Part 8

10.8K 622 34
                                    

"Banjingan...!!!"

Bug...bug...bug...

"Brengsek...!!!"

Bug...jedukk..brakk...

Muka Dave udah gak berbentuk lagi, penuh dengan lebam dan darah, bahkan aset masa depan nya pun tak luput dari tendangan Gracia yang sangat emosi melihat orang yang di cintai di perkosa nya.

Setelah puas menghajar Dave yang sudah pingsan, Gracia segera menutupi seluruh tubuh Shani dengan selimut dan segera memanggil security untuk membawa dan menyerahkan Dave ke pihak yang berwajib, sementara Gracia memandang Shani iba dan air matanya menetes deras di pipi melihat gadis yang amat dicintainya mengalami nasib yang mengenaskan.

Setelah Dave di amankan,Gracia mendekat kearah Shani yang sudah tidak sadarkan diri.

Gracia mencoba menyadarkan Shani, tapi Shani seakan tenggelam dalam impian yang sangat indah.

Seperti tertidur dengan damai, damai sekali, hingga dirinya tak menyadari apa yang sebenarnya terjadi.

Gracia yang kebingungan karena setengah jam sudah Shani belum juga sadar.

Kalau kelamaan gak pakai baju bisa masuk angin , batin Gracia

( sebenernya ada batin yang lain juga pengen meluk , mumpung ada kesempatan , tapi ternyata Gracia gak sejahat itu..hehehe )

Apa yang harus aku lakukan, mau gak mau Gracia mulai memakaikan pakaian Shani satu persatu dengan mata terpejam.

( gue bingung mau mendeskripsikan kaya gimana, kalau merem ntar salah pegang , kalau melek kok mesum bangt..😀)

Aduh ini kenapa tubuh Shani mulus banget dan terlihat sexi, batin Gracia sambil menelan ludahnya.

Tahan Gre, jangan mencari kesempatan dalam penderitaan Shani.

Begitu terus pernang batin yang Gracia rasakan, meski keringat bercucuran, jantung berdebar kencang dan
"yah kalian tahulah , kalau ngeliat yang begitu menggoda di depan mata apalagi milik orang yang kita cintai, hehehehehe."

Hingga lengkap sudah semua pakaian Shani melekat di badannya.

Satu jam sudah Gracia

Engguuuhhhh

"Kepalaku rasanya mau pecah " cuma Shani sambil memijat - mijat kepalanya.

"Shan , syukurlah kamu sudah sadar." kata Gracia senormal mungkin.

"Kok dikamar, kita dimana Ge.? Tanya Shani sambil mengedarkan pandangannya ke segala arah.

"Ini kamar hotel, Shan." kata Gracia pelan.

"Hotel..???" ngapain kita disini

"Ya kan kamunya pusing jd tadi aku bawa kesini."

Shani yang belum menyadari hanya ber-oh- ria.

Shani pun bangkit dan beranjak ke kamar mandi.

"Arrgggghhhhh...."

Gracia yang mendengar Shani berteriakpun,langsung lari membuka pintu kamar mandi.

"Shan kam..." belum juga Gracia melanjutkan pertanyaannya, Shani yang sedang kalut langsung mencengkram leher Gracia.

"Apa yang kamu lakukan padaku, hah..?"

"A..aku.."

Plak...
Satu tamparan mendarat di pipi kanan Gracia

"Dengerin dulu Shan."
"Kamu sa......

JODOHKU BUKAN PILIHANKU ( End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang