Jeno ingat ia pernah berjanji pada Papanya bahwa ia akan membatasi kedekatan juga kepeduliannya terhadap Yeji untuk menjaga perasaan Siyeon. Dan Jeno benar-benar melakukan itu apalagi setelah melihat Siyeon menangis saat tak sengaja menemukan Yeji dan Jeno sedang berduaan. Jeno selalu menghindari Yeji di kampus, ia juga selalu mengabaikan semua chat juga telepon dari Yeji.
Namun malam ini Jeno benar-benar harus datang menemui Yeji, kali ini pihak rumah sakit yang menelponnya dan mengatakan bahwa gadis itu ditemukan pingsan di sisi jalan. Kedua orangtuanya selalu sibuk, jadi sudah bisa dipastikan bahwa kini gadis itu sendiri di rumah sakit. Jeno datang sebagai teman, bagaimanapun Yeji bukanlah orang lain baginya dan semoga Siyeon tidak tahu.
"Ji, lo gak apa-apa?" Tanya Jeno begitu ia tiba di ruang inap Yeji dan mendapati gadis itu sedang berbaring disana.
"Jeno? Lo kok bisa tau gue disini?" Yeji langsung mendudukkan dirinya.
"Tadi orang rumah sakit nelepon gue, jadi gue langsung kesini. Lo beneran gpp? Kok bisa pingsan di jalan gitu? Lo sendirian?"
Yeji tertawa, "Jen, gimana gue jawabnya kalo lo ngebombandir gitu?"
"Ah sorry. Jadi lo kenapa? Kali ini Hyunjin lagi?"
Yeji menggeleng, "Gue udah lama putus sama dia Jen."
Jeno terkejut dengan apa yang baru saja ia dengar. Bukankah dulu Hyunjin merupakan orang yang menyebabkan kandasnya hubungan Jeno dan Yeji? Bukankah dulu Yeji lebih memilih Hyunjin daripada dirinya?
"Jeno?"
"Hng? Iya kenapa?"
"Makasih ya lo udah dateng kesini."
"Anytime. Mana bisa gue diem aja pas tau temen gue di rumah sakit sendirian."
"Temen?"
"Iya. Walaupun hubungan kita udah berakhir, tapi kita masih bisa temenan kan?"
Yeji mengangguk sambil memaksakan senyumnya.
Selanjutnya Jeno hanya menemani Yeji, membantunya ketika ia ingin ke toilet atau menyuapinya makanan yang disediakan oleh rumah sakit. Sekali lagi, jiwa Jeno memang bersama Yeji tapi pikirannya tak berhenti memikirkan Siyeon. Jeno berniat pulang setidaknya setelah ada yang menggantikannya menemani Yeji.
"Jen, gue bisa pinjem hp lo? Gue mau nelpon Papi, hp gue kayaknya mati."
Jeno langsung memberikannya tanpa memikirkan apapun lagi.
"Oh iya Jen, gue bisa minta tolong?"
"Kenapa?"
"Gue pengen coklat panas. Kayaknya cuma itu yang bikin perut gue rada enakan."
"Yaudah gue ke bawah dulu kalo gitu."
"Makasih ya Jen."
Saat Jeno keluar dari ruangan, Yeji membuka fitur chat dan membuka salah satu chat dari orang yang dinamai 'Siyeona'. Yeji tahu ia jahat karena melakukan ini, tapi Siyeon harus tahu kebenarannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Endless | Jeno Siyeon (✓)
Romance"Lo mau gak jadi pacar gue lagi?" Satu kalimat yang berhasil memporak-porandakan hati Siyeon.