"HAECHAN LEE!!"
Siyeon mengejutkan Haechan yang sedang makan siang dengan tenang. Namun lelaki itu tidak terkejut sama sekali, malah terlihat acuh tak acuh saat Siyeon duduk di hadapannya, "Sorry lo siapa ya?"
Siyeon mengerucutkan bibirnya, "Gue? Siyeon temen lo yang paling cantik."
"Bukannya lo udah lupa ya sama gue?"
"Apaan sih Chan?"
"Bener kata orang, cinta itu bikin orang melupakan segalanya."
Siyeon tidak bisa mengelak, kenyataannya memang setelah berpacaran lagi dengan Jeno, ia lebih banyak menghabiskan waktunya dengan Jeno, berangkat dan pulang kerja pun bersama Jeno. Padahal dulu, Siyeon apa-apa selalu bersama dengan Haechan. Tapi jika dibilang melupakan Haechan sepertinya itu sangat salah, sampai kapan pun Haechan tidak akan pernah Siyeon lupakan. Namun karena Haechan berpikir seperti itu, Siyeon menjadi merasa bersalah, jika sedang susah saja Siyeon langsung menghubungi Haechan, saat sedang bahagia Siyeon malah tidak ingat pada Haechan.
"Yaa lo kayak gak pernah pacaran aja."
Haechan hanya mengedikkan bahunya lalu kembali fokus pada makan siangnya.
"Chan?"
"Apa?"
"Lo beneran ngerasa kayak gitu?"
"Gitu gimana?"
"Ngerasa dilupain sama gue?" Siyeon mengerucutkan bibirnya.
"Di?"
"Hmm?"
"Gue tanya, apa sekarang lo bahagia?"
Siyeon menatap Haechan dalam, "Maksud lo?"
"Dengan hadirnya lagi Jeno dalam hidup lo, apa lo bahagia?"
"Gue harus jawab jujur apa bohong?"
"Menurut lo?"
"Gue gak tau Chan bahagia itu gimana. Tapi sama Jeno gue ngerasa nyaman, dan gue ngerasa jadi cewek yang paling diingini. Gue.. selalu seneng tiap ada Jeno."
Haechan tersenyum simpul, "Kalo gitu yaudah lo gak perlu khawatirin gue. Gak perlu ngerasa bersalah sama gue."
"Tapi Chan-"
"Lo tau Di? Tiap malem gue suka cemas, takut lo gak bisa tidur nyenyak, takut lo mimpi buruk lagi. Tapi setelah ketemu Jeno lo udah gak pernah nelpon gue malem-malem lagi. Selama 2 tahun belakangan gue selalu penasaran apa lo bener-bener bahagia ngejalanin hidup lo, apa senyum lo itu bener-bener tulus? Tapi setelah ketemu Jeno, gue liat lo selalu senyum dan gue gak pernah liat lo ketawa dan senyum kayak gitu selama ini."
Siyeon tidak tahu kenapa air matanya turun begitu saja mendengarkan setiap ucapan Haechan.
"Gue gak mau ngakuin ini sih, tapi gue pengen bilang makasih sama Jeno karena udah bikin semangat lo kembali lagi, karena udah ngembaliin keceriaan lo. Dan selama lo bahagia, gue juga bahagia Di- Ih heh kok lo mewek sih?" Haechan baru menatap Siyeon dan melihat gadis itu sudah sesegukan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Endless | Jeno Siyeon (✓)
Romance"Lo mau gak jadi pacar gue lagi?" Satu kalimat yang berhasil memporak-porandakan hati Siyeon.