13 ( greshan )

7.7K 592 89
                                    


Sementara itu Gracia sudah didepan kantor dimana Shani magang.

Hari ini Gracia bermaksud akan mengajak Shani makan siang sekalian meluluhkan hati Shani yang sampai saat ini masih dingin, mungkin juga malah masih membencinya.

Shani sendiri masih belum bisa terima perjodohan sesama jenis ini, bagaimanapun dia masih menyukai lelaki macho, berotot dan tentunya bertampang ala - ala opa - opa korea gitu , seperti remaja lainnya.

Biar bagaimanapun Shani tetep menghargai Gracia sebagai tunangan yang dijodohkan oleh kedua orang tuanya.

Ya walaupun Shani menjalaninya dengan setengah hati bahkan bisa dibilang, masih terpaksa menerimanya.

Tok..tok...tok...

Shani mengetok kaca mobil Gracia yang terparkir di depan kantor tempatnya magang.

Sadar pujaan hatinya datang, Gracia segera turun membukakan pintu seperti seorang pangeran yang bersikap manis kepada putri raja.

Sambil tersenyum manis, amat manis menurut orang yang melihatnya bahkan terlihat sempurna, tapi tidak di mata Shani, dia menganggap itu sebuah pencitraan yang menyebalkan.

"Silakan masuk sayang, " begitu kata Gracia yang semakin membuat hati Shani makin kesal aja.

"Hmmm" jawabnya masih aja dingin.

Dalam perjalanan hanya suara musik dari mobil Gracia.

Sesekali Gracia melirik Shani , tapi yang diliriknya asyik bermain handphonenya.

Bukannya  gak tahu kalau Gracia memperhatikannya , tapi Shani lebih ke malas menanggapinya.

"Sayang mau makan apa?" tanya Gracia yang sudah gak tahan dengan keheningan.

"Terserah " jawab Shani ketus

"Sayang, di Jakarta gak ada makanan yang namanya terserah, gak seperti di Jogja, apa perlu kita ke Jogja buat makan siang yang selera kamu itu." ucap Gracia yang masih bersikap lembut pada Shani.

Gracia yang sebenernya kesel dan emosi tapi ditahannya demi menjaga image di depan Shani.

"Sayang , jadi kita mau makan apa?"

"Makan orang dipenjara gak ya" guman shani , lirih tapi dengan nada kesal yang masih bisa di dengar Gracia .

Gracia yang mendengar itu tersenyum merasa lucu aja.

"Ngapain kamu ketawa emang ada yang lucu."

"Eh gak ada, siapa juga yang ketawa ini namanya senyum sayang."

"Bisa gak sih jangan panggil - panggil sayang , risih tau gak." bentak Shani pelan tapi nyakitin.

"Enggak" jawab Gracia ngasal yang malah bikin Shani makin kesel.

Setelah sampai di resto yang cukup mewah Gracia memarkirkan mobilnya .

Seperti biasanya , Gracia selalu berbuat manis dan gentle dengan  membukakan pintu buat Shani.

"Ayok sayang, kita sudah sampai."

Gracia tahu kalau makanan favorit Shani masakan jepang , makanya membawanya kemari.

"Sayang , kamu mau pesen apa?" tanya Gracia lembut.

"Samain aja , sama punya kamu." jawab Shani dengan nada selembut mungkin karena takut semakin merusak mood Gracia.

Gracia hanya mengangguk.

Tak lama pesanan pun datang dan mereka makan dalam diam hingga selesai makan.

JODOHKU BUKAN PILIHANKU ( End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang