Siyeon benar-benar terkejut ketika ia membuka matanya dan mendapati Jeno sudah menatapnya dengan senyuman yang sangat manis. Siyeon langsung terduduk, "Jeno? Kok masih disini?"
Baru bangun tidur Siyeon sudah diberi asupan vitamin A. Iya Vitamin A karena senyuman Jeno benar-benar menyegarkan matanya.
Jeno masih belum memudarkan senyumnya, "Nih minum dulu."
"Gimana sekarang udah meningan?" Tanya Jeno setelah Siyeon menghabiskan setengah gelas air putih.
Siyeon mengangguk, "Besok juga gue pasti sehat lagi."
"Syukurlah kalo gitu." Jeno tiba-tiba mengusak puncak kepala Siyeon sambil terus tersenyum membuat Siyeon blushing saat itu juga.
"G-gue tadi tadi tidur lama gak?"
"Nggak ko, cuman 4 jam doang." Jawab Jeno polos.
"Lo.. nggak nungguin gue tidur kan?"
"Hng? Nggak ko tadi gue sempet keluar dulu, baru balik lagi barusan gak lama pas lo bangun."
"Ah, syukurlah kalo gitu."
Sebenarnya Jeno memang menunggui Siyeon tidur, Jeno bahkan tidak menurunkan pandangannya sedikitpun saat Siyeon tidur. Ia selalu siap siaga. Saat ada nyamuk yang berani mengganggu Siyeon, Jeno langsung menghabisi binatang kecil itu dan mengusap-usap bekas gigitannya di kulit Siyeon. Saat Siyeon merasa tidak nyaman dengan tidurnya, Jeno langsung menepuk-nepuk memberikan kenyamanan agar Siyeon kembali tidur nyenyak. Jeno juga selalu membenarkan selimut, memastikan agar Siyeon tidak kedinginan, tidak lupa ia selalu memeriksa suhu badan Siyeon dan mengganti kompresannya. Saat mulai merasa bosan Jeno berjalan-jalan di sekitar kamar Siyeon melihat apa saja yang ada di kamar gadis itu. Terdapat beberapa foto Siyeon saat masih bersekolah di bangku SMA di nakas, ada juga fotonya bersama Haechan sedang tertawa yang berhasil membuat Jeno dongkol sendiri, juga foto Siyeon bersama papa nya.
Berbicara soal Papa-nya, sebenarnya tadi Siyeon sempat mengigau menyebut-nyebut Papa-nya sambil terus mengucap maaf. Siyeon berkeringat dingin ia bahkan menangis dalam tidurnya, membuat Jeno sempat khawatir untunglah setelah Jeno mengusap-usap lembut kepalanya Siyeon kembali tenang.
"Siyeona."
"Hmm?"
"Gue boleh nanya sesuatu?"
"Boleh. Tapi jangan yang susah-susah, soalnya gue lagi gak bisa mikir. "
Jeno tertawa kecil, "Om Siwon.. baik-baik aja kan?"
"Hng?"
"Om Siwon, Papa lo."
"Oh? Baik, ko baik. Iya kabar dia selalu baik."
"Syukur deh kalo gitu."
"Kenapa tiba-tiba nanyain Papa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Endless | Jeno Siyeon (✓)
Romance"Lo mau gak jadi pacar gue lagi?" Satu kalimat yang berhasil memporak-porandakan hati Siyeon.