Jeno baru saja bangun tidur dan keluar dari kamarnya untuk mengambil segelas air masih dengan muka mengantuk. Seharian ini Jeno hanya tidur dan bermain game tidak ada niatan untuk ke kampus sama sekali.
Jeno meneguk hampir setengah gelas air putih.
"Udah bangun?"
Jeno langsung menyemburkan air yang belum sampai ke tenggorokannya ketika tiba-tiba ada orang yang menyapanya. Jeno yakin bahwa ia akan sendirian selama 2 hari ke depan karena semua orang pergi ke Busan tadi siang. Jeno sampai terbatuk-batuk saking terkejutnya.
Orang yang menyapa Jeno menepuk-nepuk pundak Jeno."Siyeona? Ngapain disini?"
"Lo nggak suka?"
"Bukan gitu-"
"Gue mau nyari cowok yang katanya pengen gue telepon pas gue butuh tapi malah ngilang gitu aja, gimana gue gak khawatir coba."
"Sorry, kemaren gue-"
"Okay, gue ngerti. Sekarang karena udah liat lo baik-baik aja udah cukup."
Jeno menggigit bibir bawahnya, "... Lo kok tau bisa masuk rumah gue?"
Belum sempat Siyeon menjawab, ponsel Jeno sudah berdering terlebih dahulu.
"Iya Bun?"
"Siyeon udah ada di rumah?"
"Bunda yang nyuruh Siyeon kesini?"
"Iya."
"Kenapa?"
"Kenapa lagi, ya buat jagain dan nemenin kamu di rumah lah. Bunda gak bisa ngebiarin kamu sendirian di rumah."
"Bun, Jeno bukan anak kecil lagi."
"Justru karena kamu bukan anak kecil lagi bunda jadi lebih khawatir."
"Emang bunda ngebiarin Jeno berduaan sama Siyeon di rumah nggak khawatir? Kalo aku ngelakuin hal-hal aneh sama Siyeon gimana?"
"Kalo sama Siyeon sih gpp."
Bunda!! Terdengar suara Donghae yang memarahi tingkah istrinya itu.
"Maksudnya bunda percaya kalo Siyeon gak akan gitu. Udah, udah pokoknya kamu harus ditemenin Siyeon baru bunda bisa tenang. Nanti pas bunda pulang pastiin Siyeon masih ada nemenin kamu yaa, baik-baik di rumah. Bye bye~"
Setelah sambungan telepon terputus Jeno langsung melirik Siyeon yang sedang sibuk menyiapkan makanan yang ia bawa.
"Tadi lo ketemu bunda?"
"Iya tadi tante Jess belanja di Store tempat gue kerja, terus gak sengaja ketemu." Jawab Siyeon masih tidak mengalihkan fokusnya.
"Terus bunda bilang apa?"
"Dia bilang khawatir ninggalin lo sendiri jadi dia minta tolong gue buat nemenin lo." Siyeon memberikan Jeno sepotong apel yang baru saja ia kupas, namun Jeno malah menahan tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Endless | Jeno Siyeon (✓)
Romance"Lo mau gak jadi pacar gue lagi?" Satu kalimat yang berhasil memporak-porandakan hati Siyeon.