19 ( Greshan )

15.2K 645 73
                                    


"Sayang, kita mulai ya ?" kata Gracia sendu.

Shani yang ditanya tentu saja nggak bisa jawab, wajahnya blushing karena malu , niat awal hanya menjahili Gracia tapi kini kena getahnya.

"Ge." panggil Shani pelan

"Ssttt nikmati aja sayang." bisik Gracia.

Gracia terus saja melumat bibir Shani lembut mengabsen seluruh rongga mulut dan gigi istrinya , tangannya pun semakin aktif memberikan sentuhan - sentuhan lembut membuat Shani melayang merasakan sensasi yang luar biasa yang baru kali ini dirasakannya.

Telinga dan leher Shanipun tak luput dari aksi Gracia, di kecup dan dihisapnya pelan hingga meninggalkan bekas merah keunguan.

"Ahhhh....Ge." desah Shani.

Gracia yang mendengarnya seakan dapat energi baru.

Tok...tok...tok....

Sitt...siapa sih ganggu aja , gerutu Gracia , langsung memakai baju dan membukakan pintu.

Maaf bu, ini pesanan buat ibu."kata petugas hotel memberikan makanan buat makan malem.

"Iya makasih ." jawab Gracia kesel .

Shani yang mendengarnya hanya tersenyum .

"Timbang makan aja kenapa harus sekarang si nganternya, ntar agak maleman kan bisa , ganggu aja. " Gracia masih saja ngomel karena kesal kegiatannya terganggu .

"Sabar Ge , orang sabar banyak yang sayang ." kata Shani sambil menutupi tubuhnya dengan selimut.

Gracia mendekati Shani kembali dengan maksut meneruskan kegiatannya tadi yang tertunda.

"Tadi sampai mana ya sayang ." tanya Gracia .

Tentu saja Shani bingung jawabnya , masa begitu di lanjut kaya orang baca fanfic aja, batin Shani

"Kenapa kamu liatin nya begitu si " tanya Gracia heran.

"Aneh aja Ge , masa bersambung ."

Gracia cuma nyengir aja.

"Udah gak usah dibahas lagi , nanti yang ada gak jadi lagi ."

Tanpa banyak kata Gracia pun kembali memberikan sentuhan - sentuhan di bagian sensitif Shani .

Setiap incinya tak luput dari sentuhannya

Puas dengan leher jenjang istrinya Gracia semakin turun kebawah , diraupnya bukit kembar Shani seperti bayi kehausan dihisap di jilat dan digigit nya pelan.

"Ah Sayang jangan keras - kerasssss aaaah...sakit sayang.

Gracia tak menghiraukan ucapan Shani , tetap pada aksinya .

Di ciumnya bergantian dan tangannya pun tak pernah absen, mengelus memilin dan meremas pelan.

Sensasi demi sensasi terus Gracia berikan , cap kepemilikannya pun sudah memenuhi leher dan dada Shani, sementara Shani sudah gak karuan terus mendesah merancau.

"Sayang....aaahhhhh , a...aku..gak kuat , desah Shani semakin tak karuan tubuhnya pun sudah seperti cacing kepanasan.

Trinnnnnng......trinnnnng anggep aja itu suara telpon Gracia .

"Ge , itu telponnya diangkat dulu ."

"Sssstttt biarin aja lah , ntar juga bosen mati sendiri." kata Gracia kesal tapi tetep melanjutkan kegiatannya.

Trinnnnnng......trinnnnng
Lagi - lagi telpon Gracia berbunyi.

"Ge, angkat dulu sayang siapa tau penting ." kata Shani kembali mengingatkan Gracia.

JODOHKU BUKAN PILIHANKU ( End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang