30

5.6K 507 51
                                    

Jangan mengambil apapun selain gambar.
Jangan meninggalkan apapun selain jejak.
Jangan membunuh apapun selain waktu.
Sekecil apapun langkahnya
Semesta akan menghargai setiap upaya.

Cr.Pendaki Gunung.

"Ge, besok waktunya kontrol ke dokter kandungan." kata Shani sambil bergelayut manja di lengan Gracia.

"Kamu bisa nggak nganterin aku ke dokter." Lanjut Shani.

"Duh...sayang gimana ya , sebenarnya ada yang mau aku omongin sama kamu, dari kemarin sebenernya tapi aku lupa terus."

"Ada masalah ?"

"Bukan ada masalah sayang, tapi hari ini aku harus berangkat ke Surabaya , makilin papa, buat meeting tahunan sama investor, Kak Shania juga nggak bisa kan kamu tau sendiri anaknya lagi sakit jadi nggak bisa ditinggal gitu, sementara kak Beby nya juga sibuk dengan pekerjaannya." jelas Gracia sambil mengelus tangan Shani.

"Ya nggak papa juga Gre kamu berangkat aja , biar nanti aku ditemenin sama mama aja."

"Tapi..."

"Tapi apa Ge, udah kamu nggak usah kawatir gitu, kamu urus dulu masalaha perusahaan , biar aku sama mama , kamu tenang aja ."

"Beneran kamu nggak papa sayang ?"

"Iya beneran nggak papa ."

Setelah itu Gracia dengan di banyu Shani menyiapkan segala keperluan untuk di Surabaya .

Semua sudah disiapkan dari pakaian sampai dengan berkas - berkas yang harus dibawa oleh Gracia.

Meeting kali ini sangat penting karena menentukan maju tidaknya sebuah perusahaan sekaligus mempertahankan investor agar tetap mempercayakan segalanya pada perusahaan.

Penerbangan ke Surabaya jam 2 siang, masih ada waktu untuk bersantai dan menikmati waktu bersama keluarga , begitulah pikir Gracia. Begitu pula dengan Shani yang memang jarang sekali bisa punya waktu bersama Gracia, bukan Gracia tak menginginkan kebersamaan tapi waktu jua yang dimilikinya sangat terbatas, disibukkan dengan urusan kantor. Mereka selalu berpikir positif , bukan intensitas yang diutamakan tapi kwalitas pertemuanlah yang merek utamakan.

Dengan waktu yang sedikit tapi bisa membuat mereka bahagia.

******

Shani ke rumah sakit ditemani sama mama mertuanya bu Harlan.

Karena merupakan pasien Vip maka Shani dapat langsung menemui dokter kandungan pribadinya, dokter Ardi, sebenarnya Gracia nggak setuju dengan dokter kandungan yang berjenis kelamin laki - laki. Bukan masalah cemburu tapi lebih ke tidak rela, kalau istri nya dipegang bahkan di elus sama laki - laki lain ( sepertinya saya juga sependapat sama Gracia.)
Belum lagi nanti kalau pas melahirkan .

"Gimana dokter , calo. Cucu saya sama anak saya ? " tanya bu Harlan yang sudah nggak sabar.

"Alhamdulliha , semua baik dan sehat."tutur dokter Ardi sambik tersenyum.

"Syukurlah kalau begitu, oh iya dok kira - kira berapa lama lagi ya dok cucu saya lahir?" tanya bu Harlan antusias.

"Ya pastinya saya nggak tau bu, tapi prediksi saya kurang lebih dua mingguan, untuk itu bu Shani luangkan waktu untuk jalan - jalan pagi dan sore biar nanti lahirannya lancar."

"Iya dokter saya selalu meluangkan waktu untuk itu."kata Shani

"Tapi kadang saya merasa kesulitan untuk akitifas dok, kandungan saya sangat aktif , juga kesulitan tidur dan kadang - kadang kaki terasa kesemutan ( nggak tau bahasa indonesianya apa , tolong dibetulkan )

"Iya nggak papa bu Shani memang orang yang hamil dan sudah memasuki bulannya susah tidur perut terasa begah, dan kaki sedikit bengkak, untuk mengurangi kebengkakan dengan jalan pagi atau sore , supaya peredaran darahnya lancar."jelas dokter panjang lebar.

"Iya dokter saya merasakan semua itu, dan entah kenapa akhir - akhir ini saya sangat menyukai bau tubuh suami saya dokter, apalagi kalau suami saya pulang kantor , bau parfum yang bercampur keringat seperti candu buat saya, kadang saya kesulitan tidur kalau nggak dipeluk sama suami saya , saya bingung dok, padahal dulu nggak pernah merasakan seperti itu, apakah normal dan wajar ya dok , kalau saya merasakan seperti itu." tutur Shani sedikit tersipu dan wajahnya bersemu merah.

Sementara sang mama mertua malah senyum - senyum begitu juga dengan dokter Ardi.

"Iya wajar saja bu Shani , mungkin sang anak merindukan ayahnya, jadi Bu Shani nggak usah bingung , itu gejala yang normal."jelas dokter Ardi masih dengan senyumnya.

*******

Setelah pulang dari dokter, Shani menelpon Gracia, mengabarkan kalau kandungan Shani baik - baik saja supaya Gracia bisa lebih tenang dalam bekerja. Dan menceritakan semua nasehat dokter pada Gracia.

Seperti yang di keluhkan Shani pada dokter Ardi tadi sore kalau Shani mengalami kesulitan dalam tidur , selalu gelisah, memiringkan tubuhnya kekanan dan kekiri, ah begini sulitnya tidur orang hamil sembilan bulan , kata Shani dalam hati.
Mau telentang begah dan sesak mau tengkurep apalagi jelas nggak bisa , duduk juga capek , semua yang dilakukan selalu salah dan serba nggak enak, rasa kangen pada Graciapun semakin membuncah, dan tak bisa di bendung lagi, anak yang ada dalam kandunganpun ikut resah dan sering membuat gerakan yang sedikit nyeri di bagian bawah perutnya. Shani yang memang asli orang jawapun akhirnya teringat kata - kata neneknya dulu kalau ada anak yang ditinggal ayahnya dan rewel harus diselimutin baju yang sudah di pakai sama sang ayah.



Ok ini dah maksimal yang bisa aku up...maaf...
Buat obat kangen aja biar VIEWERS.nya gak ada...

JODOHKU BUKAN PILIHANKU ( End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang