[20] The Moon

1.4K 313 24
                                    

Purnama datang setelah beberapa minggu berlalu semenjak pertemuan Minho dengan Chan.

Dan sungguh! Ini benar-benar mendebarkan untuk Minho, terlebih saat mata dengan bentuk indah itu memandang ke atas permukaan air di mana sang rembulan bertengger amat gagahnya disertai bintang-bintang yang bersanding mengelilingi.

Jadi? Apakah benar jika Chan menunggunya malam ini? Itu adalah hal pertama yang menyapa benak Minho tatkala melihat purnama.

Penasaran?

Tentu saja!

Jadi, ia kini terlihat mengendap-endap untuk melihat ke kamar Juyeon, guna memastikan apakah kakaknya itu masih terjaga atau tidak.

Dari lubang kecil kunci yang tengah diintipnya kini, Minho bisa melihat jika sosok pemilik ruangan dengan ekor berwarna keemasan itu sudah terlelap dalam tidurnya. Yangmana artinya sebuah kesempatan untuknya sendiri; mencuri-curi kesempatan agar bisa pergi kepermukaan.

Oh, jangan ditanyakan tentang janjinya itu. Minho sungguh dibuat pusing serta dilema jika memikirkannya. Karen mau bagaimanapun juga ia sudah berkhianat pada kakaknya sendiri saat ini.

Tapi bukan Minho namanya jika tak berlaku nekat. Jadi setelah menutup daun jendelanya dengan perlahan-lahan, ia pun segera melesat pergi ke balik terumbu karang dengan cepatnya. Bahkan saking terlalu cepat, ia sampai membuat arus dadakan yang meniup anemon laut tempat Jisung tinggal. Menyebabkan si ikan badut penghuninya seketika tersentak; berpegangan kuat karena berpikir jika rumahnya terhisap badai.

 Menyebabkan si ikan badut penghuninya seketika tersentak; berpegangan kuat karena berpikir jika rumahnya terhisap badai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Laut itu begitu indah diterpa sinar rembulan yang menggantung di atasnya. Sementara dari jarak pandangnya kini, Chan bisa melihat beberapa nelayan sedang bersiap untuk berangkat melaut.

Ia tidak ikut kali ini, sebab ia sudah berjanji jika akan menunggu si duyung manis agar bisa bertemu lagi dengannya. Maka dari itu, dermaga tempatnya biasa menambatkan perahu adalah tempatnya kini duduk, sambil memasukan kaki ke dalam airnya ia menyumpal telinga menggunakan earphone dan memutar lagu. Menunggu.

Kuharap ia datang.

Pikirannya selalu yakin jika sosok yang tengah ditunggunya itu akan menemuinya segimana dengan ikrar yang dikatakannya tempo itu. Pun bersamaan dengan dirinya yang menunggu, sang waktu pun terus berjalan, seiring dengan itu sang purnama jua kian merayap hingga berada di puncaknya tepat pada tengah malam.

Apa kabar?

Bagaimana keadaan ekormu?

Aku mencemaskanmu malam itu.

Kuharap kamu tidak kapok bertemu denganku.

Aku menyesal, maafkan aku.

Aku merindukanmu.

Berbagai macam skenario serta merta dialog sudah dipersiapkan Chan dalam benaknya jikalau ia nanti bertemu dengan Minho. Sungguh, ia benar-benar tak sabar bertemu lagi dengan sosok manis itu.

Under Water ✓ [Banginho ft. Juyeon]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang