Part 7 ( 18++)

14.7K 674 11
                                    

"Hai selamat pagi, tetap tersenyum, karena senyummu manis, membuat rasa kopi tanpa gula dipagi hari yang aku minum terasa manis."

Siapa si sebenarnya yang memberikan stick note ini , sepagi ini sudah ada tertempel aja di sini.

"Ada lagi Shan.., " tanya Aya setelah duduk di dekat shani.

"Iya, siapa ya Ay..," tanya Shani

"Gak tau juga Shan , gak bisa ngira - ngira"

Hari berikutnya..

"Hai kamu pemilik senyum dan lesung pipit yang manis, have a nice day"

Hari berikutnya

"Hai kamu, jangan pernah berhenti tersenyum , selamat bermalam minggu "

Ini adalah hari ke empat dimana setiap pagi selalu ada stick note dengan tulisan yang sama.

Shani masih mengamati stick note sambil berpikir siapa orangnya yang selama beberapa hari ini memberikan sticknote , Shani pun berniat akan membalasnya.

"Ay.., aku makin penasaran deh , siapa orangnya yang setiap pagi memberikan stick note ini." kata Shani

"Coba deh Shan, tanya satpam aja siapa yang pagi pagi udah dateng , kalau gak tanya office boy " Aya memberikan solusinya.

"Iya ntar pulang aku coba tanyakan."

Tok..tok..

Shani sama Aya serempak menengok ke arah pintu..

"Eh..ada bu bos, tumben kemari, ada perlu apa gerangan..nih." ucap Aya sambil memutar kursi menghadap ke arah dimana Gracia berada.

"Shan..,jangan lupa ntar malem ya,?" kata Gracia sengaja mengabaikan pertanyaan Aya.

"Iya bu, siap."

"Eh..kalian mau ngedate ." kepo Aya

"Iya" jawab Gracia singkat.

Shani yang hendak menjawab jadi melongo mendengar Gracia menjawab pertanyaan aya.

"Sumpah lo Gre?" Aya masih penasaran .

"Iya kan Shan, " kata Gracia dengan senyum yang sulit diartikan.

Shani hanya menganggukkan kepalanya, tanpa berucap.

"Ya udah lanjut kerja, saya masih banyak kerjaan " pungkas Gracia sambil melangkah menjauh dari ruangan Shani dan Aya.

"Shan , beneran lo ntar malem mau ngedate sama Gracia."

"Kan kamu udah dengar sendiri Ay."

Shani sengaja mengikuti drama yang dimainkan Gracia untuk menjaili Aya.

                      ****
Aduh aku pakai baju apa ya, bingung gak pernah menghadiri acara formal kaya gini.

Beberapa baju sudah Shani coba tapi berasa gak ada yang cocok .

Sementara waktu sudah menunjukkan pukul setengah tujuh

Semakin panik aja Shani, mau gak mau Shani harus segera memutuskan baju yang dirasa cocok.

Ah..ini ajalah, kayanya cocok, dan pilihannya jatuh pada dres crem selutut tanpa lengan.

Sempurna, kata Shani setelah mematut diri di depan cermin, dan memoles make up tipis natural tapi tetap kelihatan menawan.

Tin..tin...tin..

Mendengar klakson mobil Gracia Shani bergegas keluar .

Tok..tok..tok...

JODOHKU BUKAN PILIHANKU ( End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang