Jeno menggeliat kecil ketika sinar matahari mengintip dari tirai jendela kamarnya, tangannya meraba-raba mencari seseorang di sebelahnya. Ia langsung terbangun begitu orang yang ia cari tidak ada di kamarnya tepatnya di sebelahnya. Padahal semalam jelas sekali ada Siyeon tidur di sebelahnya. Jeno keluar kamarnya untuk mencari keberadaan Siyeon dan hanya mendapati Naeun yang sedang duduk di pangkuan Donghae di ruang tengah, menonton kartun kesukaannya.
"Pa, Siyeona kemana?"
"Ya mana papa tahu, mungkin dia di rumahnya."
"Dia udah pulang?"
"Pulang dari mana?" Naeun ikut penasaran.
"Bukannya Siyeona semalem nginep disini ya? Dia tidur di kamar aku malem."
"Kakak kamu ini kayaknya masih belum bangun Naeun, masa dia udah ngayal pagi-pagi."
"Tau nih kak Jeno ngaco!"
Jeno jadi kebingungan sendiri, padahal semalam jelas sekali Siyeon tidur di sebelahnya, Jeno juga ingat ia memindahkan Siyeon yang tertidur di meja belajarnya. Lelaki itu kemudian mengucek-ngucek matanya memastikan bahwa ia tidak sedang mengingau. Tingkah laku Jeno itu membuat Naeun dan Donghae tertawa diam-diam.
"Bunda pulanggg!!"
Kedatangan bunda membuat semua fokus kini tertuju ke arah pintu, Jeno langsung memasang muka kesal pada Naeun dan papanya karena nyatanya Siyeon datang bersama bunda itu artinya Jeno tidak bermimpi semalam.
"Bundaaa." Jeno merajuk dengan cara memeluk bundanya dari belakang -tadinya mau memeluk Siyeon tapi sudah dipastikan ia akan dipelototi papanya jika melakukan itu, "Liat deh papa sama Naeun nyebelin. Masa masih pagi ngerjain Jeno."
"Ih kamu gak malu apa sama Siyeon masa manja gitu sama bundanya."
Siyeon hanya tertawa, sudah tidak aneh lagi melihat Jeno seperti itu sebenarnya.
"Udah, udah sana. Bunda mau masak sama Siyeon, kamu bantuin Naeun ganti baju gih."
"Gak mau, Naeun jelek!"
Naeun cemberut kemudian mengadu pada Papanya, "Pa kak Jeno selalu bilang Naeun jelek."
"Tunggu apa lagi? Serangg!!"
Donghae mengangkat Naeun ke belakang kepalanya kemudian berlari ke arah Jeno layaknya bersiap untuk perang, Jeno kabur dan mereka malah berakhir kejar-kejaran membuat bunda geleng-geleng kepala.
Sedangkan Siyeon tidak bisa berhenti tersenyum, Jeno, keluarganya dan rumah ini selalu sangat hangat. Siyeon bersyukur karena ia mengenal Jeno dan merasakan kehangatan keluarga ini, yah meskipun Yeri masih sangat menakutkan untuk Siyeon.
Pagi itu mereka sarapan bersama dengan penuh canda dan tawa, Papa Donghae selalu memperlakukan Siyeon sama layaknya anak sendiri, Bunda banyak mengajari Siyeon banyak hal, Naeun yang selalu bersikap menggemaskan padanya dan Jeno yang selalu memberi perhatian pada Siyeon walaupun masih dengan sikap manjanya pada bunda atau menjahili Naeun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Endless | Jeno Siyeon (✓)
Romance"Lo mau gak jadi pacar gue lagi?" Satu kalimat yang berhasil memporak-porandakan hati Siyeon.