17 ( pernikahan greshan )

8.2K 626 142
                                    

Hari ini semua keluarga besar Pak Harlan dan pak Natio sudah berada di Belanda untuk menghadiri pernikahan Gracia sama Shani.

Begitu juga dengan Beby dan Shania ikut hadir pula dalam acara ini.

Shani tampak begitu ayu dengan balutan gaun pengantin serba putih begitu juga dengan Gracia.

Shani dan Gracia berjalan menuju altar pemberkatan dan pendeta pun membacakan janji suci untuk keduanya.

Skip..

Baik Gracia maupun Shani telah mengucapkan ikrar sehidup semati dan saling menyematkan cincin perkawinan sebagai simbol keduanya telah sah menjadi pasangan hidup.

Saat moment keduanya harus berciuman Shani gugup dan salah tingkah begitu juga dengan Gracia , karena ini pertama kalinya mereka akan berciuman.

"Kalau kamu nggak bisa kamu diam saja dan pejamkan mata kamu."
Bisik Gracia pada Shani.

Tentu saja Shani nurut sama Gracia .

Gracia mencium bibir Shani dan melumatnya sekilas.

"Manis"guman Gracia nggak sadar.

Shani yang mendengar nya cuma tersenyum sangat tipis nyaris tak terlihat .

Setelah acara selesai mereka semua kembali ke hotel .

Kamar pengantin pun sudah dipersiapkan oleh pihak hotel.

Shani dan Gracia pun kekamar pengantin untuk sekedar bersih - bersih karena sudah nggak betah dengan make up yang tebal, dan juga gaun  pengantin yang membuatnya tak nyaman untuk berlama - lama.

Setelah sampai kamar Gracia langsung ke kamar mandi untuk membersihkan diri, sedang Shani duduk terdiam diatas ranjang yang dipenuhi oleh taburan bunga berwarna warni dan juga hiasan lain layaknya kamar pengantin.

Hatinya berdebar dan sangat gugup, juga ada rasa ketakutan gimana nanti kalau Gracia meminta haknya .

Gracia pun sudah selesai dengan acara ritual bersih - bersih nya .

"Shan kamu mau sampai kapan pakai gaun itu, nggak sumpek apa ?" tanya Gracia setelah keluar kamar mandi dan melihat Shani yang masih berdiam diri duduk di ranjang.

Shani bangkit dan melangkah ke kamar mandi dan sekilas melirik Gracia yang sudah tampak fresh.

Gracia pun sebenernya nggak kalah gugup dari Shani, hanya saja Gracia jago acting yang bisa menyembunyikan kegugupannya.

Gimana nanti kalau Shani meminta haknya, dan dia nggak bisa terima dengan keadaan ku, batin Gracia .

Harusnya aku terus terang sebelum pernikahan ini, gimana nanti kalau Shani kecewa karena kebohonganku.

"Ge , tolong bantu bukain , susah ni." kata Shani dibalik pintu kamar mandi.

Tanpa banyak kata Gracia pun melangkah ke kamar mandi .

Deg..deg..deg..

Aduh ini mulus banget, kalau lama - lama nggak kuat, batin Gracia yang masih termenung.

"Udah belum Ge ." tanya Shani mengagetkan Gracia.

"Eh..eh..i..i..iya udah kok." jawab Gracia terbatas.

"Makasih Ge ." guman Shani lirih.

"Iya." kata Gracia cepat berlalu takut nggak bisa nahan nafsunya.

Kenapa Gracia gugup begitu si, batin Shani.

Shanipun telah selesai mandi, dan berganti dengan celana pendek dan kaos yang agak longgar.

JODOHKU BUKAN PILIHANKU ( End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang