Aquablue, sebuah kerajaan bawah laut yang indah dengan keragaman baharinya. Kerajaan yang damai karena dipimpin oleh seorang Raja sekaligus Dewa lautan. Kerajaan yang terasa tentram karena...
"YANG TERAKHIR SAMPAI KE QUEEN ANNE'S REVENGE, TELUR BUSUK!!" teriak Minho sebelum melesat dengan cepat, berenang keluar dari kastil diikuti oleh teman-temannya.
Ah, ternyata tak begitu tentram karena seekor duyung justru meruntuhkan kedamaian kastil dengan suaranya. Muncul dari salah satu ruangan sembari tertawa luas dan berenang bebas. Mana peduli ia dengan suara sang kakak yang di belakang terus meneriakinya agar kembali untuk ikut perkumpulan para mermaid dan mengikuti kelas hari ini!? Duyung muda itu lebih memilih main ke bangkai kapal karam bersama ikan kecil serta hewan laut lainnya.
"MINHOOOO!!!"
Kekanakan sekali?
Memang.
Minho itu usianya masih sangat muda, meski tak dikategorikan belia lagi tapi ia memiliki pola pikir yang terbilang labil. Mudah sekali terbawa emosi dan kerap gampang marah atau ngambek jika dinasehati.
Juyeon, si kakak kadang hanya bisa pasrah dan meminta ijin pada Bibi Calypso agar adiknya itu dikosongkan jadwal belajarnya hari ini. Dan Sang Dewi laut yang juga merangkap menjadi gurunya itu hanya bisa menggeleng lemah. Tapi dalam hatinya ia bergumam akan mengadukan tindakan bolos yang sudah kelewatan ini pada Sang Dewa Agung, Poseidon.
Ya, bagaimana mau jadi Panglima Perang nanti jika sehari-harinya saja yang diketahui Pangeran muda itu hanya bermain dan bermain!?
Oh? Minho seorang Pangeran?
Yap! Minho adalah anak kedua dari Poseidon, Dewa sekaligus Raja dalam lautan tempat mereka kini berada. Hanya saja ia memiliki sedikit perbedaan dengan Juyeon, kakak lelakinya. Sebab jika Juyeon dilahirkan oleh Dewi Amfitrit, isteri sah Sang Dewa, maka Minho hanya dilahirkan dari rahim seorang manusia biasa. Itulah kenapa ekor duyung dari kakak beradik tersebut memiliki warna yang berbeda.
"MINHO!!! KEMBALI KAMU ATAU AKU AKAN MEMBUANG SELURUH BATU KARANG REPLIKA KAPAL HANTU KOLEKSIMU!!!" ancam Juyeon dengan suara yang lantang pada si adik yang sudah jauh berenang.
"LAKUKAN SAJA KALAU BERANI!!!" tapi alih-alih takut, duyung muda itu malah balik menantang, membuat kakaknya geram dan berakhir menyerah untuk masuk ke dalam kastil.
"Bodoh," hujatnya.
Ekor dengan sisik dan sirip kecil berwarna putih silver itu meliuk-liuk begitu gemulai di bawah sinar matahari yang menembus ke dalam air. Wajah manisnya berseri-seri tatkala mematri senyuman pada setiap hewan laut yang ia lewati. Tak jarang juga ia melambaikan tangan ringan pada segerombol ikan yang berkoloni, membuatnya untuk sesaat akan dijadikan objek yang mereka putar-putari di sekelilingnya.
Minho bahagia.
Ia bahagia dengan kehidupan baharinya kini tanpa peduli apapun yang akan terjadi nanti. Tak peduli dengan sederet larangan yang orang tuanya peringatkan. Atau serangkai omelan dari sang kakak yang akan diperdengarkan. Ia tak peduli.
KAMU SEDANG MEMBACA
Under Water ✓ [Banginho ft. Juyeon]
FanfictionJujur saja, Chan tak percaya dengan yang namanya mitologi. Cerita tentang para peri, kurcaci, naga, unicorn, pegasus atau mahkluk lainnya itu hanya ada dalam dongeng belaka. Mereka tidaklah nyata; pikirnya. Tapi semuanya berubah setelah badai itu me...