Sudah tiga bulan sejak Jeno terakhir kali bertemu dengan Siyeon malam itu. Selama itu hidup Jeno kembali tidak karuan, ia jarang keluar kamar apalagi ke luar rumah. Makan pun hanya saat Donghae sudah memaksanya, apabila Donghae dan Jessica sedang tidak ada di rumah, Jeno selalu memanfaatkan hal itu untuk banyak meminum minuman beralkohol. Mungkin bagi kalian Jeno bersikap berlebihan hanya karena seorang wanita. Tapi ini bukan untuk pertama kalinya, dua kali Jeno merasa sangat dikhianati oleh Siyeon, gadis yang selalu ia cintai setulus hatinya. Apalagi kali ini, mendengar kenyataan bahwa Siyeon sudah pernah 'tidur' dengan Haechan, orang yang sangat Jeno cemburui. Jeno tidak mengatakan bahwa ia juga suci, hanya saja Jeno tidak pernah sampai melewati batas.
Baik Jeno, kedua orang tuanya juga Naeun percaya bahwa Siyeon adalah perempuan baik-baik, Siyeon adalah pacar Jeno yang pertama kali diizinkan menginap di rumahnya terlebih diizinkan tidur satu kasur dengan Jeno, bukti nyata kepercayaan kedua orang tuanya pada Siyeon, sehingga saat mengetahui kenyataan itu Jeno benar-bener kecewa.
Jeno jarang sekali masuk kuliah lebih sering menitip absen pada Jaemin, menitip absen pada Renjun sama saja seperti menitip absen pada Bunda, sahabatnya yang satu itu pasti akan mengomeli dan menasehati Jeno. Lagipula wajar Renjun mengomel, karena sebentar lagi mereka menuju sidang akhir, dan ketiganya sudah berjanji untuk lulus bersama.
Bunda, Papa dan kedua sahabatnya tidak ada yang tahu apa yang sebenarnya sudah terjadi pada Jeno hingga ia menjadi begitu, namun semuanya bisa memastikan bahwa sudah terjadi sesuatu diantara Jeno dan Siyeon.
Malam ini Jeno kembali meminum alkohol sendirian di kamarnya, pandangannya kosong, pikirannya runyam dan hatinya benar-benar terasa seperti sudah remuk. Jeno benci pada kenyataan bahwa ia masih merindukan Siyeon, rasanya menyiksa sekali tidak bisa melihat wajah gadis itu. Namun tentu saja Jeno tidak sudi untuk menemui lagi gadis itu. Jeno meneguk lagi alkohol dalam gelasnya, berharap ia bisa melupakan Siyeon apabila mabuk. Pada saat itu terdengar suara ketukan dari pintu kamarnya.
"Jeno gak laper bun."
"Ini Papa."
Jeno menegang.
"Papa masuk yaa."
Buru-buru Jeno menyembunyikan alkohol tersebut di kolong kasurnya.
Donghae langsung duduk di sebelah Jeno, "Kenapa disembunyiin?"
"Hng?"
Donghae mengambil minuman beralkohol itu di kolong kasur kemudian meneguknya langsung dari botolnya, "Udah lama rasanya Papa nggak pernah minum bareng kamu lagi."
"........."
Untuk beberapa menit ke depan suasana begitu hening. Jeno masih larut dalam pikirannya.
"Pa?"
"Hmm?"
"Dulu papa pernah bilang kalo aku harus milih orang yang pelukannya bikin aku pulang. Kenapa papa bilang gitu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Endless | Jeno Siyeon (✓)
Romance"Lo mau gak jadi pacar gue lagi?" Satu kalimat yang berhasil memporak-porandakan hati Siyeon.