[6] Meet You

1.6K 352 13
                                    

Chan berharap penuh pada hasil tangkapannya malam ini. Ia berlayar jauh ke tengah lautan menuju batas teritorial dari negaranya hanya untuk mendapatkan ikan yang seperti dikabarkan temannya sore tadi.

Ayahnya terlihat sedang bercakap-cakap dengan si kapten kapal yang mereka tumpangi tersebut. Jika didengar samar-samar mereka seperti membicarakan tentang sebuah acara festival tahunan yang sering diadakan di pulau kediaman mereka. Entahlah, Chan tak mendengar begitu jelas.

Beberapa kail tajam ia sematkan di ujung jaring yang hendak ia taburkan. Harap-harap akan ada ikan yang tersangkut karenanya seperti kalimat Changbin yang ia ingat-ingat.

Hanya dalam hitungan ketiga, rangkaian jaring itupun segera di lemparnya dengan sekuat tenaga ke lautan. Untuk beberapa saat mendiamkannya, menunggu barang kali akan ada yang tersangkut di sana. Tapi belum sampai berapa lama, Chan melihat jika katrol jaring itu bergerak-gerak. Talinyan pun seperti tertarik dan semakin terulur ke dalam air.

Ada ikan! Pekiknya seketika dalam hati. Ditinggalkannya secangkir kopi serta sepotong roti yang hendak menemaninya malam ini hanya untuk menarik tuas dari jaring tersebut. Dengan sangat bersemangat ia memutarkan katrol tersebut agar talinya kembali naik ke atas. Semakin lama semakin teras berat saat ditarik. Asumsi akan ikan besar pun semakin kuat dipikirannya.

Tapi..

"A-astaga.. ini tidak mungkin," Chan terbata, matanya membelalak luar biasa lebar saat mendapati apa yang baru saja ditariknya saat ini. Nyaris menjerit kencang saat melihat sosok apa yang baru saja diturunkannya ke belakang buritan.

"Nggghhh..." tangan kecil nan ringkih itu tak ada hentinya menarik-narik jaring dengan suara mengerang penuh keputus asaan. Kepalanya terus menoleh ke segala arah dengan raut cemas luar biasa.

"Astaga.." hanya itu yang mampu Chan ucapkan saat ini. Kakinya terasa lemas dan ia terduduk di depan mahluk hasil tangkapannya. Memandangnya dengan tatapan luar biasa tak percaya disertai bahu yang gemetar.

"Kamu..." Ia berusaha berbicara, tapi suaranya hanya tertahan di tengah tenggorokan tatkala manik coklatanya berserobok dengan sepasang jelaga bulat yang memandangnya penuh rasa ketakutan.

Mendadak dari arah depan terdengar suara langkah kaki berderap kian mendekat. Suara pintu anjungan yang berdecit pun tak kalah menyapa rungu, membuat Chan seketika mematung kaget dan begitu juga dengan si mahluk yang ada di depannya kini.

"Ya Tuhan," ia kelabakan. Takut jika ayahnya akan melihat apa yang kini ada di depannya.

Tubuh yang semula terasa lemas itu mendadak kembali mendapatkan energinya. Ia segera beringsut bangun dan berlari mendekat ke arah si malang yang terjerat jaringnya. Tangannya berusaha melepaskan lilitan pada tubuh kecil itu tapi sulit sekali karena talinya berbelit ke sana maupun kemari dan menggumpal. Sedang sosok tersebut pun kian ketakutan dan semakin menjadi-jadi cemasnya tatkala mendengar suara langkah kaki orang lain semakin mendekat ke arah mereka.

"Kamu harus pergi, gak boleh ada di sini," cakap Chan penuh rasa khawatir. Tapi sialnya ia tak juga kunjung bisa melepaskan jaring itu dan malah kini tatapannya tak sengaja melihat ada kail yang melukai ekor mahluk tersebut. Membuat luka cukup dalam hingga mengalirkan darah di atas geladak.

Semakin dekat suara-suara orang yang bercakap itu dan semakin ributlah jantung Chan saat ini. Ia kelabakan sendiri, berputar-putar tak jelas berusaha mencari sesuatu untuk menyembunyikan mahluk itu agar Ayah dan sang pemilik kapal ini tak tahu. Tapi tak ada apapun di sana selain box-box penuh ikan cakalang dan juga sebuah drum kosong yang biasa dipakai menyimpan jala serta barang lainnya.

Apa aku ceburin balik lagi aja ke laut? gumamnya dalam hati lalu sekilas melirik sosok tersebut yang masih meringkuk dengan jaring melilit sekujur tubuh. Dan sesaat Chan mendesis pelan meruntuki kebodohannya, sebab jangankan untuk berenang kembali di lautan, untuk meluruskan tubuhnya saja ia nampak tak mampu. Juga lihat dengan luka di ekornya itu, darahnya mungkin akan memicu predator untuk datang dan memangsanya nanti.

Under Water ✓ [Banginho ft. Juyeon]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang