[15] I'm Not A Siren

1.5K 343 38
                                    

"Aku seorang mermaid, bukan siren," ucap Minho kemudian yang malah membuat Felix mendelikan mata dan melempar tatapan tajam.

"Apa bedanya?" Changbin mendahului, "Maaf tapi aku kira kalian sama aja. Mermaid adalah nama lain dari siren," tambahnya.

Minho menggeleng pelan sebelum menjawab, "Tidak, kami berbeda," pada Changbin.

Changbin dan Felix mengernyit, masih belum paham di mana letak perbedaan antara siren dan mermaid yang dikatakan Minho kini. Tapi kemudian duyung manis itu menjelaskan lebih rinci tentang mereka.

"Mermaid adalah mahluk mitologi dengan tubuh separuh ikan, kami tinggal di bawah air dengan menjadikan rumput laut sebagai makanan utama kami. Dan kaum mermaid dipimpin oleh seorang raja sekaligus dewa; Poseidon, yang memiliki pendamping seorang dewi; Amfitrit," jelasnya. Pelan namun cukup detail.

"Dewa Raja?" Chan membeo, dan saat itu Minho mengangguk.

"Secara fisik, mermaid memiliki paras indah memikat. Sementara siren berkebalikan dari mermaid," tuturnya lagi.

"Maksudmu?" Chan bertanya seketika.

"Mereka tak memiliki visual seperti mermaid. Tapi para siren memiliki suara indah yang bisa menghipnotis siapapun yang mendengarnya. Itu adalah salah satu cara mereka untuk mencari mangsa, semacam tipudaya. Sebab jika kalian tertipu oleh nyanyiannya, kalian akan dijadikan target untuk mereka makan," jawab si duyung.

"Dimakan? Maksudmu.. mereka predator?!" Changbin yang sejak tadi hanya diam akhirnya membuka suara.

Dan Minho menganggukkan kepalanya seketika sebelum mengalihkan pandangan pada satu dari tiga lawan bicaranya kini.

"Felix benar jika mengira banyaknya kapal yang karam karena siren. Sebab memang itu ulah mereka," katanya lagi. "Siren itu bukan mahluk mitologi seperti mermaid, mereka adalah jelmaan iblis yang tinggal di dasar palung. Ngarai di Tanjung Hitam adalah salah satu dari sekian banyak tempat tinggal mereka," lagi, Minho menjelaskan secara detail apapun yang diketahuinya.

"Mereka biasanya akan muncul ke permukaan air jika laut tengah berkabut. Bersembunyi di balik bayangan dan bernyanyi sebagai ajang menghipnotis mangsanya agar menceburkan diri ke air untuk mereka makan. Dan kaum siren adalah musuh bebuyutan para mermaid," finalnya.

"Nah, Felix berarti kamu tau kan sekarang dia siapa?" Chan bertanya kemudian pada si bocah.

Felix merengut, bibirnya mengerucut lucu ke depan. Tapi kemudian kepalanya mengangguk pelan sambil berucap, "Maaf," dengan suara yang pelan.

"Lagipula Minho yang sudah menolongku saat aku jatuh dalam badai, jika kau ingin tahu," ucap Chan lagi. Tapi kalimatnya sontak membuat Changbin terkejut karena ia belum tahu tentang ini.

"Apa? Sungguh?" tanyanya seketika. Dan sahabatnya membenarkan.

"Ya.. Minho yang menolongku dan membawaku ke dermaga. Ingat 'kan? Aku awalnya ragu sebab ingatan itu samar-samar di pikiranku. Tapi ternyata feelingku benar, Minho-lah yang menyelamatkan nyawaku," tutur Chan. Tapi justru membuat Minho jadi merunduk malu.

"Itu bukan apa-apa," ucap si duyung dengan suara nyaris berbisik.

Ketiga manusia itu terdiam, saling melempar pandangan sesaat dengan seulas senyum di bibir mereka. Tak menyangka jika akan bertemu dengan mahluk selucu Minho yang mudah sekali tersipu malu. Namun mendadak Felix terlihat menarik tangan Changbin lalu menunjuk ke arah ekor Minho yang menjuntai ke bawah dari sofa tempatnya duduk kini.

"Lihatlah!" bisiknya. Tapi suara itu terlampau kencang jadilah membuat semuanya beralih menatap ke bawah, ke arah yang ditunjuk oleh si bocah.

Perlahan namun pasti ekor Minho berganti rupa menjadi kaki lagi, tidak seperti sebelumnya yang secara tiba-tiba, kali ini Chan, Changbin, maupun Felix bisa melihat bagaimana satu persatu sisik itu seolah terhisap ke dalam kulit bersih dan menjadikan ekor cantik layaknya renda kini justru berupa menjadi sepasang kaki dengan telapak yang mungil dan berjari kecil.

Under Water ✓ [Banginho ft. Juyeon]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang