti.

Seperti nafas berguna tapi terus dihempaskan.

Seperti angin, terasa tapi tak tampak.

Berguna tapi tak ada yang menyadari...SAKIT..!!!


Empat tahun kemudian....

"Sayang baju aku mana..?"

"Sayang dasi aku mana..?

"Sayang berkas semalem yang aku kerjain dimana...?"

Begitulah tiap pagi Gracia selalu berteriak dari kamarnya yang di lantai dua , memanggil istri nya yang sedang memasak di dapur untuk sarapan , belum lagi kesibukan dengan mengurus dua anaknya yang mulai beranjak besar dan sudah barang tentu kerepotan Shani semakin meningkat, apa lagi kalau kedua anaknya sudah bangun karena teriakan papinya yang menggelegar memecah kesunyian pagi hari , yang bagi orang lain lagi enak - enaknya tidur, tapi tidak dengan Shani pagi buta dia sudah harus bangun mempersiapkan segala sesuatunya buat suami dan juga anak - anaknya.

Shani bukanlah tipikal wanita manja yang notabene nya istri seorang Ceo yang kaya raya dan terkenal , membuatnya leha - leha dan perpangku tangan, tapi Shani hampir mengerjakan semua urusan anak - anak dan suaminya sendiri, walaupun ada asisten rumah tangganya tapi tak membuat Shani berdiam diri dan bermalas - malasan, istriable banget pokoknya # semoga authornya bisa dapet yang setype dengan Shani syukur - syukur kalau bisa sesempurna Shani , Aamiin.#

"Kamu kenapa si Gre tiap hari kerjaannya teriak mulu, kamu nggak kasihan sama bi Ijah yang tiap hari denger suara kamu yang kaya toa masjid, udah berapa kali bi Ijah ke THT buat periksa gara - gara denger suara kamu tiap pagi." ceramah Shani pada Gracia karena kesal mendengar suara Gracia ini dan itu tiap pagi.

"Maaf sayang...selama ini udah buat kamu repot dengan urusanku dan juga dengan urusan anak - anak kita."kata Gracia sendu sambil mencium kening istrinya.

"Aku gak pernah ngeluh, tapi aku ngejalanin semua ini dengan ikhlas karena aku sayang sama kalian bertiga, kalianlah alasan aku hidup , dan kalianlah sumber dari segala sumber kebahagian ku, kamu jangan merasa bersalah gitu sayang." Jelas Shani pada Gracia , takut suami wanitanya itu salah paham selama ini.

"Ya udah yuk ah sarapan aku ada meeting pagi ini." ajak Gracia sambil menggandeng tangan Shani.

Sesampainya di meja makan mereka sarapan dengan hidmat , hanya suara sendok , garpu yang beradu dengan piring.

Dimana anak - anak mereka..? Apakah belum bangun ?
Tentu saja sudah anak - anak usia tiga tahun dua tiga bulan lebih lima hari pastilah bangun pagi - pagi banget. Anak - anak mereka sedang di asuh sama baby sister diajak jalan - jalan pagi biar sehat dan sekaligus mengenalkan mereka pada lingkungan sekitar.

Gracia selalu berangkat pagi dan baru pulang setelah jam depan malam, kesibukannya sebagai CEO Harlan group sangat sangat dan sangat sibuk, tapi bagi Gracia kesibukan nya dalam bekerja tetap harus mengutamakan keluarga .

Setelah selesai sarapan gracia sudah bersiap mau berangkat.

"Sayang anak - anak mana ya , kok belum pulang." tanya gracia sambil menyeruput kopi pagi yang terasa lebih manis dan nikmat karena buat istrinya yang super cantik.

"Aku berangkat dulu sayang ." kata gracia pamit pada istrinya karena telah mendengar anak - anaknya sudah pulang .

"Kamu hati - hati ya jangan ngebut nyetirnya dan jangan lupa makan siang." Ucap Shani sambil memeluk gracia.

JODOHKU BUKAN PILIHANKU ( End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang