Astaga! Bagaimana bisa Juyeon tidak menyadari hal ini sejak tadi!? Sunyinya ruangan itu tentu saja karena pemiliknya berhasil melarikan diri dari jendela. Dan membuatnya sungguh panik hingga berakhir memanggil salah satu hiu yang melintas di sana. Hyunjin.
"Ada apa, Pangeran?" tanya si predator setelah membungkuk, memberikan salam hormat.
"Ikut aku ke pulau Biru, sekarang!" titah Juyeon sembari berenang mendahului.
"Apa? Pulau Biru? Untuk apa? Ini sudah malam, bagaimana jika nanti Baginda Raja mencari Anda?" tanya Hyunjin sembari mengekori dari belakang.
"Minho! Dia kabur lagi dari kamarnya, dan aku yakin jika saat ini ia sedang berada di pulau itu," sahut si duyung tanpa berpaling sedikitpun.
Ekor indah berwarna keemasannya meliuk-liuk dengan amat cepat namun gemulai, ia berenang tangkas melewati batu karang dan juga deretan anemon laut yang tumbuh di sekitarnya. Hingga...
Ngek!
Mendadak Juyeon mencekal salah satu ikan yang terlihat tak asing di matanya. Jisung, si badut jingga yang entah sedang apa malam-malam begini terlihat memutari terumbu karang. Dan karena tubuh kecilnya yang mendadak dicekal itu, ia pun menjerit kencang.
"AAAAAAAACKK!! JANGAN MAKAN AKU!! AKU BELUM MANDIIIII!! BADANKU PENUH LEMAK JENUH YANG TAK BAIK UNTUK KESEHATAAAN!!!" teriaknya sembari menutupi wajah dengan kedua sirip.
"Ini aku, Jisung!" geram Juyeon, dan seketika itu juga Jisung kembali membuka mata.
"Oh, Kak Yeon, Jiji pikir ikan tongkol," sahutnya. "Ada apa? Tumben malem-malem gini keliaran kayak Kak Minho? Loh kok ada kamu?! Kamu kenapa ngikutin Kak Yeon? Pulang sana, berburu ubur-ubur aja!" hentak Jisung tatkala melihat Hyunjin ada di belakang Juyeon.
Hyunjin menggeram, menunjukan deretan geligi bak gergaji itu pada si ikan badut meski tak menyahuti sepatah kata pun darinya. Walau demikian masih cukup membuat Jisung cukup merinding takut karenanya.
"Minho kabur! Kamu pasti tau kemana dia pergi," jawab Juyeon kemudian.
"Apa!? Kok bisa sih? Tapi Jiji gak tau, Kak. Kak Minho 'kan gak pernah ngajakin Jiji soalnya," jawab Jisung lagi.
"Tapi kamu tau 'kan kalo Minho sering pergi ke pulau Biru!?" tanya sang pangeran lagi, dan ikan badut itu mengangguk mengiyakan, "Kalau begitu bantu aku membawanya kembali!"
"Eh?"
Bagaimana ini? Minho tak bisa melarikan diri sebab nelayan itu justru memanggil teman-temannya dan menyeretnya ke pantai dengan menarik ekornya.
Berkali-kali Minho berusaha kabur dengan melepaskan jaring yang melilit sekujur tubuhnya, atau membuat mereka takut dengan menunjukan taring serta cakarnya, tapi hasilnya nihil sebab mereka malah memukul Minho dan menyakitinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Under Water ✓ [Banginho ft. Juyeon]
Fiksi PenggemarJujur saja, Chan tak percaya dengan yang namanya mitologi. Cerita tentang para peri, kurcaci, naga, unicorn, pegasus atau mahkluk lainnya itu hanya ada dalam dongeng belaka. Mereka tidaklah nyata; pikirnya. Tapi semuanya berubah setelah badai itu me...